Adit masih kaget akan sikapnya yang tiba tiba langsung mencium Ara bahkan kepada Carissa pun ia belum pernah berciuman. Apa yang salah pada dirinya, biasanya ia dengan mudah bisa mengontrol sikapnyaMerekapun berjalan beriringan dengan Ara yang tangannya menggandeng lengan kiri Adit
Di tempat acara sudah banyak teman dekat dan keluarga yang mulai berdatangan, dengan tangan yang yang menggandeng erat di lengan kiri Adit mereka berdua menyapa teman teman terdekat mereka
"Hey bro!" Sapa Erfan lalu menjabat tangan Adit. Tiba tiba dari belakang teman teman kampus dekatnya sudah hampir sampai di tempat mereka
"Selamet ya Dit, ini yang waktu itu lo lamar yaa? Cantik banget loh, lo Carissa kan?" Tanya Wendy yang kelewat ceria dan langsung mendapat hadiah pelototan tajam dari semua teman temannya kecuali Ara tentunya
Ara hanya menjawabnya dengan tatapan tak mengerti
"Emh... sorry ya temen gue yang satu itu emang ngomongnya gak bisa di jaga jadi lo maklumin aja ya?" Stevan menatap Ara dengan tatapan permintaan maafnya
"Eh... iya gak papa kok aku juga belom pernah kenalan kan ke kalian, aku Ara" Ara tersenyum manis dan mengulurkan tangannya untuk di jabat oleh mereka ber 4
"Udah ya guys gue sama Ara mau kesana dulu byee" Adit menarik tangan Ara menjauhi ke 4 temannya
"Dit di depan banyak wartawan tuh gue harus gimana?" Tanya Reno panik
Adit menarik Reno untuk pergi menjauhi Ara ke tempat yang agak sepi
"Lo gimana sih kan udah gue bilang kalo pernikahan ini jangan sampe ketauan publik" Adit menatap Reno dengan pandangan yang sudah siap untuk meledakkan amarahnya
"Sorry Dit, trus jadinya gimana dong?" Tanya Reno yang mulai merasa bersalah
"Gue takut Carissa tau Ren gue gak mau bikin dia sakit hati lebih dari dia tau gue mau nikah sama perempuan lain" Adit memasang wajah melasnya dan langsung menundukkan kepalanya
"Gue minta maaf Dit sorry gue gak tau kalo media bakal tau secepat itu"
"Yaudah suruh mereka masuk" ucap Adit dingin tanpa memperdulikan Reno
Reno langsung menganggukan kepalanya patuh lalu pergi meninggalkan Adit di belakang gedung
"Sialan!!!" Umpat Adit keras
***
Ara berjalan jalan mengelilingi gedung seorang diri, terkadang ada yang menanyakan keberadaan Adit dan langsung di jawab dengan gelengan kepala tanda tak tau. Ia tak mau memperdulikan apa kata orang tentang dirinya dan Adit, selama itu tidak membuatnya sakit hati, ia tak masalah
"Hai kak Ara salam kenal yaa" Ara memutar badannya kearah sumber suara dan langsung tersenyum lebar kearah mereka
"Hai juga, kamu adiknya Adit yaa?" Tanya Ara yang langsung di jawab dengan anggukan oleh Dika
"Iya kak aku Dika" Dika tersenyum lebar ke arah Ara
"Kelas berapa sekarang Dik?" Tanya Ara sambil merangkul bahu Dika dan tersenyum lebar kearahnya
"Dika kelas 12 kak"
"Bentar lagi mau lulus dong yaa, mau lanjut kuliah kemana?" Tanya Ara lagi
"Dika belom tau mau kuliah dimana" akunya jujur sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal
"Loh kok beloman?" Tanya Ara heran
"Abisnya belom ada yang sreg di hati, Dika sebenernya mau kuliah di luar tapi gak boleh sama papa"
"Ekhem..." dehem suara dibelakang Ara dan Dika
Mereka berdua langsung menoleh kebelakang dan mendapati Adit sudah berdiri di belakang mereka berdua
"Ikut gue sekarang" tanpa memperdulikan tatapan aneh dari adiknya, Adit menarik tangan Ara dan membawanya kesebuah ruangan yang sudah banyak terdapat kamera dan juga para wartawan
"Aku harus ngapain disini?" Bisik Ara mendekat ke telinga Adit
"Lo tinggal jawab pertanyaan dari mereka semua dan buat mereka semua percaya kalo kita nikah karena saling cinta" balas Adit sambil berbisik juga dan langsung di jawab dengan anggukan oleh Ara
"Bisa kita mulai mas Adit?" Tanya seorang wartawan dari barisan paling depan
Adit menganggukan kepalanya "Iya, tetapi saya hanya akan menjawab 3 pertanyaan yang akan kalian ajukan kepada saya"
"Sudah berapa lama kalian pacaran? Mengapa memutuskan untuk cepat menikah?" Tanya salah satu wartawan di sebelah kanan
"Kami sebenarnya tidak pernah pacaran karena kami berdua dijodohkan oleh keluarga, dan saya memutuskan untuk cepat menikahi Ara karena saya sudah sangat mencintainya dan dia juga mencintai saya jadi daripada menimbulkan hal yang tidak diinginkan akhirnya kami memutuskan untuk cepat menikah" jawab Adit sambil merangkul pundak Ara dan menatap matanya dengan penuh sayang. Hal itu membuat semua orang yang ada di sana bersorak gembira
"Lalu rencana kalian selanjutnya bagaimana? Kalian ingin memilki berapa anak?" Tanya salah satu wartawan di sebelah kiri. Mendengar hal itu, antara Adit dan Ara langsung memalingkan muka dan terlihat semburat merah di kedua pipi mereka
Adit langsung mengontrol emosinya dan menjawab pertanyaan dari wartawan tersebut
"Sepertinya kami akan menunda dulu memiliki anak karena usia saya sekarang juga baru 21 tahun dan istri saya juga baru berusia 20 tahun tetapi kalo sudah di kasih ya akan kami terima" jawab Adit lalu tersenyum ke arah Ara dan di balas oleh Ara dengan tersenyum kikuk
"Setelah menikah apakah mas Adit akan keluar dari dunia hiburan?" Tanya seorang wartawan dari tengah
"Kalau itu akan saya pertimbangkan lagi karena kalau saya tiba tiba keluar dari dunia entertain berarti saya akan mengecewakan para penggemar saya" Adit lalu menarik tangan Ara untuk berdiri dan menjauhi tempat konferensi pers berlangsung
'Mas Adit tunggu dulu'
'Mas Adit...'
'Mas Adit ada beberapa pertanyaan lagi'
Dan banyak lagi wartawan yang masih ingin mengorek ngorek kisah mereka berdua
"Jangan kaget kalo lo liat yang kaya begitu setelah lo udah jadi istri gue" ucap Adit sambil berjalan beriringan dengan Ara
"Iya" jawab Ara pasrah
"Nah tuh dia pengantennya" seru bule' Tari sambil menunjuk Adit dan Ara
"Oh iya sini Ra Dit" panggil bunda sambil tersenyum kearah Ara dan Adit. Mereka berdua langsung memulai akting yang sudah di sepakati mereka berdua. Ara meletakkan tangannya di lengan kiri Adit mesra dan langsung berjalan kearah semua keluarga besar
"Dari mana aja kalian? Mentang mentang yaa" ledek Caca sambil menatap tajam kearah mereka berdua
"Biasalah kaya gak tau aja sih kalian" jawab Adit lalu tersenyum lebar kearah Ara meletakkan tangannya di pinggang Ara
"Ciye..." ledek mereka semua berbarengan dan langsung tertawa bersama sama
¥¥¥¥¥¥¥¥¥
Jangan lupa vote dan komennya yaa...
Terimakasih ;););)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)
ChickLitMenikah adalah hal terakhir yang pernah kupikirkan di dunia ini, tetapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa dia adalah yang terakhir untukku, saat kami sedang berbahagia dengan cinta yang kami miliki, dia datang dan merusak semua rencana yang sudah...