Mencintaimu

577 19 0
                                    

Sejak matamu menjadi surga:
tujuanku adalah tetap berada di sana.
Sebab ketenangan adalah hasratku,
keabadian kutemukan dalam jiwamu.

Mencintaimu bukan luka,
sebab tak kutemui darah, hanya pasrah.
Pada tiap nyanyi yang sumbang,
selalu mampu kutemukan nada.
Dari bibirmu, sunyi selalu kalah.

Kekasih, satu ukuran cinta,
apakah akan tetap menjadi cinta
bila itu berkurang takarannya?
Sebaliknya, cintaku tambah.
Waktu tak sanggup mengais dasarnya.

Manis dari surgamu, kasih
tak ubahnya garam di mataku.
Aku setia bersujud di gerbangmu
meski lama telah tertutup:
"Semoga masih ada cinta di balik pintumu!"

Sayang, mencintaimu bukan luka,
tak pernah aku berdoa agar terkutuk jiwa.
Karena cintaimu bukan malu,
tak setitik aku menyangkalmu.
Karena cintaimu bukan hina,
atau dusta dari pemuja-pemuja setan di perempatan jalan.
Aku memilihmu.
Aku mencintaimu.
Haruskah masih kujelaskan sebabnya?
Karena mencintaimu bukan luka, bukan luka, sayang..
Sebab tak kutemui darah, hanya pasrah!

10 Februari, 2013 (Revisi).

Akhir Sebuah PerjalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang