Cameron Blake (Young, Sexy, Powerful and Dangerous.)
All rights reserved to SweetImagination
Chapter Eleven
Author's POVKamila tertawa melihat abangnya, Ali, menari nari seperti orang bodoh. Mengikuti gaya di internet. Kamila tertawa terbahak bahak, mungkin karena dalam dirinya, sebenarnya, dia sedang terpuruk.
Suara nya tidak akan didengar sekarang. Walaupun dia memberontak untuk tidak dinikahi, abahnya akan tetap menikahkan nya dengan anak teman akrab nya itu.
"Sudahlah, aku lelah. Aku ingin istirahat." Ucap Ali.
Kamila tertawa sambil memandangi abangnya itu menuju kamar nya. Sejenak setelah abangnya masuk, Kamila terdiam dan menunduk. Lalu sebuah ketukan di pintu depan rumah mengejutkan Kamila.
Kamila pun berjalan menuju pintu depan nya dan membukanya.
Cameron berdiri dengan setangkai bunga mawar di tangannya. Dia menatap Kamila dan tersenyum. Cameron langsung memeluk Kamila dan menciumi wajahnya.
"I miss you." Ucap Cameron.
Kamila pun menangis dalam pelukan Cameron. "I miss you too."
Cameron mengecupi pundak Kamila dan juga, tentu saja lehernya, mengirin rasa menggelitik ke seluruh tubuh Kamila.
"Cameron, bisakah kau bawa aku pergi dari sini?" Tanya Kamila.
Cameron menatap ke belakang Kamila, sebuah ruangan yang kosong. Dia berpikir sejenak. Lalu mengangguk.
I love how your eyes closed, whenever you kiss me.
And when I'm away from you, I love how you miss me.
I love the way your touch is always tenderly.
But the most of all, I love how you love me.Lagu Bobby Vinton, I Love How You Love Me, berputar seiring Cameron dan Kamila berciuman bagaikan tak ada hari esok.
Tanpa memperdulikan sang supir, Cameron dan Kamila mendesah di sela sela sesi ciuman mereka. Kamila mencengkram erat leher Cameron. Begitupun dengan Cameron, dia bisa melukai pinggang Kamila jika dia tidak segera melepas cengkraman nya.
Cameron merasakan panas yang membara di sekujur tubuhnya. Dia menyukai perasaan ini saat dia bersama Kamila.
"Kita sudah sampai di bandara, tuan." Ucap si supir, takut mengganggu.
Cameron melepas ciuman mereka dan membuka pintu mobil. Kamila pun keluar dari mobil. Mereka berlari menuju tempat yang ditunjukkan oleh anak buah Cameron.
Mereka pun akhirnya sampai di pesawat jet milik Blake. Tertera jelas di depan pesawat tersebut.
Asisten Cameron, Kenneth menyapa mereka berdua , namun mungkin, keberadaan Kenneth saja mereka tidak tahu, mereka terlalu sibuk memerangi lidah masing masing.
Setengah jam telah berlalu. Cameron dan Kamila pun sudah berhenti melakukan ciuman hot mereka. Lipstick Kamila acak acak an, dan sebagian menempel di bibir Cameron.
Cameron menatap Kamila dan tersenyum malu. "Kamu jelek, lipstick nya berantakan." Ejek Cameron.
Kamila merengek dan mencubit paha Cameron. "siapa yang membuatnya acak acak an?"
Cameron mengindikkan bahu. Lalu dia mengecup bibir Kamila.
Kenneth datang dan tersenyum. "Kalian butuh sesuatu? Minuman? Makanan? Kondom?"
Cameron melototi Kenneth. Kenneth pun terdiam dan berjalan meninggalkan mereka berdua.
Cameron menaruh tangan nya di selangkangan Kamila. Lalu dia menatap Kamila. "Aku tidak sabar sampai di rumah."
Comment! VOTE! FOLLOW ME.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cameron Blake
Romance"Young, sexy, powerful, and dangerous." Seorang lelaki tampan yang bisa mendapatkan wanita hanya dengan satu kedipan. "Beri tepuk tangan kepada Cameron Blake." Cameron menatap keluar dan tersenyum sambil melambaikan tangan kepada para penonton.