"Assalamualaikum" Adit membuka pintu rumah dengan malas. Ia langsung melangkahkan kakinya menuju kamarnya bersama Ara. Semenjak hubungannya dengan Ara membaik, mereka memutuskan untuk tidur dalam satu ranjang yang sama
Tanpa memperdulikan Ara, ia langsung berbaring di tempat tidur dan memejamkan matanya
"Kamu sakit?" Tanya Ara khawatir sambil memegang dahi Adit
"Enggak! Gue cuma capek" Adit menepis tangan Ara yang masih terus berada di dahinya
"Yaudah kalo gitu, aku cuma mau kasih tau kalo tadi Caca dateng kesini, aku yang suruh"
"Iya" Adit menjawab seadanya karena ia sudah sangat lelah
"Kamu gak mau makan dulu? Tadi siang aku udah bikinin kamu kue loh" Ara mencoba membujuk Adit
"Hm..."
"Yaudah deh aku keluar dulu" Ara bangkit dari tempat tidur dan berjalan keluar kamar
Ara melangkahkan kakinya memasuki perpustakaan mini yang sengaja ia buat untuk menyimpan buku buku kesukaannya. Ia memilih komik yang sengaja ia beli untuk menghibur hatinya kalau ia bosan dengan buku buku lainnya
Tiba tiba pintu terbuka dan menampilkan sosok pria yang sudah mengisi kekosongan hatinya beberapa bulan terakhir
"Maaf" Adit lalu berjalan mendekati Ara
"Iya gapapa, aku tau kok kamu pasti capek tadi seharian, udah sana gih tidur lagi" Ara lalu berdiri dan mengelus pipi Adit
"Gak mau, gue mau coba kue buatan lo" Adit mengelus tangan Ara yang mengelus pipinya
"Yaudah tunggu sini sebentar ya aku mau ambil kuenya" Ara menaruh komik yang berada di tangan kirinya ke rak buku yang berisi komik serial dan berjalan keluar perpustakaan
Tetapi ketika ia baru berjalan 3 langkah, Adit sudah menahan gerakannya "Tunggu" Adit lalu berjalan disamping Ara dan menggenggam jemarinya lembut
Ara mencoba menikmati saat saat bahagianya bersama Adit, karena ia tau cepat atau lambat ia pasti akan merindukan momen momen ini
"Nih tapi aku gak tau rasanya menurut kamu kaya gimana" Ara memberikan sepotong kue yang sudah ia taruh dipiring kepada Adit
"Makasih, tapi suapin" rengek Adit manja
"Manja" Ara menghela napasnya dan langsung memotong kue dengan garpu dan memasukkannya ke mulut Adit
"Biarin aja manja kan sama istri sendiri" ucap Adit yang mulutnya masih penuh oleh kue coklat buatan Ara
Seketika pipi Ara memerah menerima perlakuan manis suaminya, karena takut ketahuan pipinya memerah ia membalikan wajahnya kearah lain
"Gak usah banyak ngomong deh cepet nih makan lagi" Ara memotong kuenya lebih besar dari ukuran sebelumnya
"Duh pelan pelan dong masa jahat banget sih sama suami" Adit masih terus menggoda Ara
"Udah ah makan sendiri aja" ambek Ara lalu menaruh garpunya kembali ke piring
"Yah jangan ngambek dong kan cuma bercanda" Adit mengamit tangan Ara dan menyuruhnya untuk mendekat kearahnya
"Kamu kenapa sih? Kok aneh banget" Ara mengeluarkan pertanyaannya yang sudah ia tahan mati matian dari tadi
"Aku gapapa sayang" ucap Adit lalu mengecup pipi kanan Ara sayang
Ara masih mencerna perkataan Adit barusan, apa katanya tadi? Sayang? Tiba tiba pipi Ara memerah lagi untuk yang kedua kalinya
"Udah ah gak usah gombal, gimana menurut kamu kue buatan aku?" Tanya Ara untuk menutupi kegugupanya
"Enak, lumayanlah buat pemula" ucap Adit antara memuji dan menutup nutupi kalau kue buatan Ara kurang enak
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)
ChickLitMenikah adalah hal terakhir yang pernah kupikirkan di dunia ini, tetapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa dia adalah yang terakhir untukku, saat kami sedang berbahagia dengan cinta yang kami miliki, dia datang dan merusak semua rencana yang sudah...