-6- Kunjungan

62K 2.1K 20
                                    

Maaf yooo... baru apdet lagi, soalnya mbak author nya lagi sibuk menikmati quality time with family. Sayah kedatangan abang yang kerja di Serang sana, kerja nya di Merak sana, ada gak para reader yang tinggal disana atau pernah pergi ke sana? Kalo saya sih udah hahahahaha, bersebrangan sama lampung lhoo.. tempat nya Mas Nauval sama mbak Andini. Oh iya, sayah juga mau berterima kasih kepada teman-teman yang syudah ngevote cerita sayah yang banyak kekurangan ini. Loveyouuu♥

__________________________________

Nauval POV

Sungguh beda rasanya kalau sudah punya isteri apalagi sudah nananina pula. Aku yang dulu nya ingin cepat pulang, sekarang rasanya malah sangat ingin sekali cepat pulang kerumah.

Kulirik jam dinding di depan pintu ruangan ku. Sudah jam tujuh malam rupanya. Hari ini aku lembur, akibat kasus pembegalan yang terjadi di daerah tulang bawang sana. Ku kira sudah tidak jaman lagi yang nama nya begal, tapi ternyata masih ada juga. Satu warga tewas akibat dibacok di daerah leher, barang-barangnya hilang. Menurutku sih pelakunya masih warga setempat. Tapi ya, masih menunggu tim investigasi dulu yang mecari taunya.

Seharian ini aku belum pulang, dan untungnya saat kuberi tau isteriku. Dia malah mengerti dan bakalan masak makan malam untuk kita. Tapi mengingat hasil laporan yang kubuat makin amburadul akibat mengingat kejadian semalam. Kurasa aku bakalan pulang sekitaran jam sebilanan.

"Wooii pras!" Panggilku saat Pras berdiri di depan pintu

"Siap ndan!" Haha sialan, anak ini kalau sudah di kantor bakalan manggil aku Komandan, tapi kalau sudah keluar area kantor. Kalian tau sendiri kan...

Ku angguk-anggukan kepalaku, menyuruhnya mendekat "Kau lembur juga?" Tanyaku

"Iya ndan, lagian saya bosan di mess" apa kubilang, sungguh sopan nya dia saat berada di kantor.

"Kau? Bosan di mess? Memang kenapa?"

"Haaiii.. yang kulihat semua batangan. Anak-anak pada sibuk nonton bok*p, si muklis memintaku menemaninya di kamar, aku rasa dia gay cuy, para polwan baru tak bisa aku goda. Kau tau kan bu Tamrin sudah memberiku peringatan" jawabnya panjang lebar, dengan wajah kusut bak kaset radio yang diputar Radit, ponakan ku di Jakarta sana.

Kunaikkan alisku "Tumben gak doyan bok*p?"

"Bukan gak doyan ndan! Masalahnya pelem nya udah kutonton berkali-kali. Bosan aku" oh iya, aku lupa kalau si raja video begituan itu dia. Dan pastinya anak-anak lain dapat video itu dari dia, ya gimana gak bosan coba...

"Makanya cari isteri!"

"Yang ku mau belom dapet pal!"

"Emang ada yang mau sama situ?"

"Eh ada lah"

"Kau itu penjahat kelamin Pras"

"Itu dulu ndan, sekarang tidak lagi"

"Ketiban apa kau?

"Ketiban love on first sight"

"Sok inggris"

"Biarin"

Daripada kelamaan berdebat sama Pras dan bikin otak ku tambah mengecil, kutinggalkan dia. Biarkan saja dia sendirian. Paling digondol penunggu situ. Ku bergegas ke pantry membuat Teh sendiri

"Desuh!!"

"Siap komandan" jawabku tegas, karena yang memanggil ku ini adalah kakak asuhku saat di Akademi Kepolisian dulu. Namanya bang Wicak.

"Hahahaha, ku kira kau lupa sama suaraku. Buat kopi?" Tanyanya sambil memukul pundakku

"Teh ndan"

Menikah denganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang