-21- Nata de coco

38.8K 1.9K 279
                                    

Maaf untuk kesalahan penulisan dan ketidak responan sayah selama beberapa waktu yang lalu. Anda tau kan sayah wanita *walau sebenarnya sayah juga masih ragu apakah sayah ini seorang wanita* punya masa sensitif setiap bulan nya.. jadi tolong di mengerti. Sayah bukan manusia sempurna, bukan dewa apalagi malaikat. Sayah cuma manusia yang punya segelintir sifat dan rasa egois, brutal, sadis, kejam, dan terkadang apatis.

Jadi sayah mohon-mohon-mohon dimengerti. Jangan cuma reader yang minta dimengerti, sekali-kali author nya juga ya... Ngarang novel ini nih gampil-gampil syusah. Karena novel ini bergendre roman-komedi jadi sayah harus putar otak buat ngelucu padahal sayah ini orang nya pendiam, polos dan kalem *preettt*

Kalau nulis dalam keadaan 'sedap' sih enak, lancar, dan licin. Lah, kalau lagi 'tak nyaman', kurang fit dan lagi pengen serius? gimana hayo? Ngulur waktu lagi?? Kasihan reader, sayah mah gak tegaan orang nya *preettt*

Lalu sayah ini manusia yang kalo rajin ya rajin banget, kalo gak ya enggak banget. So, sayah suka melakukan kegiatan sistem kebut semalam, nulisnya sudah ketik nya nanti.. atau kadang, nulis sama ngetiknya secara bersamaan. Hebat kan tangan sayah? Beri tepukan dongsss!!!

-ayo beri komentar sebanyak-banyak nya dan untuk komentar kalian di part sebelum nya bakalan saya balas setelah mempost part ini-

[WARNING : KONTEN BERBAHAYA!]




Enjoy♥

@@@@@@@@@@@@@@@@@

Andini POV



Setelah makan malam, aku dan mas Nauval mulai mempacking barang-barang kami. Sebenarnya aku gak ikhlas mau pulang. Aku udah betah banget disini.. pokoknya nanti aku mau minta bulan madu lagi! Ke sini! Ke Teluk Kiluan!

Kulihat suamiku yang sedang tertidur pulas, selesai sholat isya mas Nauval langsung tidur tanpa mengajak-ngajak diriku. Mungkin karena mas Nauval sudah kecape-an, apalagi tadi siang agak kesorean.. dianya abis menggendong wanita cantik yaitu aku.. dari pantai sampai ke cottage kami. Bayangkan, jarak nya yang lumayan jauh itu tidak membuat suamiku patah semangat menggendongku.. kata dia aku ini kecentilan, terus pake acara tebar-tebar pesona.

Padahal kan aku lagi membanggakan tanktop kepolisian milik suamiku.. masa dibilang kecentilan sih? Kalo aku gandeng-gandeng si Carlie, itu baru yang namanya kecentilan.

Kulihat mas Nauval yang sedang memeluk bantal dengan mesra. Ah, enak banget dia bisa tidur.. lha aku gak bisa tidur.

"Mas.."


"Mass"


"Hmmmm"



"Mas!!"


"Apa Din?"



"Jalan-jalan yuk" ajakku



"Udah malem"


Yah, jadi gimana dong? Aku kan pengen banget jalan-jalan menyusuri pantai berduaan, ini kan malam terakhir.. aku kan pengen kayak pasangan lain yang romatis-romantis gitu. Yang ngadain candle light dinner, aku juga pengen berdansa-dansa di bawah terang nya rembulan.. namun semua itu hanya mimpi, oh hanya mimpi..
Yasudahlah, daripada aku disini meratapi nasip yang mengerikan ini. Lebih baik aku jalan-jalan menelusuri keadaan Teluk Kiluan di malam hari.

Kuambil jaket mas Nauval lalu memakai kerudungku. Menutup pintu dan mulai berjalan di sekitaran cottage ku. Suasana nya lumayan sepi, tapi tidak begitu sepi. Ada beberapa orang yang masih nangkring di pinggir pantai sambil asyik bermesraan. Bule-bule begitu sih. Aku layak nya jomblo kesepian yang memandangi kemesraan mereka. Sungguh kasihan nya diriku ini...

Menikah denganmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang