Everything is gonna be okay

16K 262 6
                                    

2 bulan kemudian
RAFA POV

Aku merapikan pakaian ku. Sekarang aku sudah terbiasa berpakaian sendiri. Aku mengambil dasi ku menuju ke dapur. Aku melihat dapur kosong. Ada sarapan di meja makan. Hari ini aku bangun kesiangan karena semalam banyak tugas.
Aku ke kamar putra. Aku tidak melihat putra ku ada di kamarnya. Hem mungkin sedang di ajak jalan pagi keliling komplek. Sudah pukul 9 aku harus segera ke kantor. Aku tidak jadi sarapan hanya meminum kopi. Aku memakai dasi di kantor saja.

Di kantor
Sekarang pekerjaan semakin banyak sejak waktu itu aku melupakan pekerjaan ku. Entah lah jika mengingat waktu itu. Aku tidak berani mengingatnya menyisahkan ketakutan yang mendalam diriku. Sampai sekarang rasa takut kehilangan itu tetap ada. Rasa takut kehilangan orang yang disayanginya.

Tapi seperti kata ayah, aku sekarang adalah seorang ayah. Aku harus menjadi orang yang tegar.

Setidaknya sekarang aku dan putra ku sudah bahagia.

"Maaf pak. Pak rama ingin berjumpa dengan anda" seorang pria masuk. Sekretaris rafa sekarang adalah seorang pria. Eh dari dulu juga pria ya hahaha.

"Ada apa rama? Jika mendengarkan curhat. Aku lagi sibuk sekarang. Bagaimana jika nanti malam kamu ke rumah. Jujur rumah sangat sepi. Aku tidak ada kawan" kata rafa panjang lebar.

"Aku mengantar undangan pernikahan ku" ucap rama

"Undangan?" Kaget rafa "kamu sudah menemukan grace?" Rafa membuka undangan mata rafa melebar. Dia menatap tidak percaya kepada rama "Bagaimana bisa?" Rafa berdiri dan menghampiri rama. "Kamu akan menikah dengan alisa?"

"Ceritanya panjang raf. Maaf selama ini aku tidak menceritakannya pada mu. Aku tidak mau merepotkan mu."

"Kamu yakin? Kamu akan menyesal nanti"

" kenapa kamu mengatakan hal seperti itu?"bingung rama

"Ya karena kamu akan menikah dengan wanita yang kamu tidak cintai" jelas rafa. "Aku tidak akan menikah dengan wanita yg tidak aku cintai"

Rama tersenyum "lalu bagaimana dengan cinta? Kamu tidak mencintainya kan?"

"Kamu salah ram. Awalnya aku pikir seperti itu. Aku juga baru tahu belakangan Ini bahwa aku sudah jatuh pada cinta sejak pertama kali bertemu bahkan sebelum aku mengenalnya bahwa dia adalah calon istriku. Aku sudah menyukainya sejak awal. Tanpa aku sadari hati ini udah dimilikinya. Sampai sekarang pun hati masih miliknya oh tidak bahkan sampai kapan pun akan menjadi miliknya" jelas rafa menepuk bahu rama.

"Aku hanya sudah menyerah"rama menunduk "dan aku harus bertanggung jawab terhadap alisa"

"Apa yang terjadi pada alisa?"rafa bingung

"Alisa kecelakaan dan lupa ingatan."

" itu kan bukan salahmu"

"Salah ku raf. Karena saat itu alisa bersama ku dan kami bertengkar masalah grace. Orang tua alisa marah dan meminta pertanggung jawaban dan Mama ku memutuskan untuk kami menikah"

"Baiklah ini hidupmu ram. Tapi aku ingin mengatakan satu hal pada mu. Aku minta maaf sebelumnya tapi karena dulu aku telah berjanji pada cinta namun sekarang..." rafa diam sejenak. "Aku sudah punya anak dan aku juga seorang ayah. Aku juga tahu rasa ketakutan kehilangan orang disayangi"

"Apa maksud kamu raf?" Rama terlihat khawatir

"Grace hamil anak kamu rama. grace pergi karena dia ingin mempertahankan kandungannya" ucap rafa satu tarikan nafas.

Dengan cepat rama menarik kerah baju rafa. "Ini tidak lucu raf." Rama seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakan rafa.

"Ini benar. Dan ini fakta. Aku mengetahuinya dari cinta. Bahkan sewaktu cinta hamil. Kami berdua mengetahuinya. Tapi cinta sudah berjanji kepada sahabatnya. Dan cinta tidak ingin membuat grace stres dan berdampak kepada kandungannya." Jelas rafa. "Mungkin sekarang grace sudah melahirkan karena jika aku tidak salah usia kandungannya hampir sama dengan cinta"

Rama diam membisu

___
Author Pov

Rafa sudah sampai dirumah dia melempar badannya ke sofa besar di ruang tamu. Dia kangen dengan cinta dulu yang selalu menunggunya di depan pintu.

Rafa menghela nafas dan melonggarkan dasinya. Dia melihat kearah tangga berharap cinta turun menghampirinya.

Rafa pun berjalan dengan tidak bersemangat selalu seperti ini. Awalnya dia merasa fine dengan segala hal ini. Dan selalu yakin bahwa semua akan baik-baik saja.

Dia kekamar putranya melihat sosok bayi menggemaskan itu tidur dengan nyenyak dan seorang wanita yang tertidur di lantai di bawah tempat tidur bayi anaknya. Rafa tersenyum. Dia mengambil selimut dari lemari anaknya.

"Have a nice dream sayang" rafa mengecup kening istrinya.
"Ehrgh" cinta bergerak. "Raf" cinta mengucek matanya "kamu dah pulang? Maaf aku kelelahan jadi ketiduran. Kamu udah makan? Tadi pagi kamu enggak sarapan. Padahal aku udah masakin" cinta mengelus pipi suaminya. Rafa hanya tersenyum menatap istrinya dan menikmati elusan istrinya di pipinya.

"Kamu lelah mari kita tidur"ajak rafa.
"Aku tidur disini aja ya"pinta cinta.
Rafa menahan emosinya sudah lama dia tidak tidur sekamar dengan cinta karena cinta lebih memilih tidur dengan putra mereka Revan. Rafa sempat konsul dia dikatakan kena baby blues. Kecemburuan kepada anaknya biasanya yang kena adalah ibu ini kenapa bapaknya.
Cinta terlalu overprotektif dengan putra mereka. Sampai putra mereka tidak menggunakan jasa babysister. Tapi ya balasannya rafa menjadi nomor dua.

"Kita tidur bareng2 dengan revan ya. Aku kangen tidur dengan kalian berdua. Siapa tahu lelah ku hari ini berkurang" rayu rafa.

"Kamu yakin nanti kamu terganggu dengan tangis revan di tengah malam" khawatir cinta.

Rafa menggeleng,dia membantu istrinya berdiri. Dan rafa juga menggendong putranya. Ya mungkin istrinya sangat menyayangi putranya karena wajahnya replika rafa. Tapi ini tidak adil rafa asli di cuekin..

"Aku buatin kamu teh hangat ya"ujar cinta "raf nanti taruh bantal di sisi kiri dan kanannya ya"ingat cinta keluar dari kamar.

Di dapur
Rafa memeluk pinggang istrinya.
"Raf" tegur cinta
"Kangen"manja rafa
"Kangen sama ini"rafa mengecup leher cinta,kemudian membalikan badan cinta "dengan ini"rafa mengecup pipi cinta "dengan ini"ke bibir cinta
"Raf" cinta mendorong tubuh rafa. "Minum kamu terlihat lelah. Ayo tidur"

"Rama akan segera menikah dengan alisa" ucap rafa saat cinta akan meninggalkannya di dapur.
Cinta berhenti
"Kamu tahu darimana?"tanya cinta kaget
"Rama mengantar kan undangan"

"Lalu grace?"tanya cinta

Rafa mengangkat kedua bahunya. Rafa memeluk cinta.
"Aku terlalu sibuk sampai kabar sahabat2 ku. Aku tidak tahu. Apa yang terjadi aku tidak tahu. Bagaimana jika grace tahu. Dan apa yang terjadi pada alisa?" Cinta menangis.
Selain perubahan sikap cinta pada rafa juga terjadi perubahan emosi pada cinta. Yah cinta menjadi lebih sensitif.

"Besok aku ceritain mari tidur"ajak rafa. Sepetinya rafa menyadari dia salah jika bercerita di malam hari ini dengan kondisi tubuh istrinya yang lelah maka akan semakin down mental istrinya.

"Tapi..."tolak cinta

"Kamu juga harus bangun nanti tengah malam. Memberi susu revan. Kamu enggak kasian dengan anak kita" rafa mengunakan jurus terjitu

Cinta mengangguk. Rafa menarik tangan cinta. Cinta menahan kemudian mengecup pipi rafa.
"Aku tidak mencium nya tadi pagi" senyum cinta
"Masa hanya di pipi" rafa pura-pura ngambek
Cup
Cinta mencium singkat bibir rafa.
"Ayuk tidur"
"Tunggu" rafa menarik cinta dan mencium cinta dengan penuh kasih sayang tentunya hehehe.

Cukup lama sampai mereka berhenti untuk mengambil oksigen
"Mari tidur" senyum rafa.

________

Makasi ya udah nge like lihat bio aku dan baca cerita ku yang lain ya 😊😊😊
Makasi jempol manis kalian semua

LOVE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang