"Pagi teman-temanku" sapaku ceria kepada para sahabat-sahabatku di kantin kampus"Widih, kesambet setan apaan lo?" tanya Stevan sambil menaruh tangannya di dahiku
"Tau nih tumben banget lo nyapa-nyapa gitu" goda Willie
"Gak papa lagi seneng aja sih gue emang kenapa?" Tanyaku sedikit sewot
"Yaelah jangan baperan gitulah kita kan cuma becanda" Erfan lalu mencomot kripik singkong dan langsung memakannya
"Gue ketemu cewe" ucapku dengan wajah serius
"Terus?" Tanya wendy dengan polosnya
"Gue suka sama tuh cewe, namanya Carissa" aku lalu tersenyum kearah teman-temanku
"Yaudah bagus kalo gitu berarti tandanya lu normal" jawab Stevan sekenanya
"Yee tau kaya gitu mending tadi gak usah cerita gue" aku mengerucutkan bibirku kearah Stevan
"Jangan sok imut lu, amit-amit mah iye" Erfan ikut-ikutan mengejekku
"Yaudah kalo gitu, gue mau pergi aja kalian gak asik Bhayyy!!!" Aku lalu pergi meninggalkan kumpulan orang-orang idiot itu menuju mobil tercintakuu
Rencananya siang ini aku akan menemui Carissa untuk mengajaknya jalan-jalan, hitung-hitung PEDEKATE lah. Aku lalu melajukan mobilku ke arah Depok untuk bertemu tuan putriku
***
Untungnya walaupun ini hari minggu tetapi sepertinya jalanan hari ini berpihak kepadaku, karena aku tidak mengalami kemacetan sama sekali lancar car. Setelah sampai di depan gerbang rumahnya, akublalu keluar dari mobil dan langsung melangkahkan kakiku memasuki pelataran rumahnya. Aku lalu mengetuk pintu rumahnya ketika sudah sampai di depan pintuTok
Tok
Tok"Assalamualaikum" aku mencoba mengetuk pintu rumahnya lagi
"Eh iya, cari siapa ya?" Tanya perempuan paruh baya itu setelah membukakan pintu rumahnya untukku
"Maaf bu, apa benar ini rumahnya Carissa?" Tanyaku sopan
"Iya benar, tapi Ichanya lagi keluar sebentar tuh, mau nunggu disini atau didalam?" Tawar ibu itu
Aku lalu tersenyum kearahnya "Disini aja deh bu"
"Yasudah ibu tinggal dulu ya kedalam" aku memlnjawabnya dengan anggukan, setelah itu ibu tadi-yang kuyakini ibunya Carissa masuk lagi kedalam rumahnya
Aku melihat sekeliling bangunan di belakangku ini. Desainnya sangat sederhana. Malah kelewat sederhana menurutku. Tetapi walau sederhana membuat siapa saja yang masuk ke dalamnya akan merasa nyaman. Ketika aku baru melangkahkan kakiku melewati halaman rumahnya saja, pemandangan yang terlihat pohon-pohon dan tanaman hias yang terawat sangat indah dan rapi. Asri dan sangat nyaman.
Ketika aku masih membayangkan rumah sederhananya tiba-tiba ada seseorang yang menepuk pundakku pelan
Aku tersentak lalu menoleh ke samping kanan "Carissa?" Tanyaku kaget
"Menurut kamu siapa? Lagian ngapain sih kerumahku siang-siang gini?" Tanyanya
"Emang gak boleh ketemu tuan putriku?" Jawabku menggodanya
"Gak boleh" jawabnya sambil tersenyum malu-malu
"Tapi jawabannya gak sinkron tuh sama mukanya" aku lalu tertawa yang langsung dihadiahi cubitan olehnya
"Jadi ngapain kamu kesini?" Tanyanya lagi
"Mau ketemu kamu lah, jalan yuk!" Ajakku langsung kepadanya
"Aku harus bantu mama bikin kue nih, maaf yaa mungkin lain kali aja?" Ucapnya dengan wajah yang sangat bersalah
"Masa kamu tega sih biarin cowo ganteng bolak balik dari rumah kesini tapi di tolak sama si tuan putri" aku membuat mukaku semelas mungkin, semoga saja berhasil membujuknya
Ia menghela nafas berat "Yaudah kalo gitu aku ganti baju dulu ya kamu tunggu dulu aja disini, 5 menit lagi aku keluar" ia lalu masuk kedalan rumahnya dan meninggalkanku sendiri di teras rumahnya tanpa minum. Catet ya TANPA minum.
***
"Kita mau kemana sih?" Tanyanya ketika sudah masuk kedalam mobil kesayanganku"Ke mana aja asalkan sama kamu deh" gombalku kepadanya
"Idih gombal kamu" jawabnya sambil tersipu malu
"Kamu punya adik Car?" tanyaku
"Jangan panggil aku kar dong, aku berasa mobil tau gak" ia mengerucutkan bibirnya lucu, bikin gemes aja sih.
"Jadi maunya apa? Sayang? Honey? Baby? Sugar?" Tanyaku yang langsung dijawab dengan muka kesal ala Carissa
"Icha aja"
"Oke Icha"
"Apa?" Tanyanya galak
"Duh galak bener neng! Kan tadi abang nanya, punya adik gak?" Tanyaku dengan sabar
"Ada, tapi dia jarang pulang soalnya lagi kuliah di Jogja"
"Oh gitu, kamu kok gak ikut kuliah?" Tanyaku
"Enggak lah, aku pengen bantu mama jualan aja, sama kadang aku kerja di toko roti deket rumah" jawabnya sambil memandang kuku-kuku jari tangannya
***
"Tutup matanya yaa" aku lalu memakaikan penutup mata kepadanya lalu menggiringnya menuju restaurant yang sudah ku pesan terlebih dahulu kemarin"Mau memana sih" ucapnya sambil memegang tangan kiriku dengan tangan kanannya dan tangan kirinya mencoba meraba-raba sekelilingnya
"Diem aja, dikit lagi sampe kok" jawabku masih terus mengajaknya menyusuri jalan yang berliku-liku
"Iya iya"
Setelah yakin bahwa semua persiapan sudah beres aku lalu membuka penutup mata yang kupasangkan di matanya. Setelah ia menyesuaikan cahaya yang ada di taman ini ia nampak terkejut dengan apa yang telah kupersiapkan untuknya.
Sebuah taman yang sudah ku desain dengan pernak-pernik serba pink. Di tengah taman ada sebuah meja dan kursi untuk dua orang yang sudah ku persiapkan. Ada juga perahu untuk kami berdua naiki setelah acara makan malam dadakan ini didanau yang mengepung taman indah ini
"Gimana? Bagus gak?" Tanyaku sambil memegang pinggangnya dengan sayang
"Bagus baget tau gak sih! Aku gak tau mau ngomong apa lagi sama kamu, pokoknya makasih banget yaa" ia tanpa sadar memelukku dengan sangat erat yang langsung kubalas dengan oelukan yang tak kalah hangat
"Tunggu dong aja satu lagi" jawabku lantang. Kumantapkan hatiku bahwa ia adalah orang yang selama ini kucari selama 21 tahun hidupku aku tidak pernah seyakin ini
"Ada apa lagi?" Tanyanya. Senyum tak pernah lepas dari wajah cantiknya yang membuatku semakin mantap akan pilihanku ini
"Carissa aku mau ngomong sesuatu sama kamu" aku lalu mengeluarkan sebuah benda kecil dari dalam saku celanaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)
ChickLitMenikah adalah hal terakhir yang pernah kupikirkan di dunia ini, tetapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa dia adalah yang terakhir untukku, saat kami sedang berbahagia dengan cinta yang kami miliki, dia datang dan merusak semua rencana yang sudah...