[WARNING : APA YANG DILAKUKAN MAS NAUVAL DENGAN PRAS SELAMA INI DIBELAKANG AKU ITU. JAHAP! HAP! HAP!]
Enjoy♥
-------------- @@@@@ ---------------
Andini POV
Disaat usia kandungan ku memasuki bulan ke-empat. Aku sama mas Nauval memutuskan melakukan selamatan kecil-kecilan. Kami melaksanakan nya di sebuah panti asuhan yang memang kurang mendapatkan perhatian khusus bagi para donatur-donatur yang biasa nya menyumbangkan sebagian rezeki pada panti asuhan yang sudah banyak mendapatkan donasi. Miris. Aku benar-benar gak tega waktu ngelihat panti asuhan itu.
Selain akses jalanannya yang lumayan jauh dari perkotaan. Disini juga banyak banget anak-anak serta remaja yang diasuh. Ruangan nya cuma berupa papan-papan kayu dengan atap seng, dan lantai semen. Sangat sederhana, tapi aku senang. Banget. Soalnya anak-anak disini punya etika dan sopan santun yang besar. Karena ngelihat mereka, aku jadi makin gak sabar membagi-bagi rezeki mas Nauval. Karena memang tujuan kami selain melakukan selamatan, aku juga pengen berbagi dan meminta doa untuk jabang bayi ku beserta keluarga kami.
Alhamdulillah, semua nya berjalan lancar karena bantuan Pras, mbak Iren, dan Panji. Kalo gak ada mereka, aku gak tau harus ngapain. Untung aja mbak Iren ada teman yang punya katering, jadi... aku gak ribet harus masak ini-itu, tinggal mesan beberapa kotak makanan untuk dibawa ke panti. Dan nyuruh mas Nauval yang bayar. Hehehe... Lalu Panji dan Pras yang selalu sibuk ngantar mas Nauval untuk beli beberapa bahan-bahan pokok yang semoga aja akan bermanfaat untuk anak-anak panti.
Kalau diingat-ingat disitu aku merasa menjadi orang paling beruntung di muka bumi ini. Aku punya keluarga yang mencintai aku, punya saudara yang menyayangi aku dan suami yang unyu-unyu, item, buncit, tembem dan imoetzz seperti mas Nauval
Sekarang usia kandungan ku udah memasuki usia lima bulan. Dokter juga bilang jenis kelamin bayi kami udah bisa di lihat. Tapi aku sama mas Nauval Ngelarang dokter buat ngasih tau. Biar surprise. Kata mas Nauval, mau laki-laki atau perempuan ya sedikasih nya aja, dia mah ikhlas dan nerima.. ya iyalah!! Orang dia tugasnya cuma mendonasikan kecebong!! Aku yang bertugas sebagai pengelola!! Ya harus ikhlas dong!
Biar dikata usia kandungan ku udah mulai mateng-mateng begini, aku masih sanggup ngerjain kerjaan rumah. Mas Nauval juga gak ngelarang, padahal biasanya pas aku baca di Novel-Novel picisan gitu tuh yaa... Suami bakal ngelarang isteri ngerjain urusan rumah. Jadiin isteri ratu. Sedangkan di dalam rumah tanggaku, pretttt banget. Kalo aku mulai capek, mas Nauval cuma bilang 'udah, istirahat dulu.. nanti baru di sambung lagi kerjaan nya' padahal kan, aku mau nya dia yang ngegantiin tugas ku bilang 'yaudah... kamu duduk aja ya, biar aku yang nyuci baju nya, nanti aku yang nyapu, yang ngepel'. Tapi yang terjadi itu apa?? Memang gak sesuai sama omongan nya dulu. Dasar PHP! Pemberi Homongan Palsu.
Dasar KSKP! Kamu Suka Kadalin Perempuan!
Kan jahat banget tuh. Contoh nya macam sekarang. Aku lagi masukin baju kotor mas Nauval di mesin cuci, sedangkan dia malah daritadi di kamar, maku-maku tembok. Gak tau ngapain. Huh! Kalo begini terus, uang bulanan harus nambah nih! Untung aja dede di dalam perut ngertiin Mama nya, gak kayak Abah nya yang suka sibuk sendiri. Dede jangan nakal ya... jangan bikin Mama muntah yah.. anteng-anteng ajaa..
Kuusap-usap perut ku sambil menekan tombol wash pada mesin cuci, lalu menutup nya dan membereskan beberapa ember yang menumpuk. Setelah aku taruh di wc, aku pun pergi ke kamar untuk menghampiri mas Nauval. Saat ku buka pintu, terlihatlah sesosok mahluk berbadan bongsor, tanpa baju dengan celana boxer hijau, yang dulunya sempat ku kira buto ijo sedang berusaha memaku sebuah foto tanpa bingkai di atas tempat tidur. Gak tau sih itu foto apa, soalnya fotonya ketutup sama badan nya mas Nauval. Ya Allah.. ini suamiku lakuin tabiat apa lagi??!
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah denganmu
Storie d'amoreJodoh? Cinta? Dua kepala yang di satukan dalam ikatan pernikahan. Berkisah tentang cerita kehidupan pernikahan seorang Perwira Polisi bernama Muhammad Nauval Purno dan seorang mantan pegawai perpustakaan provinsi bernama Andini Mahesa. Bagaimanakah...