Carissa mengeluarkan senyum terbaiknya untukku dan langsung kubalas dengan senyum bahagia yang kupancarkan. Aku lalu menggenggam kedua tangannya dan berlutut dihadapannya"Aku tau ini kecepetan untuk kita, tapi aku gak pernah seyakin ini sebelumnya sama seorang perempuan, gak tau kenapa kalo sama kamu aku ngerasa nyaman banget walaupun kita baru kenal dua hari. Aku cuma mau bilang sama kamu" aku lalu mengeluarkan benda kecil itu dari tempatnya
"Will you marry me?" Tanyaku kepadanya. Ia menampilkan wajah yang sangat kaget dan terharu karena mungkin ia tak menyangka akan kulamar secepat ini.
"Emh..."
"Gimana?" Tanyaku lagi masih berlutut dihadapannya
"Aku gak tau" jawabnya jujur dan merasa bersalah
"Kamu gak harus jawab sekarang, aku ngerti kok emang gak seharusnya aku ngomong secepat ini sama kamu" walaupun aku kecewa atas jawabannya aku tetap akan menghargainya
"Gapapa kan?" Tanyanya ragu-ragu
"Im okay" aku mencoba tersenyum kearahnya "Yaudah makan aja yuk, sayang tuh makanannya" aku lalu menggiringnya menuju meja yang sudah di persiapkan sebelumnya
Setelah mengantarkannya pulang aku lalu pergi ke rumah Reno untuk menetralkan perasaanku. Aku merasa hancur dan gak tau harus kemana sekarang.
"Assalamualaikum" aku mengetuk pintu rumah Reno
"Waalaikumsalam, eh Adit masuk sini" tante Rina lalu menggiringku masuk ke dalam rumahnya
Aku mencium punggung tangannya "Makasih tante, Reno mana tan?" Aku lalu mengambil camilan yang ada di meja ruang tamu
"Tuh dikamarnya, sana gih panggil Reno" tante Rina mencoba mengusirku secara halus
"Yaudah, Adit kesana dulu ya tan" aku melangkahkan kakiku menaiki anak tangga untuk mencapai ruangan pribadi Reno
"Woy" ketika aku ingin membuka pintu kamarnya ternyata si empunya ada di belakangku
"Ngagetin aja sih lu, gue mau cerita nih" aku lalu masuk kedalam kamarnya tanpa memperdulikannya diluar
"Yaudah cerita, gue dengerin" ia lalu merebahkan dirinya di kasur miliknya
"Gue di tolak" jawabku langsung memasang tampang menyesal
"Terus?"
"Ya gue di tolak, gue ngelamar dia tadi"
Ia memasang tampang sebelnya "Elu lagian jadi cowo kecepetan banget tau gak sih? Dia tuh masih butuh penyesuaian sama lo, masa baru dua hari kenal udah mau ngelamar anak orang aja sih lo"
"Ya abis gue udah yakin banget sama dia"
"Tapi lu belom cari tau hal-hal terpenting dari dia-"
"Termasuk gue sama atau enggak sama dia?" Tanyaku memotong perkataannya
"Iya"
"Gue lupa" aku lalu melangkahkan kakiku ke samping tempat tidurnya karena sejak tadi aku masih berdiri menghadap kearahnya
"Rencana lo sekarang apa?"
"Gak tau, gue takut dia ngejauhin gue" jawabku menyesal
"Lagi elo, mana gak bilang dulu sama temen-temennya, langsung ngambil keputusan sendiri nyusahin lagi lo" omelnya lagi
"Ya sorry, gue kira kan di terima"
"Lo juga belom bilangkan sama temen kampus lo?" Tanyanya yang kujawab dengan anggukan
"Nekat tau gak sih lo"
"Udahlah jangan tambah beban gue udah terlalu lelah gue hari ini" aku lalu merebahkan diriku disampingnya dan menutup mataku
"Terserah lo deh"
***
"Masih mau ketemu dia?" Tanya Reno setelah setelah sarapan"Gue gak mau ketemu siapa-siapa dulu sekarang, termasuk dia"
"Apa rencana lo?"
"Gue mau liburan buat beberapa saat dan kalo bisa jangan sampe media tau gue baru di tolak sama Carissa" aku lalu bersiap-siap untuk pergi dari rumahnya
"Yaudah nanti gue usahain biar media gak tau"
"Gue pergi dulu ya, Assalamualaikum" sebelum pulang aku berpamitan dulu ke tante Rina dan langsung melajukan mobilku ke bandara
Aku memutuskan untuk pergi ke rumah tante kesayanganku di Malang. Tanpa memberitahukannya terlebih dahulu, setelah sampai di depan rumahnya aku langsung mengetuk pintu rumahnya
"Assalamualaikum"
"Waalaikumsalam eh tumben kamu Dit kesini, yuk masuk" bule, sebutanku untuknya mengajakku masuk kedalam rumahnya
"Iya, Adit cuma pengen nenangin diri doang disini" aku menjawabnya sambil tersenyum
"Loh emang kenapa? Ada masalah ya?" Tanya bule Tari tepat sasaran
"Adit abis ngelamar cewe kemaren bule" ceritaku langsung kepadanya
"Lah terus apa toh masalahnya? Bukannya itu bagus?"
"Masalahnya, si cewe ini gak nerima lamaran Adit" aku lalu menyenderkan tubuhku di sofa ruang tamu
"Emang dia pacar kamu apa gimana? Biasanya kan kalo sudah kenal lama langsung di terima"
"Baru kenal 2 hari sih bule" aku menggaruk tengkukku yang tak gatal
"Lagian kamu mbok yo jadi cowo jangan kecepetan gitu baru kenal eh langsung di lamar gimana gak ditolak kamu" bule Tari malah meledekku
"Iya deh iya, Adit cape nih le' mau tidur tapi dimana?"
"Di kamar biasa kamu tidur aja dit"
"Makasih ya le'" aku lalu melangkahkan kakiku ke kamar yang ditunjuk oleh bule Tari
Aku merebahkan tubuhku dikasur yang sudah disediakan bule Tari untukku. Tiba-tiba sakuku bergetar tanda ada telpon yang masuk.
Papa calling
"Kenapa pa?"
"...."
"Adit lagi di Malang ini baru juga sampe"
"...."
"Besok Adit pulang deh" jawabku malas
"...."
"Iya, Assalamualaikum" aku memutuskan sambungan telpon secara sepihak karena papa menginginkan aku pulang sekarang juga
Setelah Sholat Maghrib aku turun ke bawah karena sekarang waktunya makan malam
"Eh ada om Wisnu" sapaku basa basi. Om Wisnu adalah suami dari bule'ku bule' Tari
"Tumben nih kesini dit" ia lalu menyendokkan nasi kepiringnya
"Lagi pengen main aja kesini kangen udah lama gak ke Malang"
"Yaudah ngobrolnya ntar dulu sekarang makan dulu ya" bule' Tari lalu duduk setelah menyendokkan nasi serta lauk ke piringnya***
"Om besok kayaknya Adit balik Jakarta lagi deh""Lah kok cepet banget to pulangnya baru nyampe juga tadi" om Wisnu lalu menyeruput kopi buatan istri tercintanya
"Papa minta Adit pulang besok pagi" jawabku sedih
"Yasudah kalo gitu padahal om baru aja punya temen ngobrol eh udah mau pergi aja"
"Nanti Adit sering main kesini deh suasananya juga enak ya om disini, adem" aku memperhatikan sekeliling rumah om Wisnu, sangat nyaman dan dingin
"Iya mangkanya om ngajak bule' kamu pindah ke sini soalnya adem ndak kaya Jakarta panas"
"Apalagi sekarang om musim panas tambah plus plus deh panasnya" aku tertawa yang langsung diikuti oleh om Wisnu
"Udah yuk masuk udah malem, tambah malem tambah dingin disini" aku lalu mengikuti om Wisnu masuk kedalam rumah sederhana miliknya
![](https://img.wattpad.com/cover/50815398-288-k307599.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love me, please!!! (Sedang Ingin Direvisi)
Literatura KobiecaMenikah adalah hal terakhir yang pernah kupikirkan di dunia ini, tetapi sejak aku bertemu dengannya, kurasa dia adalah yang terakhir untukku, saat kami sedang berbahagia dengan cinta yang kami miliki, dia datang dan merusak semua rencana yang sudah...