"Sayang tunggu dong aku bisa jelasin semuanya aku..." aku mencoba mengejar Sheina
"Gak ada yang perlu dijelasin Raf kayanya emang kita gak pernah cocok dan kita beda" dengan mata yang berkaca kaca Sheina mencoba berlari lagi menghindariku
"Cut!!!"
Para kru dan produser bertepuk tangan karena hasil aktingku yang sangat bagus
"Good job Dit emang gak ada yang bisa ngelawan elo deh aktingnya" puji produser film
"Makasih mas gue pulang dulu ya permisi bye semuanyaa" setelah tersenyum dan berpamitan kepada semua kru akupun melajukan mobilku ke apartemen
Setelah membersihkan diri dan mengganti baju akupun langsung memejamkan mata tetapi baru saja aku ingin menutup mataku tiba tiba ponselku berbunyi yang ternyata dari dari Reno managerku
"Apaan sih Ren gue ngantuk tau mau tidur ada apa lo telpon gue?" Tanyaku to the point
"............"
"Iya iya gue ke Bogor sekarang" dengan mata yang masih 5 watt aku langsung bergegas pergi ke rumahku
***
"Assalamualaikum mah pah Adit pulang" sambil melangkahkan kakiku di dalam istana mewahku ini aku mencoba mencari mama dan papa di segala penjuru rumah"Waalaikumsalam duh anak mama makin ganteng aja sih mama kangen banget tau sama kamu" mama memelukku dengan sangat erat
"Adit juga kangen sama mama" aku menyambut pelukan mama dengan suka cita
"Bang papa mau ngomong tuh katanya sama kamu"
"Iya Adit juga udah dikasih tau sama Reno tadi, tapi Adit kok gak liat papa sih dari tadi?" Tanyaku sambil celingukan karena aku tidak menemukan sosoknya berada dimanapun
"Biasalah kamu kan tau tempat kesukaan papa dimana"
"Eh ada Geo, sini dong abang kangen deh sama kamu" aku langsung berlari kearah Geo, adik kecil kesayanganku tetapi yang di kejar malah menyembunyikan dirinya di belakang mamaku
"Yah, emangnya gak kangen apa sama abang?" Tanyaku sambil menampilkan wajah yang sangat menyedihkan
"Abis abang jarang pulang sih kerumah kaya bang Toyib aja" jawabnya sambil mengerucutkan bibirnya lucu aku langsung menggendongnya ke dalam pelukanku
"Iya iya nanti abang seminggu sekali kesini deh, abang ketemu papa dulu ya dek, sana gih bantuin mama lagi" aku lalu menurunkannya dari gendonganku "Ma, Adit kesana dulu ya" aku lalu pergi meninggalkan ruang tamu menuju taman belakang
"Iya"
"Assalamualaikum pa" ucapku sambil membuka pintu penghubung antara ruang tamu dan taman belakang
"Waalaikumsalam Bang, papa mau ngomong serius sama kamu" papa lalu membuka kaca mata bacanya
"Ada apa pa?" Tanyaku langsung
"Kamukan tau usia papa sudah semakin tua jadi papa mohon sama kamu lanjutkan perusahaan yaa papa sudah lelah untuk mengurus semuanya sendiri"
"Iya pa Adit ngerti memang seharusnya itu sudah menjadi tanggung jawab Adit tapi beri Adit waktu untuk memikirkan itu semua"
"Kalau perlu kamu gak usah jadi artis lagi Bang, emangnya kamu gak cape kalo misalnya harus mengurus semuanya?" Tanya papa agak khawatir
"Iya pa nanti akan Adit pikirkan baik-baik, apa Adit bantu-bantu dulu aja di perusahaan?" Tawarku langsung tanpa pikir panjang yang langsung dijawab anggukan kepala oleh papa
"Makasih ya Bang, kamu memang selalu mengerti kondisi sekarang, papa makin bangga sama kamu"
"Makasih pa, Adit mau ke kamar Dika dulu ya pa"
"Eh jangan, dia lagi kerja kelompok dikamarnya, kamu temenin papa aja disini, maukan?"
"Maaf pa, Adit mau istirahat aja di kamar capek banget tadi ada program baru"
"Yaudah sana gih istirahat nanti sebelum maghrib kamu turun ke bawah dan jadi imam sholat ya"
"Iya" aku lalu pergi menuju kamar dan langsung memejamkan mata dan tertidur
***
Selesai sholat Maghrib aku langsung ke meja makan karena sedari tadi perutku sudah keroncongan"Makannya pelan pelan dong Bang kaya ga makan bertahun tahun aja sih" Dika adik pertamaku menegur cara makanku yang sangat tidak sopan
"Abang laper tau biarin aja sih kan kalo gak habis juga mubadzir makanannya" elakku sambil mengambil cumi goreng tepung untuk yang ke tiga em.. mungkin 4 atau 5 entahlah
"Emang di apartemen gak ada yang ngasih kamu makan apa?" goda mama
"Menurut mama? Siapa yang mau kasih Adit makan? Emangnya Adit sapi" jawabku
"Mangkanya cari istri biar ada yang ngasih makan"
"Iya maa"
lalu kami semua makan dalam diam
"Gimana kuliah kamu Dit?" Tanya mama
"Alhamdulillah baik ma, tapi belakangan ini Adit sering cuti karena banyak kerjaan" jawabku menjelaskan
"Yasudah, kamu sudah bisa menentukan pilihanmu sendiri nak" papa menceramahiku
"Iya pa"
Di dalam kamar aku masih memikirkan tawaran papa untuk memegang perusahaannya aku harus bagaimana?? Di satu sisi aku sangat menyayangi para pendukung setiaku tapi di sisi lain aku juga sangat menyayangi keluargaku lebih dari apapun bagaimana ini?? Apa yang harus kulakukan
***
"Kamu yakin gak mau nginep disini lagi Bang?" Tanya mamaku lagi yang ke 15 kalinya
"Iya ma" jawabku malas
"Pokoknya kalo mama kangen kamu harus dateng lagi loh kesini mama gak mau tau" rajuknya
"Iya mama sayang udah ah Adit berangkat dulu ya ma Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam"
Setelah berpelukan dan mama mencium kedua pipiku akupun langsung ke mobil dan melajukannya ke kampusku
Suasana kampus hari ini cukup lengang mungkin karena ini hari minggu aku langsung melangkahkan kakiku menuju kelas
"Hey bro" sapa sahabatku
"Yaa" jawabku malas
"Tumben banget lu gak semangat kenapaa??"
"Hayati lelah mzzz" jawabku lebay yang disertai dengan gaya yang sangat aneh menurutku
"Idih najong banget luu amit amit dah gue punya temen kaya lu" ia bergidik lalu berlari keluar kelas yang disertai deraian tawa dariku
Tiba-tiba dari arah kelas sebelah muncul seorang wanita dengan baju yang sangat kekurangan bahan di semua bagian tubuhnya ingin datang kearahku
"Hai sayang aku kangen sama kamu" Riska datang lalu mengamit lenganku dan bersandar dibahuku dengan genit
"Apaan sih lo kan udah gue bilang kita udah putus dan gak pernah akan ada hubungan lagi gue permisi dulu Assalamualaikum" aku lalu meninggalkannya yang sedang kesal karena ku acuhkan
"Ihh kamu mah jahat sama aku" ia terlihat kesal sekali sekarang hahaha rasain lagian coba-coba deketin cowo kece ini
ΠΠΠΠΠΠΠ
Ditunggu komennya ya🙇🙇🙇
Karena komen dari kalian bikin aku semangat😗😀😊😚
Terimakasih🙇🙇🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)
Romanzi rosa / ChickLitMenikah adalah hal terakhir yang pernah kupikirkan di dunia ini, tetapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa dia adalah yang terakhir untukku, saat kami sedang berbahagia dengan cinta yang kami miliki, dia datang dan merusak semua rencana yang sudah...