Cameron Blake

Chapter Nineteen

Cameron Blake (Young, Sexy, Powerful and Dangerous.)

All rights reserved to SweetImagination

Chapter Nineteen

Pernikahan adalah sebuah hal yang sangat suci. Pernikahan adalah tempat dimana dua insang bersatu, untuk memadukan kekurangan, kelebihan, dan perasaan satu sama lain.

Ijab Kabul telah dilaksanakan. Sekarang adalah saat dimana mempelai wanita dan mempelai lelaki memamerkan status baru mereka. Hidup baru mereka.

Wedding party ini diselenggarakan di sebuah taman. Semuanya bertema putih. Eveline memakai gaun boho berwarna putih dan dia terlihat cantik seperti biasanya. Rambut pirangnya jatuh tepat di pundaknya.

Cameron sibuk berbincang bersama teman teman karirnya. Begitupun dengan Eveline yang sibuk berumpi dengan teman teman nya.

"Kau mau bulan madu dimana?" Tanya teman Eveline.

Eveline mengindikkan bahu. "Cameron merahasiakan nya, dia bilang akan sangat berkesan sampai sampai aku tidak bisa melupakannya."

"Aw, he's so sweet." Ucap teman teman Eveline secara bersamaan.

Sedangkan Cameron dan kawab kawan nya membicarakan tentang hal lain.

"Jadi, posisi seks apa yang akan kau lakukan bersama Eveline untuk pembukaan bulan madumu?" Tanya teman Cameron.

Cameron tersenyum jahat. "Aku akan fuck dia di manapun. Dan dengan posisi apapun. Tapi yang pertama, sepertinya aku mau mengikay tangan dan kakinya di pinggir kasur, aku akan membutnya merasa kesakian dan nikmat secara bersamaan sampai sampai dia tidak akan melupakannya."

"Fuck yeah. Hell yeah, man." Jawab temanteman Cameron bersamaan.

Well, bisa dilihat pembicaraan wanita dengan lelaki sangat berbeda.

Ujung acara pun akhirnya datang. Semua tamu pun akhirnya izin pamit kepada kedua mempelai.

Di saat saat seperti inilah, Cameron dan Eveline merasa seperti mereka tidak kenal satu sama lain dan dipaksa menikah. Karena, untuk memandang satu sama lain saja mereka gugup.

Satu persatu tamu berpamitan, dan akhirnya semuanya telah pergi.

Cameron dan Eveline berdiri berjauhan. Cameron meminum alkohol yang ada dimeja, dan Eveline menyibukkan dirinya dengan makanan yang ada.

Cameron menoleh ke arah Eveline dan menatap lengan Eveline yang terlihat mulus dan halus. Seketika, jantungnya berdetak dengan cepat dan tentu saja 'gagang nya' bangun dan girang.

Cameron berjalan menghampiri Eveline yang membelakanginya. Dia mencium leher Eveline dan Eveline pun terkejut.

"Kau mengejutkanku." Ucap Eveline sambil memutar badan nya.

Sekarang mereka berhadapan.

"Apa yang akan kita lakukan malam ini, sayang?" Tanya Cameron.

Eveline menunduk dan tersenyum malu. "T-terserah kamu."

Cameron semakin terangsang melihat perilaku Eveline yang malu malu itu. Dia pun mendekat ke tubuh Eveline dan melingkarkan kedua tangan nya di pinggang Eveline.

Dia mendekati telinga Eveline. "Maukah kamu memasukkan penisku ke dalam mulutmu dan menjilatinya?"

Eveline tertawa kecil dan mencium leher Cameron. "Dengan senang hati." Jawabnya.

Cameron pun