Rafa baru keluat dari kamar mandi dengan rambut basah sambil di kering dengan handuk. Rafa tidak memakai baju hanya handuk di lilitkan di pinggangnya. Cinta juga sepertinya habis mandi, dia mengeringkan rambutnya dengan hairdrier.
"Raf pakai baju gih" ucap cinta yang melihat rafa dari cermin.
Rafa tersenyum jahil. Rafa mendekat ke arah cinta.
Rafa mengelus rambut cinta dari belakang. Cinta menyingkirkan tangan rafa dari rambutnya.
"Raf keringkan rambut mu dengan ini"cinta menaruh hairdrier di tangan rafa. Cinta pun berjalan ke tempat tidur.
"Aku enggak ngerti pakainya sayang" kata rafa tapi sedikit manja di kata sayang. Cinta memicingkan matanya mencari kejahilan di mata rafa.
"Okay, sini" cinta mendekati rafa.
Mungkin cinta merasa ia lah rafa kan cowok tulen bukan banci di salon mana tau di memakai hairdrier.
"Duduk" perintah cinta menunjuk kursi meja rias dengan kepalanya.
Rafa pun duduk. Cinta mengering kan rambut rafa, sedangkan rafa asik memandangi cinta di cermin.
Beberapa saat mereka hening tanpa mengatakan apapun seperti sibuk dengan aktivitasnya masing2.
"Selesai" cinta tersenyum. Rafa menahan tangan cinta, saat cinta ingin pergi. Cinta menaik kan alis nya bingung, rafa menarik tangan cinta menuju bibir nya dan mengecup lama punggung tangan cinta.
"Aku suami kamu kan?"tanya rafa.
Cinta mengangguk malas. "Kamu istri aku kan?"tanya rafa. Cinta mengangguk lagi. "Kamu tau kan istri punya kewajibannya yang harus di lakukannya kepada suami kalau tidak mau jadi istri durhaka dan masuk neraka" ujar rafa. "Oh come on raf, kamu mau ngomongapa sih" sepertinya cinta udah jengah dengan rafa. Rafa membalikkan badannya menghadap cinta memegang kedua tangan cinta dengan erat memandang cinta. "Kamu sudah melakukan tugas memasak buat ku, menyiapkan pakaian dan menunggu ku pulang kerja" rafa mengatakan sambil memandangi wajah cinta.
"Itu kan udah kewajiban ku" cetus cinta membuang muka. Dia tidak tahan memandangi rafa yg terus melihatnya.
"Lihat aku cinta"pinta rafa. Cinta pun melihat rafa.
"Aku ingin minta jatah ku sebagai suami". Cinta menaikkan alisnya.
"Jatah?" Bingung cinta.
"Aku ingin kamu melayani aku sebagai istri seutuhnya. Aku ingin kamu mau mengizinkan aku menyentuhmu. Dengan melaksanakan tugas mu sebagai istri melayani suami lahir batin. Fisik dan psikis" jelas rafa.
Cinta menghela nafas berat. "Aku belum siap raf." Cinta menarik tangannya. "Lagian kan kita sudah pernah melakukannya" cinta menunduk sambil memainkan kedua tangannya.
Rafa menatap cinta. Kemudian memeluk. Kemudian mencium kening cinta.
"Terus kapan kamu siapnya?"tanya rafa menaikan dagu cinta agar melihatnya.
"Aku mengizinkan kamu jika ingin mencium ku. Aku hanya belum bisa menerima melakukan hal seperti itu dengan pria eh maksudnya tanpa saling mencintai" jelas cinta dengan mata sudah berkaca2.
"Cinta, aku sebenarnya mau jujur pada mu" rafa menarik cinta menuju tempat tidur mereka. Rafa mendudukan Cinta di tempat tidur tapi rafa berlutut sambil memegang tgn cinta.
"Raf, lebih baik kamu ganti baju. Kamu sudah kedinginan" cinta mengelus dada rafa. "Hei hentikan kamu bisa membangun kan junior ku" perkataan rafa membuat cinta dengan cepat menarik tangannya.
Rafa tersenyum menahan tawanya.
"Tunggu ya" rafa mencium puncak kepala cinta. "Gantinya di kamar mandi ya"pinta cinta.
Rafa menatap bingung cinta.
"Soalnya aku malu" ungkap cinta yang seakan tau kalau rafa ingin menanyakan alasannya.
Beberapa menit rafa kembali cinta menatap keluar balkon. "Hei kamu bisa sakit jika kena angin malam"kata rafa pas ditelinga kiri cinta sambil memeluk cinta dari belakang dan menyandarkan kepalanya di leher cinta.
"Apa sebegitu sulit bagimu buat jatuh cinta tuan rafa?" Tanya cinta.
Rafa membalikan badan cinta menghadap nya.
"Mari kita masuk dan bicara kan di dalam" rafa menarik cinta masuk dan menutup pintu kaca balkon.
"Duduk lah" rafa mengarahkan cinta duduk. Dan rafa duduk di lantai. Rafa menyandarkan kepalanya ke pangkuan cinta. Cinta malah mengelus kepala rafa."Kamu tau cinta, aku bukan sulit jatuh cinta. Tapi hanya takut. Sudah beberapa tahun aku menutup diri dari yang namanya berhubungan dengan wanita lain. Malah sikap ku sangat dingin dan cuek. Aku sama sekali tidak pernah meladenin wanita-wanita yang mendekatkan diri pada ku. Sampai kamu tahu sekitar 2 tahun lalu ada wanita yang begitu sangat mencintai aku. Dia selalu datang menemui ku di kantor, membawa kan bekal makan siang yang akhirnya berakhir ke tong sampah, menelpon ku dan kadang tidak segan2 main2 ke apartement ku. Aku tidak memperdulikannya dan malah tidak menganggapnya. Sampai akhirnya. Dia meminta ku menemuinya di sebuah kafe, kalau aku tidak mau menemuinya, dia akan bunuh diri. Dan kamu tau aku sangat keras kepala jd keputusan tidak menemui tetap bertahan sampai dia bunuh diri." Jelas rafa.
Cinta masih diam sambil mengelus kepala rafa.
"Semua pihak dari keluarga dan teman-temannya menyalahkan aku Walau pun begitu aku tetap tidak merasa bersalah. Karena aku tau cinta itu menyakitkan. Karena aku merasakannya dulu dengan clarissa. Clarissa dia adalah cinta pertama ku. Dia dulunya adalah wanita spesial dan nomor satu ku. Malah aku lebih mementingkannya dibandingkan mama" rafa menekankan kata dulu. Cinta hanya tersenyum saat sadar rafa menekankan kata2 dulu.
"Kamu anak durhaka"cetus cinta tapi tersenyum.
"Aku begitu mencintainya, jatuh cinta sangat dalam. Sampai akhirnya aku jatuh di kekecewaan yang dalam juga. Aku menuruti semua kemaunya aku memberikan dia kebebasan menggapai mimpinya, membebaskan dia kemana saja walau jujur aku sangat takut dan cemburu tapi aku lebih takut dia meninggalkan aku jika aku mengekang nya krn aku begitu mengenalnya."
"Apa yang kamu cintai dari clarissa?"potong cinta sepertinya dia cemburu karena dia berhenti mengelus kepala rafa.
"Dia sahabat wanita ku pertama kali. Dia sangat mengerti aku. Dia selalu menemani aku ketika kegundahan selalu dtg. Dia selalu bersama ku saat2 sulit, kamu tau dulu saat kuliah papa terlalu memaksa ku menjadi pembisnis walau itu bukan impian ku. Dan clarissa sangat pandai melayani ku lahir dan batin" rafa tersenyum geli saat mengatakan kata2 terakhir.
Cinta mendorong kepala rafa menyingkir dari pangkuannya.
"Kamu kenapa?" Rafa memasang tampang polosnya.
Rafa kemudian mendekat dan memegang tangan cinta.
"Kamu tau kenapa aku tidak menginginkan ada cinta diantara kita. Karena cinta itu begitu menyakitkan. Kamu tau aku takut mencintaimu. Karena jika aku mencintaimu akan terlalu sangat mencintaimu sampai aku tidak bisa tanpamu. Aku takut aku kembali lemah. Aku takut aku kembali terluka, aku takut aku akan memilih mati jika hidup tanpa mu" rafa menatap cinta.
Cinta diam membisu menatap mata rafa mencari keseriusan dan kebenaran di mata itu.
"Tapi aku sedikit bodoh dan teledor"rafa tersenyum "kamu tau aku sepertinya menyukai mu ah bukan mencintaimu".
Cinta kaget mendengarnya.
"Yah aku juga tidak menyadarinya sampai teman ku yang sudah berbahagia saat ini menyadarkan aku. Keposesifan aku kecemburuan aku, kegelisahan aku pada mu karena aku sudah mencintaimu" rafa menyandarkan kepalanya dipangkuan cinta lagi.
"Aku tau kamu tidak akan percaya. Aku juga tidak percaya. Tapi kamu tau kenapa aku meminta mu melakukan hubungan semua istri bukan semata-mata karena hasratku tapi aku ingin kamu mengandung anakku. Setidaknya itu akan membuatmu tidak akan pergi dariku. Jujur aku ingin memberi mu kesempatan ke jerman. Tapi aku enggak bisa tanpamu. Egois memang. Aku juga heran kenapa bisa-bisa bergantungan pada gadis menyebalkan ini. Padahal juga baru kenal" canda rafa sambil mencubit pipi cinta.
Rafa kaget saat ait mata cinta jatuh dan membasahi pipi cinta.
"Kamu kenapa menangis?" Rafa menghapus jejak air mata di pipi cinta.
"Hei kamu itu udah jelek jangan menangis makin jelek" canda rafa. "Ngomong2 kamu heh apakah kamu mencintaiku?" Tanya rafa. Cinta diam wajahnya memerah. Rafa tertawa.
"Hahaha aku tau kamu mencintai ku kalau tidak kamu tidak akan memaksa ku mencintai mu. Kamu enggak maukan cintamu bertepuk sebelah tangan" rafa duduk disebelah cinta.
"Enak aja. Enggak eh belum"ralat cinta.
"Apa??? Kenapa???" Kaget rafa yang tidak menerima cinta enggak eh belum mencintainya.
Cinta terlihat sekali bingung dia menunduk. "Okey. Yah aku menyukai mu masih sebatas menyukai" ucap cinta.
"Enggak" potong rafa. "Kamu cemburu berarti kamu mencintai aku." Jelas rafa. "Kamu mencintai aku titik"tegas rafa. Cinta menarik tangannya dari genggaman rafa.
"Kamu kok maksa banget sih" bete cinta. Rafa menarik rambutnya frustrasi. "Kamu"rafa menghentikan katanya2 kemudian menarik cinta berdiri menaruh tangan cinta didadanya dan tangannya di dada cinta untuk merasa detak jantung. Rafa langsung mencium bibir cinta melumatnya dengan kasar dan berlahan berlembut. Dan menarik bibirnya. Cinta menunduk. "Kamu mencintaiku detak jantung mu sedang balapana" goda rafa.Cinta menyandarkan kepalanya di dada rafa dan menutup mukanya di dada rafa. "Iya aku mencintaimu".
Rafa dengan cepat menggendong cinta. Dan membaringkan cinta di tempat tidur. Rafa menarik selimut kemudian naik ke tempat tidur. Mereka saling berhadapan.
"Kamu ingin bulan madu kemana?"tanya rafa memulai percakapan setelah kurang lebih 5 menit mereka diam saling pandang2an (membosankan uihh).
"Enggak usah jadi ke jerman ya."pinta cinta. "Kenapa?"bingung rafa bangkit langsung menyandarkan badannya ke dinding tempat tidur. Cinta diam rafa langsung mengelus kepala cinta. Menarik cinta dekat kepadanya. "Aku takut aku jadi kepingin kuliah ke jerman dan ninggalin kamu"ungkap cinta polos. "Oke kita batal"sahut rafa cepat. Cinta tertawa "sebegitunya kamu takut aku tinggalkan."
"Sudah malam besok kamu kuliah. Have a nice dream sayang" rafa mengecup kening cinta.Rafa pun membaringkan badannya. Cinta kemudian mendekat dan mencium bibir rafa. "I love u," cinta kemudian membalikkan badanya. "Hey kamu harus tidur menghadapku" rafa menarik cinta. Wajah cinta memerah. "Aku menyukainya"rafa kemudian mengecup singkat bibir cinta. "Mari kita tidur sayang"....---
Saatnya saya tidur karena buatnya lagi malam2 kerasa banget suasana malamanya hahaha tinggal nunggu beberapa bagian saya pengen segera tamatin ceritanya soalnya agak kurang peminat mau buat cerita lain deh. Dont forget buat like ya
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU
RomanceSiapa bilang pernikahan yang di jodohkan tidak berakhir bahagia? Siapa bilang mencintaimu begitu sulit? Kamu harus tahu mengenai satu hal Cinta adalah Kamu Love is You