Dua puluh satu

7K 235 4
                                    

Sudah satu minggu semenjak pernikahan mereka dan belum membuahkan hasil apapun. Ara masih terus berusaha untuk mendekati Adit dan Adit pun dengan keras kepalanya terus menolak semua perlakuan Ara kepadanya

Setelah 2 hari menikah, mereka berdua memutuskan untuk tinggal di rumah baru yang sudah dipersiapkan oleh orang tua Adit. Mereka menerima karena agar lebih terlihat bahwa mereka benar benar menerima perjodohan dengan lapang dada bukan karena paksaan kedua orang tua

***

Adit memutuskan untuk kerumah Carissa hari ini, ia sudah merasa sangat bersalah karena sudah membuat orang yang ia cintai terluka. Ia membiarkan semua berita tentang dirinya dan Ara tersebar ke media lebih dari satu minggu tanpa memberitahukan Carissa bahwa semua berita itu hanya kebohongan yang dibuat olehnya

"Mau kemana?" Tanya Ara setelah selesai memasak untuk mereka berdua

"Bukan urusan lo" ucap Adit dingin lalu memakai jaket yang tersampir di bahu kirinya

"Tapi aku sekarang istri kamu, aku berhak tau apa yang kamu lakuin di luar" ucap Ara yang langsung mendekat kearah Adit

Adit langsung melenggang keluar rumah tanpa memperdulikan Ara

Ia menyalakan mesin motor besarnya dan langsung menjalankannya menjauhi rumah

***

Sudah lebih dari 1 bulan ia hanya merenung dan menangisi nasibnya. Setiap orang yang melihatnya langsung tau kalau ia sedang patah hati...

Ia hancur...

Dua kali ia disakiti oleh pria yang sudah ia cintai...

Ia merasa seperti wanita yang tidak bisa untuk diperjuangkan

"Udah lah Cha gak usah nangis lagi gak liat apa mata lo udah kaya panda gitu" ledek Grace kearah Carissa karena sudah lebih dari 1 bulan ia seperti mayat hidup

"Gu..gue... se..hiks..dih Grace lo..hiks gak..hiks tau..hiks gimana rasanya..hiks disakitin 2 kali" ucap Carissa sesenggukan sambil sesekali menghapus air matanya

"Tapi seenggaknya lo harus move on, lo gak bisa kaya gitu terus sementara orang yang yang lo tangisin udah bahagia sama orang lain" nasihat Grace sambil memeluk Carissa dari samping

"Udah sana gih makan dulu makin kurus tau gak sih lo!! inget pesen gue lo harus move on" Grace lalu keluar dari kamar Carissa

***

Setelah sampai di depan rumah Carissa, Adit langsung masuk kedalam halaman rumah Carissa setelah memarkirkan motornya di bawah pohon rindang samping rumah

"Assalamualaikum" ucap Adit sambil mengetuk pintu rumah Adit

"Waalaikumsalam" balas Grace sambil tersenyum lebar setelah melihat siapa yang datang senyum itu langsung luntur seketika

"Ngapain lo kesini lagi?" Tanya Grace tajam kearah Adit

"Carissanya ada?" Tanya Adit tanpa memperdulikan pertanyaan Grace sebelumnya

"Dia lagi pergi gak ada dirumah, udah sana pulang" usir Grace secara terang terangan

"Gue mau ngomong sebentar doang sama dia setelah itu gue gak bakalan ganggu dia lagi" mohon Adit kepada Grace

"Gak bo..." ucapan Grace terhenti karena ada yang mendorongnya untuk mundur sedikit kebelakang

"Ngapain teriak teriak sih Grace" ucap Carissa serak karena terlalu sering menagis

"Cha" panggil Adit kearah Carissa

"Ngapain kamu kesini lagi, bukannya kamu udah bahagia sama dia" Carissa menatap Adit dengan dingin dan tidak bersahabat

"Aku mohon Cha kamu dengerin penjelasanku dulu, aku sama dia gak..."

"Stop!! sana pulang dia udah bilangkan ke elo kalo dia gak mau denger semua penjelasan dari lo" Grace mulai tersulut emosinya karena dengan seenaknya Adit datang kerumah sahabatnya tanpa merasa bersalah sedikitpun

Ketika Adit ingin berbalik pergi Carissa mencoba untuk menahannya

"Tunggu Dit" cegah Carissa sepelan mungkin. Carissa berjalan mendekati Adit. Ketika berdiri di samping Grace, Grace menunjukkan tatapan tak sukanya kepada Carissa dan langsung masuk ke dalam rumah

"Terimakasih ya sayang aku mohon kamu dengerin penjelasanku dulu" Adit mengelus lengan Carissa lembut dan lama kelamaan turun dan menggenggam tangannya

Carissa menjawabnya dengan anggukan kepala tanda Adit boleh melanjutkan perkataannya

"Aku nikah sama dia karena dijodohin, kamu udah tau itu. kedua, kami gak pernah berhubungan apapun termasuk pegangan tangan dan lain lain karena apa? Aku gak suka sama dia dan terakhir, aku cintanya sama kamu sayang" Adit menatap Carissa lembut dan mengecup keningnya sayang

"Kamu tau gak dari 1 bulan yang lalu aku udah kaya mayat hidup cuma gara gara kamu" Carissa menatap mata Adit dan memukul lengannya pelan

"Jadi?" Tanya Adit tersenyum misterius kearah Carissa

"Aku bakal nerima kamu lagi" jawab Carissa akhirnya dan detik berikutnya Adit sudah menggendongnya dan memutar mutarkannya ke udara

"Hahaha... udah Dit aku udah gak kuat ini turunin" teriak Carissa sambil sesekali tertawa riang

Dari dalam rumah terlihat Grace memperhatikan 2 manusia tersebut sambil menghela napas berulang ulang

'Semoga lo bahagia ya Cha, sekarang status lo bukan lagi pacar Adit tapi selingkuhannya' Grace lalu berbalik masuk kedalam kamar Carissa dan merebahkan tubuhnya di atas sana

***

"Mas Ezra" Ara masuk kedalam kamar mas Ezra tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Ia langsung duduk bersila diatas tempat tidur Ezra

"Kenapa?" Tanya Ezra lalu melepas kaca mata bacanya dan mendekat kearah adik kesayangannya itu

"Gak papa kangen aja abisnya mas kan jarang pulang" jawab Ara sambil mengerucutkan bibirnya

"Kan dirumah kamu ada Adit emangnya kalian gak ngapa ngapain?" Goda Ezra dan langsung memunculkan semburat merah di pipi Ara

'Boro boro mas, ngomong sama Ara aja kayaknya males banget dia' ucap Ara dalam hati

"Apaan sih mas itu mah mas gak harus tau" jawab Ara sambil menutup mukanya dengan bantal

"Ciye malu ciye..." Ezra tertawa keras karena membuat adiknya malu

Tiba tiba ada seorang anak kecil yang masuk kedalam kamar Ezra

"Eh ada kak Ara" ucap Rena kaget melihat kedatangan kakak perempuannya

"Iya dong emangnya Rena gak kangen sama kakak?" Tanya Ara sambil merentangkan tangannya kearah Rena. Bukannya Rena yang akan berlari kearahnya malah Ezra yang langsung memeluk Ara. Karena melihat kedua kakaknya sedang meluk memeluk akhirnya Rena langsung naik keatas tempat tidur dan memeluk kedua kakaknya dengan sayang

"Duh anak anak bunda lagi ngapain sih peluk pelukan kaya gitu?" Tanya bunda sambil mendekat kearah mereka ber tiga

"Biasa tuh bun Ara kangen sama aku terus Rena ikutan peluk peluk" adu Ezra ke bunda

"Apaan sih kan mas Ezra yang tadi peluk Ara terus Rena ikutan" bela Ara didepan bunda

"Kok ada nama Rena sih" ucap Rena tak mau kalah dengan kedua kakaknya yang usianya jauh lebih tua daripada dirinya

"Udah udah jangan pada berantem, kamu Ezra udah tua masih aja suka godain adeknya, kamu jugaAra udah nikah bukannya berubah jadi lebih dewasa malah masih sama aja manja sama masnya" nasehat bunda kepada ketiga anaknya

"Sekarang semuanya turun kebawah, bunda udah siapin makan siang" bunda lalu keluar dari kamar Ezra dan menutup pintunya lalu turun kebawah

¥¥¥¥¥¥¥¥

Hai hai terimakasih yang udah baca ceritaku sejauh ini

Jangan lupa vote dan komennya yaa

Terimakasih ;););)

Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang