Tiga

12.6K 426 5
                                    

Hari ini yang kulakukan hanya melamun dan melamun, sampai sampai apa yang dibicarakan oleh dosen hanya masuk lewat kuping kanan dan keluar lewat kuping kiri.

"Woy ngelamun aja sih lo, ada masalah?" Tanya Resky, sahabatku yang paling dekat denganku

"Gapapa Res, biasalah lo pasti tau masalah yang lagi gue rasain sekarang" jawabku sepelan mungkin

"Cewe maksud lo? Tumben banget dah seorang Adit bisa galau gara-gara cewe, ngomong-ngomong siapa cewe beruntung itu?" Tanya Resky agak sedikit keras

"Udah ah diem deh lu, gue baru ketemu kemaren sama dia..." ketika aku ingin melanjutkan kalimatku tiba-tiba satu suara meng-intrupsi kami berdua

"Ekhm... apa bisa kalian jelaskan mengenai materi yang sudah saya berikan TUAN ADITYA dan RESKY" Pak Taufik dosen yang sedang mengajar dikelasku yang terkenal galak dikampusku ternyata mendengar percakapanku dan Reno tadi

Ketika melihat materi yang ada di papan tulis akhirnya aku menjelaskan secara rinci apa yang telah dijelaskan oleh Pak Taufik, untung saja aku sangat menguasai materinya, jadi aku tidak bingung harus menjawab apa.

"Wow bagus sekali ya! ternyata kamu sangat pintar sekali ya TUAN ADITYA" jawabnya lalu melirik kearah Resky, Resky yang dilirik seperti itu hanya bisa ketakutan karena tidak mengerti apa yang sudah dijelaskan oleh Pak Taufik

"Emh... anu pak" jawabnya gugup

"Apa anu anu? Keluar kamu Resky! Dan Aditya kamu silahkan menemaninya MENGOBROL diluar!" Teriaknya lalu dengan pasrah aku mengikuti Resky keluar kelas

"Elu sih Res, rese banget sih lo lagian ngajak gue ngobrol segala kalo tadi gak ngajak gue ngobrol pastikan masih belajar dikelas" omelku padanya

"Yaudah deh sorry sorry gue traktir batagor deh" tawarnya padaku

"Ogah" tolakku

"Yaudah deh tambah bakso sama lemon tea" tawarnya lagi

"Setuju, ayo ke kantin sekarang" aku lalu menarik tangannya ke kantin dengan perasaan senang aku tidak memperdulikannya yang sidah memasang tanoang kusutnya, lumayanlah makan gratis :p

Pada saat jam sudah menunjukkan pukul setengah satu setelah sholat dzuhur aku dan sahabat-sahabatku yang lain berkumpul ditaman belakang kampus

"Dit lo masih marah ya sama kita?" Tanya Wendy dan Willie

"...."

"Yah dia masih marah Wen sama kita" Willie menunjukkan muka sedihnya

"Dit jangan marah lah sama kita, kita bakal ngelakuin apa aja deh buat lo" Erfan lalu nimbrung dan langsung mengambil duduk didepanku

"Gue bakal maafin kalian asalkan lo semua traktir gue makan dikantin selama 1 minggu" hahaha biarkan sajalah sekali-kali mengerjai mereka

"Iya-iya kita traktir deh lo mau apa? Kita beliin sekarang" Wendy dengan siap langsung berdiri dan disusul oleh Willie

"Enggak, gue gak mau mood sekarang gue mau pulang dulu ya, Assalamualaikum" aku lalu memakai kacamata hitamku dan berjalan menuju parkiran

Tiba-tiba handphoneku berdering menandakan ada seseorang yang menelepon

"Halo..."

"....."

"Oke gue kesana sekarang, di tempat biasa Yan" jawabku lalu melajukan mobil ke cafe tempat biasa aku menghabiskan sisa libur yang kudapat

***
"Gimana? Apa yang udah lo tau tentang dia dan keluarganya?" Tanyaku langsung karena sudah terlalu penasaran

"Dari data yang udah gue selidikin tentang tuh cewe, namanya Carissa Widjaja, dia anak dari seorang pekerja kantoran biasa dan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga" jawabnya datar

"Trus apa lo ada informasi lain tentang dia? Tentang tempat tinggalnya atau pekerjaannya gitu?" Tanyaku penasaran lagi, karena itu bukan yang kuharapkan, selain namanya mungkin?

"Dia tinggal di apartemen deket tempat lo ketemu sama dia, dan dia cuma seorang pelayan di toko roti yang kurang terkenal" jawabnya lagi

"Satu lagi Dit, ada tawaran jadi brand ambassador nih, gimana? Mau diambil gak?" Tanya Ryan dengan tatapan yang lebih kalem sekarang

"Emang brand apaan?" Tanyaku lalu mengambil minuman yang sudah kupesan tadi

"Baju gitu deh tapi belom terlalu terkenal sih" jawabnya acuh

"Ambil aja, nanti kalo udah mau ketemu sama orang dari brand itu langsung telpon gue aja ya"

"Sip lah kalo gitu" ia lalu menghubungi saudara kembarnya Reno yang kebetulan menjadi managerku

"Yaudah gue pergi dulu ya Assalamualaikum" aku lalu pergi meninggalkan cafe menuju rumah karena adikku, Dika ada tugas dari sekolah yang ingin dikonsultasikan kepadaku

***
"Assalamualaikum ma, Adit pulang lagi nih" aku memasuki rumahku dan langsung menuju dapur karena yang kutahu kalau menjelang sore seperti ini mama pasti ada di dapur

"Waalaikumsalam Bang, tuh Dika udah nunggu di kamarnya mama nyiapin cemilan dulu ya buat kalian" mama lalu melanjutkan aktivitas sebelumnya, aku mengangguk dan meninggalkan mama

"Dek emang kamu ada tugas apa sih sampe abang disuruh ke Bogor cuma buat liat tugas kamu?" Tanyaku lalu duduk di tempat tidurnya

"Ini bang, sebenernya gak ada tugas berat sih cuma Dika males aja ngerjain sendirian jadi Dika telpon abang tadi" ucapnya cengengesan

"Yaampun dek kamu tega ya sama abang kirain mah ada tugas yang gak bisa kamu selesain jadi telpon abang ternyata ya" aku pura-pura marah lalu pergi meninggalkan kamar Dika

Satu...

Dua...

Tiga...

"Bang jangan marah dong, maafin Dika deh bang ntar Dika traktir es krim deh bang" ucapnya sungguh sungguh samping menarik pergelangan tanganku

"Yaudah besok abang tunggu es krimnya sekarang abang temenin kamu ngerjain tugasnya deh" aku lalu kembali duduk di tempat tidurnya

Hahaha.... lumayanlah hari ini sepertinya aku sangat beruntung karena semua orang sedang baik hati kepadaku. Ohh lucky me!!!

Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang