Dua

15.7K 514 3
                                    

Ketika aku sedang melihat komentar yang di lontarkan oleh fans-fansku di sosial media, sambil membalas beberapa komentar gombalan  yang sengaja kuberikan kepada mereka, ternyata ada saja yang berkomentar jelek kepadaku, sebenarnya sedikit kesal juga kalau hasil karyaku tidak dihargai seperti itu, tapi memang hidup seperti itu pasti ada saja yang membenci dan mencintai.

"Bro, senyam senyum sendiri aja lo ntar kesambet baru tau rasa lo" Stevan lalu duduk di sampingku dan mengambil beberapa cemilan yang ada diatas meja

"Nah elo ngapain tiba-tiba masuk apartemen gue, mana gak ngucapin salam lagi lo" omelku

"Yaudah deh maap"

"Lo mau ngapain kesini? Tumben banget" tanyaku penasaran, karena tidak biasanya seorang Stevan akan datang ke apartemenku kalau tidak ada sesuatu hal

"Gue males aja dirumah disini lebih enak, gue lebih betah disini gak ada yang gangguin" balasnya lalu merebahkan tubuh di sofa dan menyalakan TV

"Terserah lo deh" aku lalu melanjutkan kegiatanku yang terganggu oleh kedatangannya, yaitu membalas komentar dari fans-fansku

"Gue boleh nginep disini gak Dit?" Tanyanya dengan mata yang sengaja dibuat seberharap mungkin

"Terserah lo deh, tapi tidur dikamar tamu ya!" Jawabku pasrah

"Yeay... kita boleh nginep guys cepetan keluar"  teriaknya, lalu tak lama setelah itu muncul para penganggu lain ada yang dari lemari, kolong meja dan dapur, yaampun dari mana aku mendapat sahabat yang berkelakuan seperti ini

"Jadi kalian semua sengaja ya ngejebak gue biar bisa nginep disini, pantesan dari tadi si kunyuk itu ngelirik ngelirik lemari, meja sama dapur terus" omelku kepada mereka

"Yah maap Dit, abis kalo gak kaya gitu lo gak bakalan ngizinin kita nginep disini" Erfan lalu duduk dengan santainya setelah mengatakan itu

"Kalian boleh nginep disini asalkan kalian mau rapihin apartemen gue dan siapi  makan malem, gue pergi dulu ya" lalu aku pergi keluar untuk mencari udara segar

"Yah elo sih Fan ngajakin kita nginep disini, kan kita jadi ikutan di siksa sama Adit" ucap si kembar Wendy dan Wellie sedih, dari semua sahabatku sebenarnya mereka berdua yang paling lucu dan polos di antara mereka semua

***
Aku memutuskan untuk pergi ke taman yang masih termasuk area apartemenku, ketika aku sedang berkeliling mencari udara segar, tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghampiriku dan ia langsung memeluk dan menangis dalam dekapanku

"Maaf mba, bisa dilepas gak pelukannya?" Tanyaku risih

Tidak ada jawaban

"Mba??"

Masih tidak ada jawaban

"Yasudah kalau tidak ingin bicara, akan kulepas pelukan ini secara paksa" ancamku

"Baiklah aku akan bicara" jawabnya sesenggukan, aku tidak menjawabnya dan langsung duduk di tempat duduk yang kosong lalu langsung diikuti olehnya

"Aku tidak tau harus mulai dari mana akan bercerita kepadamu"

"Terserah saja akan memulai dari mana, akan kudengarkan" jawabku

"Aku memiliki seorang kekasih yang sangat kucintai, tetapi 2 hari yang lalu ia memutuskan hubungan kami secara sepihak" ia memutuskan kalimatnya lalu menatap langit-langit dengan tatapan sedihnya

"Ternyata setelah kuselidiki ia akan menikah dengan orang lain yang tak lain adalah sahabatku sendiri, bisa kau bayangkan bagaimana perasaanku saat itu? Aku sangat hancur!! dua orang yang paling kusanyang setelah orangtuaku ternyata telah mengkhiantiku" tangisnya pun keluar lagi, sebagai seorang pria aku tidak tega melihatnya menangis seperti itu walaupun aku tidak mengenalnya, aku langsung memeluknya dari samping

"Sepertinya ujian hidupmu sangat berat, aku merasa bersalah sudah mendengar ceritamu itu, apakah aku bisa menghiburmu?" Tanyaku mencoba menghibur perempuan yang tidak kukenal ini

"Tidak perlu dan terimakasih karena sudah mau mendengarkan ceritaku, maaf kalau aku telah mengganggu waktumu dan permisi" setelah tersenyum palsu ia lalu pergi meninggalkanku

Apa yang ada dipikirannya hah?? Setelah bercerita sambil menangis seperti itu padaku, ia lalu pergi begitu saja seperti tidak terjadi apa-apa 5 menit yang lalu

Huh... wanita ada-ada saja

Lalu aku pergi meninggalkan taman dan masuk ke gedung apartemen untuk melihat hasil kerja sahabat-sahabatku disana, tetapi bukannya aku disambut dengan masakan yang enak dan harum ternyata malah...

"Assalamualaikum... ini apaan sih?? Bantal bantal pada terbangan entah kemana, taplak ada diatas TV makanan berserakan gimana sih" omelku

"Dit kita bisa jelasin..." jawab Wendy sedikit ketakutan

"Heh gila ya lo semua, udah mau nginep disini apartemen gue lo berantakin lagi udah sana keluar gue kesel sama lo semua" aku lalu pergi meninggalkan para sahabatku kekamar. Untuk kali ini menurutku mereka kelewatan maksud hati hanya ingin mengerjai mereka tetapi malah mereka yang mengerjaiku

Tok...tok...tok...

"Dit jangan marah lah, kitakan gak sengaja tadi maksudnya pengen beresin apartemen lo tapi gara-gara ada tikus jadinya kita panik langsung pukul semua benda yang dilewatin tikusnya"

"Bodo amat!!! Sana lo pergi" teriakku, dalam kamar sebenarnya aku tertawa karena membayangkan ekspresi mereka semua yang sangat ketakutan

"Yaudah deh, kita pergi ya Dit, Assalamualaikum" mereka lalu meninggalkan apartemenku dengan lesu

"Eh tunggu dulu, sebelum kalian pergi beresin ruang tamu gue dulu, kalo enggak gue bakal marah sama kalian 1 minggu" ancamku kepada mereka, sebenarnya kalo dalam situasi biasa aku pasti akan diledeki sama mereka semua karena kelebayanku mulai keluar

"Iya iya, kita rapihin deh buat lo" jawab mereka pasrah

Kenapa aku jadi merasa bersalah kepada mereka? Uh... maafkan aku sahabat-sahabatku...

***
Sepanjang malam aku tidak bisa tidur memikirkan gadis yang kutemui sore tadi ditaman, bagaimana nasibnya sekarang? Apakah dia baik-baik saja? Atau ia lebih hancur dari sebelumnya?

Aku memutuskan untuk menelepon asistenku untuk mencarikan informasi tentang wanita yang kutemui sore tadi

"Halo, Ryan tolong carikan informasi tentang wanita yang tadi sore menemuiku di taman apartemen" lalu aku memutuskan sambungan telpon dan langsung masuk ke alam mimpi

Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang