Cameron Blake (Young, Sexy, Powerful and Dangerous.)
All rights reserved to SweetImagination
Chapter Twenty-Five
Cameron menahan napas. Dadanya terasa sesak. Cameron menatapi wanita yang berada di ranjang.
"Hello, Cameron, how are you?" Tanya si wanita tersebut.
Cameron berjalan menerobos teman teman nya itu. Bella menatap Cameron dan Kamila secara bergantian.
"Kalian sudah kenal?" Tanya Bella.
"Kamila?" Tanya Cameron.
Kamila tersenyum. "Yes. It's me, Cameron."
Cameron bertekuk lutut di sampin kasur. Dia menatapi wanita yang tulang belulang itu di hadapan nya.
"Okay, sepertinya kita harus membiarkan mommy berbicara dengan Uncle Cameron." Ucap Henry kepada anaknya dan juga Bella dan Katherine.
Mereka semua meninggalkan Cameron dan Kamila. Menutup pintu, memberi privasi untuk keduanya.
Cameron menatapi Kamila yang tersenyum lesu di hadapan nya. Dada Cameron sesak dan ai mata memaksa keluar.
"K-kenapa kau pergi?" Bentak Cameron.
Cameron berdiri dan amarah muncul di dalam jiwanya.
"Kau sudah memasukka aku ke penjara!" Teriak Cameron.
"Cameron.." Ucap Kamila, lemas. "Bisakah kita berbicara?"
Cameron menahan emosi nya dan menoleh kepada Kamila. Kamila meneteskan air mata. Cameron pun menghela napas dan duduk di pinggir kasur, berhati hati karena ada saluran infus.
"Aku ingin menjelaskan semuanya." Ucap Kamila. "Kau mungkin tidak akan peduli, tapi setidaknya dengarkan."
Kamila mengelus lengan Cameron. Amarah Cameron pun mereda. Tak bisa dipungkiri, dia adalah wanita yang dulu sangat dicintainya.
"Ada alasan aku kabur darimu." Ucap Kamila lemas.
"Apa?" Jawab Cameron sambil memandang Kamila.
"Buatlah dirimu nyaman, karena aku akan menjelaskan panjang lebar." Ucap Kamila.
Cameron mundur dan duduk menyandar ke dinding. Kamila bergerak dan menaruh kepalanya di pangkuan Cameon. Cameron menghela napas, dadanya sesak. Atau mungkin, hatinya yang sebenarnya sakit.
"Dulu, aku pertama kehilanga keperawananku saat aku berumur limabelas tahun." Ucap Kamila.
Flashback
"Kau mengidap kanker." Ucap dokter.
Kamila menatap dokter dengan tatapan teror dan langsun berlari keluar ruangan. Ayahnya tidak mengejarnya, tapi abangnya iya.
Namun, Kamila tidak tertangkap. Dia terlalu cepat, atau mungkin dia pintar bersembunyi.
Kamila menangis sejadi jadinya di dalam taksi. Mengapa hidupnya sungguh buruk?
Sampai dia melewati pesta besar besaran. Kamila pun turun dari taksi dan masuk ke dalam pesta tersebut. Dengan cara menyogok si penjaga pintu.
Dia menari walaupun dia susah bernapas.
Sampai suatu saat, ada lelaki tampan berambut pirang mendekati Kamila dan mengajak nya bercinta.
Kamila yang sedang bermasalah pun setuju.
Kembali
Cameron mendengarkan penjelasan Kamila dengan wajah datar, dan mata yang menatap luru ke dinding di seberangnya. Air mata menetes di pipi Cameron.
"Alasan mengapa ayahku mejodohkanku karena dia tak tahu kapan aku akan pergi." Jelas Kamila.
"Cameron, saat aku membaca cerita tentang keluarga mu di internet, aku tertegun. Sudah dua turunan dikeluargamu tumbuh besar tanpa ibu." Ucap Kamila. "Dan aku tidak mau anak kita bernasib sama."
Cameron meneteskan air mata dan langsung memeluk Kamila. Cameron mengecupi pundak wanita itu.
"Maafkan aku, Kamila." Ucap Cameron. "Aku seharusnya mengejarmu."
Kamila membalas pelukan Cameron dan mengelus punggungnya. Dia mendorong Cameron dan mengambil tangan Cameron. Dia mengecupi jari jemari Cameron.
"Kau sudah mendapat yang lebih baik daripadaku." Ucap Kamila.
"Saat aku tahu kau pergi untuk menemui seorang wanita, aku kira, itu alasan yang tepat untuk kabur. Aku langsung membereskan pakaian dan pergi dari rumahmu." Ucap Kamila, melanjutkan ceritanya.
"Aku kerja di sebuah restoran cepat saji." Ucap Kamila. "Pada suatu malam, aku pingsan dan bangun di sebuah rumah sakit. Teman teman kerja ku yang membawaku kesana."
"Aku sungguh takut karena kankerku." Ucap Kamila. Cameron mengelus rambutnya. "Namun, dokter bilang 'Selamat', aku pun bahagia dan juga sedih. Karena aku telah pergi dan itu berarti aku kehilanganmu."
Cameron menangis sejadi jadinya. Dendam nya hilang semua. Cameron mencengkram sisi kasur karena sebenarnya, dia ingin berteriak dan menjatuhkan tubuh ke lantai dan menangis sejadi jadinya.
"Henry bertemudenganku. Dia merasa simpati melihatku hamil tanpa suami. Dia merawatku setiap hari dan tiba tiba, dia melamarku. Aku butuh seseorang untuk merawat anakku nanti setela aku meninggal dan juga aku jatuh cinta kepada Henry." Kamila tersenyum. "Harus kamu ketahui bahwa cintaku padamu tidak akan pernah luput, Cameron."
Cameron menoleh kepada Kamila. "Ja-jadi, Maggie itu.."
Kamila tersenyum. "Ya, Margareth Blake adalah anakmu."
Bella, Katherine dan Henry sedang berbincang di ruang tamu.
"Hey guys."
Mereka bertiga pun terkeju dan menoleh kepada Cameron yang menggandeng Kamila.
Henry pun langsun berdiri dan menghampiri isterinya. Cameron duduk di samping Bella.
"Ada apa? Kok berdua matanya bengkak?" Tanya Bella.
"Maggie, come here." Ucap Kamila.
Maggie pun berlari seadanya dan memeluk lutut ibunya. Cameron menatapi Maggie dan meneteskan air mata.
"Kenapa kau menangis lagi?" Tanya Bella.
"Itu ayahmu." Ucap Kamila sambil menunjuk Cameron.
"Oh, fuck." Ucap Bella, Katherine dan Henry secara bersamaan.
Cameron pun berjalan sambil menggendong Maggie. Kamila tersenyum menatap Cameron.
Cameron memeluk Kamila dan mencium keningnya. "Aku akan mengurus surat suratnya. Terimakasih karena memberikanku anak yang cantik."
Cameron berjalan menuju Henry dan memeluknya. "Tidak ada dendam kan?"
Henry tertawa. "Of course no." Jawabnya. "Yang berlalu biarlah berlalu."
Cameron tersenyum. "Aku akan mengirimkanmu bangak botol anggur mahal."
"Nah, itu baru kata perdamaian yang pas." Ucap Henry.
Dan mereka semua tertawa.
Cameron memeluk Bella dan Katherine. Lalu dia berjalan menuju tempat mobil nya di parkir tadi.
Langkahnya terhenti karena Kamila memanggilnya. Cameron menoleh dan Kamila menjatuhkan bibirnya di atas bibir Cameron.
Mereka berdua bersandaran kening dan menangis.
"Jaga anak kita, Cameron." Ucap Kamila.
Cameron pun menyeka air mata Kamila. "Aku janji, Kamila."
"Dada." Ucap Maggie sambil memeluk ayahnya itu.
Cameron pun mengecup pipi bulat putri kecil nya itu.
Astagaaa emosionallll.. vote lah.
![](https://img.wattpad.com/cover/51759047-288-k125022.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Cameron Blake
Romance"Young, sexy, powerful, and dangerous." Seorang lelaki tampan yang bisa mendapatkan wanita hanya dengan satu kedipan. "Beri tepuk tangan kepada Cameron Blake." Cameron menatap keluar dan tersenyum sambil melambaikan tangan kepada para penonton.