"Duh anak bunda terimakasih ya sayang bunda senang sekali kamu menerima perjodohan ini" bunda memelukku dengan sayang
Aku membalas pelukannya dan tersenyum "Iya sama sama bun Ara juga seneng kalo bunda sama ayah seneng" ayah dan bunda tersenyum lebar mendengar jawabanku
"Ra jemput Rena gih disekolahnya udah jam 12 kan?" Ayah lalu duduk di kursi ruang tamu
"Iya iya Ara jemput tapi ganti baju dulu ya?" Aku meminta persetujuan kepada kedua orang tuaku dan dijawab dengan anggukan oleh mereka berdua
Setelah mengganti baju dengan pakaian yang lebih santai aku langsung mengambil kunci mobil di samping tempat tidurku dan langsung turun ke bawah
"Yah bun Ara jalan dulu yaa Assalamualaikum" aku mencium punggung tangan kedua orang tuaku dan langsung menaiki mobil yang sudah di persiapkan di depan rumah
"Hati hati yaa nak" Ayah dan bunda lalu masuk kedalam rumah setelah aku menjalankan mobilku pergi menjauhi rumah
Sepanjang perjalanan aku memikirkan apakah aku akan hidup bahagia bersama dengan orang yang aku pilih tersebut tanpa kusadari aku hampir menabrak seorang ibu yang sedang ingin menyebrang jalan
Aku langsung memberhentikan mobilku dengan keras agar tidak mengenainya. Aku lalu turun dari mobil dan berniat untuk menanyakan apakah ia terluka atau tidak
"Ibu gak papa?" Tanyaku setelah turun dari mobil
Ibu itu terlihat sedang mengatur nafasnya yang masih terlihat tidak teratur, mungkin ia masih kaget akan kejadian yang menimpanya
"Iya ibu tidak apa apa nak lain kali jalannya hati hati yaa permisi" ibu itu lalu pergi meninggalkanku yang masih kaget dengan apa yang kualami
Aku lalu masuk kembali kedalam mobil. Setelah merasa cukup tenang aku melanjutkan perjalananku kembali ke sekolah Rena
Setelah sampai di sekolah Rena aku langsung memarkirkan mobilku lalu langsung masuk kedalam sekolahnya.
"Ih kakak lama banget sih Rena kan udah nunggu dari tadi" omelnya sambil mengerucutkan bibirnya lucu sekali
Aku lalu berjongkok mensejajarkan tinggiku dengannya "Yaudah maafin kakak ya kamu mau beli es krim?" Tawarku kepadanya
"Iya ayuk cepetan kak" ia kembali bersemangat lalu langsung menarikku berdiri dan mendorongku menjauhi ruang tunggu sekolahnya menuju parkiran
Aku mengajaknya ke toko es krim langganan kami. Disana ia memilih es krim coklat kesukaannya.
"Makasih yaa kak, Rena sayaanggg bangeeettt sama kakak" ia langsung memelukku erat dan mencium pipiku dengan bibir yang penuh dengan es krim coklat
Ketika kulihat di kaca mobil ternyata ia sengaja menempelkan coklatnya ke pipiku dan membuat noda kecoklatan yang lumayan banyak
Aku langsung melirik kearahnya pura pura sebal dan aku lalu mencolek es krim miliknya sedikit dan langsung menempelkan ke pipi chubbynya
"Hahahaha" aku langsung tertawa dengan keras
"Kakak mah aku sebel aku mau pulang" ambeknya sambil melipat kedua tangannya di depan dada
"Iya iya" kataku sambil menyeka air mata di sudut mataku karena tertawa terlalu kerasSetelah sampai dirumah ia langsung turun dari mobil dan menghampiri bunda di teras depan rumah
"Bunda kakak iseng tuh" adunya sambil memeluk bunda
"Enggak kok bun lagian Rena duluan yang isengin kakak jadi kakak bales deh" jawabku lalu duduk di kursi kosong samping meja kecil
"Kakak tuh" katanya sewot
"Rena sih" balasku tak kalah sewot
"Udah udah sana Rena masuk ke dalam rumah bunda mau bicara dulu dengan kak Ara
Ia lalu mengangguk dan langsung berlari masuk kedalam rumah
"Kenapa bun?" Tanyaku langsung
"Besok kamu akan di jemput sama nak Adit disini"
"Terus?" Tanyaku yang tidak suka dengan topik ini
"Kamu dandan yang cantik yaa besok dia akan mengirimkan gaun untuk kamu pakai"
"Iya, udah ya bun Ara ke atas dulu capek" aku langsung masuk ke dalam rumah dan menaiki anak tangga untuk sampai ke kamarku
Setelah mandi dan berganti pakaian aku langsung merebahkan tubuhku di tempat tidur dan langsung memejamkan mataku
•••••
Hai hai terimakasih yaa udah mau baca ceritaku jangan lupa vote dan komennya yaa... Aku tunggu ;)
Bye byeee....
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)
ChickLitMenikah adalah hal terakhir yang pernah kupikirkan di dunia ini, tetapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa dia adalah yang terakhir untukku, saat kami sedang berbahagia dengan cinta yang kami miliki, dia datang dan merusak semua rencana yang sudah...