Sembilan

5.6K 223 1
                                    

Setelah berpamitan dengan bule' Tari dan om Wisnu aku langsung masuk kedalam bandara

Aku sengaja menutupi seluruh wajahku dengan kacamata dan masker agar tidak diketahui oleh wartawan dan para fans fansku karena aku tidak ingin diganggu saat ini

Hingga sampai di Jakartapun untungnya tidak ada yang mengetahui penyamaranku

Ketika sampai didalam mobil aku langsubg menyalahkan handphoneku yang sejak kemarin tidak kunyalakan. Setelah membaca seluruh pesan yang isinya kebanyakan mencemaskan keberadaanku, ada satu pesan dari nomor yang tidak kukenali. Karena penasaran aku langsung membuka pesan tersebut

To : Adit
From : 081256xxxx
Apakah masih ada kesempatan untukku?
Carissa

Aku kaget melihat pesan yang terpampang di layar handphoneku. Apakah aku tidak salah lihat? Itu Carissa? Meminta kesempatan kedua dariku? Tanpa menunggu lagi aku langsung menghubungi nomor tersebut untuk memastikan

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif

Setelah mencoba menghubunginya yang ke- mungkin ke 5 kalinya dan ternyata nomor handphonenya memang tidak aktif, aku memutuskan untuk langsung kerumahnya

Didepan rumahnya aku melihatnya sedang melamun seperti mayat hidup. Aku lalu memutuskan untuk menghampirinya dan langsung memeluknya

Ia langsung menangis sesenggukan di dadaku dan memukulnya pelan "Maaf" aku lalu mengusap belakang kepalanya lembut

"Kamu gak harus minta maaf sayang sekarang tinggal jawab yaa kamu mau atau enggak nerima la..." belum sempat aku melanjutkan kalimatku ia sudah memotongnya

"Ya aku terima" dengan wajah yang sudah mulai ceria ia menjawab dengan sangat mantap

Aku langsung memeluknya dengan lebih erat dari sebelumnya "Makasih sayang" aku mengecup puncak kepalanya berkali kali saking senangnya

"Udah ah aku laper dari kemaren mikirin kamu tau gak?" Ia mengerucutkan bibirnya lucu

"Maaf deh maaf, sekarang kamu mau makan dimana hm?" Tanyaku sambil mengelus kepalanya

"Terserah deh yang penting sama kamu"

"Yaudah yuk" aku lalu menggandeng tangannya untuk masuk kedalam mobilku

***
"Aku gak mau" ia masih terus mengelak permintaanku

"Plis lah yang biar orang orang tau kalo aku udah punya tunangan" mohonku lagi kepadanya

"Kalo aku bilang gak mau ya enggak nanti pasti banyak orang yang ngejar aku dan aku gak mau kaya gitu"

"Yaudah kalo kamu maunya gitu biarin aja nanti cewe cewe pada deketin aku" godaku padanya

"Terserah"

"Yang, kamu mau gak aku kenalin ke mama sama papaku?" Tanyaku ketika selesai memesan makanan untukku dan Carissa

"Emang gak kecepetan kalo kamu ngenalin aku? Baru juga 3 jam aku nerima lamaran kamu" jawabnya sepelan mungkin agar tidak didengar oleh orang disekeliling kami

"Ya enggaklah, emangnya kenapa kalo baru 3 jam? Emangnya salah kalo baru 3 jam udah ngenalin ke orang tua aku?"

"Tapi aku belum siap ketemu sama mereka" jawabnya agak sedikit tersipu

"Yaampun kamu ih jangan gitu deh mukanya kaya minta dicium tau gak" aku mengacak rambutnya gemas yang membuat semburat merah itu makin memerah bak kepiting rebus

"Apaan sih"

Pelayan datang kemeja kami dan langsung menaruh makanan yang kami pesan diatas meja makan. Aku dan Carissa lalu makan dalam diam

***
"Makasih ya udah mau nemenin aku keluar" katanya sambil menatap mataku

"Gak papa sayang, harusnya aku yang makasih sama kamu karena udah mau nerima lamaranku" jawabku sambil menatap kedalam mata coklat miliknya

"Satu lagi, don't baby me okay?"

"Kenapa hm?" Tanyaku sambil mendekatkan wajahku kearahnya

"Aku gak suka kamu panggil kaya gitu, risih aku dengernya" jawabnya sekenanya

"Iya deh gak panggil gitu lagi, sana gih masuk udah malem kan? Besok aku kesini lagi ya abis pulang kuliah bye sayang" aku mengecup keningnya sekilas sebelum ia turun dari mobilku

***
Karena sudah larut malam aku memutuskan untuk pulang ke apartemenku. Dan akan kutanyakan kepada papa apa yang ingin disampaikannya besok pagi.

Sebelum menjalankan mobilku aku memutuskan untuk mengirim pesan kepada Reno dan papa tentunya

To : Reno
From : Adit
Finally Ren!!!

Aku lalu menaruh handphoneku di dashboard mobil dan langsung melajukan mobilku

Drt...drt...

Reno : Lo harus cerita sekarang bro! Gue tunggu dirumah

Adit : Okeoke, OTW rumah lo yaa;*

Aku lalu melajukan mobilku ke rumah Reno dan tidak jadi ke apartemenku.

***
"Assalamualaikum" aku memencet bel rumahnyabdan terus mengucapkan salam

"Waalaikumsalam masuk cepetan elah udah gue tunggu juga lobdari tadi" Reno langsung menggiringku masuk ke dalam kamarnya

"Tante Rina mana?" Tanyaku

"Biasa udah bocan dia mah"

"Oh begitu, aus nih gue" aku lalu mengambil gelas yang sudah berisi air di atas nakas

"Sono ambil minum sendir eh eh eh jangan diminum elah itu minum gue"

"Sori deh aus banget tau gue" aku lalu tidur di samping ranjangnya

"Cerita bung!" Pintanya langsung

"She said yes bro" teriakku ceria di depan wajahnya

"Kok bisa? Disana lu pelet ya?" Ia lalu tertawa

Aku menjitak kepalanya "Enak aja lo kalo ngomong"

Ia mengelus elus kepalanya yang kujitak tadi "Sakit gila"

"Yaudah sori deh"

"Terus gimana abis itu?" Tanyanya lagi lebih penasaran dari sebelumnya

"Ya gitu elah kepo banget sih lu" jawabku sewot

"Kan gue mau tau Adit"

"Makanya sana lamar Lena elonya kelamaan ntar keburu diambil orang loh"

"Jangan bawa bawa Lena deh lo bikin baper aja sih" wajahnya pun berubah menjadi sedih

"Jan baper elah lo"

"Nah elo yang bikin gue baper" katanya lalu merebahkan tubuhnya membelakangiku

"Yah jangan lah Ren kaya cewe aja sih lu" kesalku padanya

Ia lalu mengangkat tubuhnya bersandar di sandaran belakang tempat tidur "Abis dia udah gue deketin berkali kali masih aja gak peka peka"

"Elunya kurang keras kali ngedeketinnya"

"Lo kira dia batu?" Katanya sewot

"Iya deh terserah lo aja"

"Jadi gimana caranya dia bisa nerima lo?"

"Jadi gini..."

Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang