"Jadi gimana caranya dia bisa nerima lo?""Jadi gini..." aku lalu menceritakan dari awal aku menerima sms dari Carissa sampai aku melamarnya kembali walaupun belum selesai terselesaikan kalimat yang keluar dari mulutku
"Dia sampe segitunya?" Tanya Reno tak percaya
"Iya gue juga gak nyangka dia bakal langsung cinta sama gue" aku lalu tertawa
"Lo serius kan Dit sama dia?" Tanyanya serius
"Insya allah gue serius Ren sama dia"
"Jangan insya allah dong bro kalo kaya gitu tandanya lo gak serius tau" katanya mengingatkanku
"Masih ada yang ngeganjel di hati gue nih bro"
"Apaan yang ngeganjel? Upil?"
"Gue serius" kataku memperingatkan
"Terus apa yang bikin lo kurang yakin sama dia?" Ia lalu kembali tiduran disampingku
"Banyak, termasuk orang tuanya"
"Lah emang kenapa sama orang tuannya?" Tanyanya
"Kayaknya gak suka gitu sama gue"
"Emang udah ketemu ama lo?"
Aku menggaruk tenggukku yang tidak gatal lalu tersenyum konyol "Belom sih, eh tapi udah deh kayaknya waktu itu"
"Serah lo deh Dit atur idup lo gue ngantuk mau tidur bhay" ia lalu memunggungiku dan langsung pergi ke alam mimpi
***
"Pagi guys!" Sapaku kepada teman teman kampusku"Pagi dit" balas Stevan lalu menarik kursinya mendekat kearahku
"Mouwrning" balas Erfan sambil terus mengunyah makanannya
"Jorok lu ah" aku lalu mengeluarkan laptopku
"Eh lo udah ngerjain tugas si dosen geblek belom?" Tanya Stevan
"Udah dong Adit gitu mana mungkin sih gue gak ngerjain tugas" kataku sombong ke Stevan dan Erfan
"Liat dong" ucap Stevan dan Erfan berbarengan
"No! Enak aja lu liat tugas gue, gue bikinnya butuh kerja keras lu tinggal nyalin doang" omelku pada mereka
"Yaudah deh maap, eh gimana cewek lu dit?" Tanya Erfan mengalihkan topik pembicaraan
"Dia sekarang TUNANGAN gue!!" Teriakku senang tepat di depan muka mereka
"Wah kok bisa ya? Lo kasih apa Dit?" Tanya Willie yang tiba-tiba nimbrung bersama kembarannya
"Gue kasih cinta dan kasih sayang lah" jawabku pede
"Oh jadi gitu, kemaren waktu lo gak masuk itu ternyata ngelamar dia?" Tanya Stevan
"Tau nih Adit gak ngasih tau deh" ucap Erfan pura pura sedih
"Pokoknya kita minta traktiran" ambek Willie lebay
"Iya iya tapi traktirannya besok ya kalo gue udah nikah sama dia" aku lalu tertawa
"Adit mah gitu"
"Udah diem dosennya udah mau nyampe sini tuh" aku mencoba mengalihkan perhatian mereka
***
Setelah jam pelajaran sudah selesai aku memutuskan untuk pergi ke rumah emh.. tunangankuSebelum kerumahnya aku memutuskan untuk mengiriminya pesan terlebih dahulu
Adit : Aku ke rumahmu yaa ;;)
Tak lama kemudian aku mendapatkan balasan darinya
Carissa : Iya kesini ajaa :D
Setelah mendapatkan balasan dari Carissa aku langsung pergi ke rumahnya
***
Ketika sampai didepan rumahnya aku sudah melihatnya menungguku di teras depan sambil memainkan handphonenya"Udah lama?" Kataku basa basi sambil tersenyum
Ia membalas senyumku "Lumayan"
"Yuk jalan"aku mengulurkan tanganku yang langsung diambilnya dengan riang
"Ayuk" kami lalu berjalan beriringan ke mobil
Aku lalu membukakan pintu untuknya "Makasih" ucapnya sambil tersenyum
Aku lalu memutar badanku sedikit berlari kearah pintu kemudi
***
"Cha, kamu udah ngomong sama mamamu kalo kamu udah punya tunangan?" Tanyaku"Udah dong" jawabnya sambil tersenyum lebar
"Terus katanya apa?" Tanyaku lagi penasaran sambil melirik kearahnya
"Yaudah gapapa. Terus di nanya kapan kamu mau nemuin mama sama papaku"
"Nanti yaa setelah aku ngomong sama mama dan papaku"
"Gimana kuliahnya? Penggemarmu apa kabar?"
"Baik. Mereka semua baik-baik kok mau kenalan?" Tanyaku menggodanya
"Nonono gak mau nanti aku di bully" jawabnya bergidik ngeri
"Enggak kok sayang mereka pasti ngerti lah kalo aku udah punya tunangan" aku mencoba meyakinkannya
"Tapi aku masih takut Dit" ia menundukkan wajahnya sedih
"Yaudah kalo itu mau kamu, aku akan tunggu sampe kamu siap hadapin penggemarku dan duniaku" jawabku pasrah akhirnya karena ia selalu menolakku dari tadi
"Dit aku mau ngenalin kamu sama sahabatku"
"Siapa? Yang waktu itu terpesona sama aku?" Tanyaku sambil tertawa
"Iya si Grace" katanya tersenyum kearahku
"Oh namanya Grace, emangnya kapan kita ketemuan?" Tanyaku sambil membalikan stir mobil ke arah kiri
"Kamu bisanya kapan?"
"Kapan aja bisa kok asalkan sama kamu" gombalku kepadanya yang membuat semburat merah tercetak jelas di pipinya
"Sampenya kapan sih dit?" Tanyanya mengalihkan pembicaraan kami sebelumnya
"Bentar lagi sampe kok"
Akhirnya kami sampai di restoran tempat biasa aku berkumpul bersama teman temanku. Tempatnya tidak terlalu besar tetapi sangat nyaman.
"Kamu tau aja deh tempat tempat yang bagus" katanya memujiku
"Iya dong" aku lalu menggandeng tangannya untuk masuk ke dalam restoran
"Jangan dit nanti ketauan sama wartawan" ia melepas genggaman tanganku dan berjalan bersisihan denganku
"Iya" lagi lagi aku mengalah untuknya.
![](https://img.wattpad.com/cover/50815398-288-k307599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)
ChickLitMenikah adalah hal terakhir yang pernah kupikirkan di dunia ini, tetapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa dia adalah yang terakhir untukku, saat kami sedang berbahagia dengan cinta yang kami miliki, dia datang dan merusak semua rencana yang sudah...