Dikantin rumah sakit
Cinta dan rafa duduk saling berhadapan hanya di pisahkan oleh meja. Cinta berulang kali menarik nafas dan menghembuskannya."Ada apa?"tanya rafa membuka mulut. Mungkin dia sudah bosan menunggu cinta mengatakannya.
"Sebenarnya aku ingin bertanya. Apa kamu mengizinkan aku untuk meninggalkan kamu?" Cinta bertanya sambil memainkann jari2 di tangannya.
"Maksud kamu?" Rafa menaikkan alisnya bingung.
"Aku hanya menanyakkan bagaimana misalnya kita pisah" cinta menunduk. 'Sesak dada ku sesak mengatakannya'batin cinta
"Kamu ingin kita pisah?"rafa menatap tajam cinta. "Apa karena aku melarang kamu keluar? Kamu merasa tertekan satu harian ini?". Rafa memberi banyak pertanyaann kepada cinta.
"Aku... aku.."cinta gagap bingung ingin mengatakan apa.
"Hilangkan pikiran konyol kamu. Sampai kapan pun kita tidak akan berpisah. Jika kamu berani kabur dari ku. Lihat aja hukuman apa yang kamu dapat" rafa menatap tajam cinta dan menarik cinta dan mendekapnya. "Aku mencintaimu,kumohon jangan pergi dariku"lirih rafa di telinga cinta.
"Huakkkkk"cinta menangis histeris. Rafa kaget dia mengelus kepala cinta.
"Aku mencintai mu brengsek. Kenapa kau selalu membuatku di posisi sulit" cinta memukul dada rafa. Rafa memeluknya dan mengelus punggung cinta.Grace datang menghampiri mereka. "Thalita sudah sadar" kata grace. Cinta mendorong rafa dan mengikuti grace. Rafa mengeluarkan handphonenya dan menghubungi seseorang. (Author bingung mau ikut nguping pembicaraanya rafa atau mau ngikuti cinta).
Cinta masuk keruangan thalita dan langsung memeluk erat thalita. "Maafkan kakak" tangis cinta. Thalita melepaskan pelukan erat cinta.
"Kamu buat badan gue tambah sakit"bete thalita. "Loe kok minta maaf kan bukan salah loe" bingung thalita.
Cinta menelan ludahnya dia bingung mau mengatakan apa.
PLOKK
"eh beraninya loe gue. Gue ini kakak loe panggil kakak" cinta memukul kepala thalita. Ini cuma pengalihan topik cinta. Dia harus minta bantuan pada grace dan alisa. Mungkin dia harus menceritakan kepada 2 sahabatnya itu.
----
Rafa dan cinta keluar dari rumah sakit. Di parkiran saat rafa berjalan menuju mobilnya, cinta masih sibuk dengan lamunannya.
"AWASSSS" Jerit rafa menarik cinta, saat ada motor yang ingin menabrak.
"kamu kenapa, mau celaka. Kamu ini harusnya hati2. Kalau jalan lihat2 apa lagi ini di keramaian"rafa marah2. Sedangkan cinta diam terpaku dia kaget, dia hampir celaka.
"Raf"cinta menggenggam erat lengan rafa.
"Maaf aku marah2"rafa menenangkan emosinya sambil mengelus pipi cinta.
"Aku ingin mengatakan sesuatu" ucap cinta.
Rafa langsung melepaskan tangan cinta dan menggenggamnya "jangan bahas perpisahan aku bisa mencium buas kamu disini" rafa menarik cinta menuju mobil.
Selama di mobil rafa dan cinta hanya diam.
"Raf aku mengatakan sesuatu"ucap cinta memandangi rafa.
"Jika bahas perpisahan lebih baik kamu diam" bentak rafa.
"Aku cuma ngerasa..."
Rafa mengerem mendadak. Cinta hampir kejedot.
Rafa melihat ke cinta menarik cinta dan melumat bibir cinta oh tidak dengan lembut. Tapi dengan buas hahaha. Rafa beralih ke leher membuka kancing kemeja cinta satu demi satu. "Raf"desah cinta. "Arghhh" rafa sudah meremas kedua gunung kembar cinta. Dan rafa mengemutnya, ntah sejak kapan rafa sudah melepas bra.
"Raf.. aghh hentikan.." desak cinta
Rafa memulai aksinya.
"Jika.. kamu menghentikannya kita akan melanjutkannya dirumah." Rafa langsung menghentikannya. Cinta mengatur nafasnya.
"Kamu janji?"tanya rafa. Membersihkan bibir cinta yang sudah basah.
Cinta mengangguk. Rafa tersenyum licik. "Aku mau kita bergulet sampai pagi" ujar rafa.
Cinta juga mengangguk. "Tapi setelah aku mengatakan sesuatu"ujat cinta.
Rafa mengeraskan rahangnya "tidak. Setelah kita bergelut kamu akan berbicara atau kamu mau aku melakukannya disini" rafa langsung mendekat. Cinta menahan badan rafa dengan kedua tangannya.
"Ok"ucap cinta
---
Besok pagi.
Cinta bangun duluan dia melihat rafa yang memeluknya seakan memeluk guling. Cinta kekurangan oksigen. Dia menarik nafas banyak2. Cinta kemudian memandangi wajah rafa. 'Seluruh badan ku remuk. Aku tidak menyangka kalau kami benar2 aku melakukannya sampai beronde-ronde aku sampai tidak sanggup menghitungnya. Dia benar2 buas di ranjang'batin cinta sambil mengelus hidung rafa.
"Kamu ingin kita melanjutkannya lagi"ucap rafa tiba2. Sontak cinta menarik tangannya. Rafa membuka matanya.
"Kamu membuat junior ku on di pagi hari." Cetus rafa tersenyum menatap cinta. Mereka saling berhadapan.
"Seluruh badan ku remuk. Aku rasa aku tidak sanggup berjalan ke kamar mandi"ucap cinta menatap rafa jengkel.
"Kalau gitu mari kita mandi bareng"ajak rafa menaikan selimut menutupi punggung cinta.
"Aku tau otak mesum mu"cetus cinta. "Gendong aku ke kamar mandi. Aku ingin membersihkan badan ku yang lengket".
Rafa mendekap cinta menarik kepala cinta bersandar didadanya. "Aku ingin begini seharian" ujat rafa mencium puncak kepala cinta.
"Raf aku benar2 ingin mandi. Badan ku tidak enak" rengek cinta. Rafa pun melepaskan cinta memasukkan kepalanya kedalam selimut
Cup
Rafa mencium perut cinta dan mengelusnya. "Tumbuhlah di perut mama mu. Biar mama tidak pergi meninggalkan papa" ucap rafa pada perut cinta.
"Raf"panggil cinta di luar selimut.
Rafa mengeluarkan kepalanya dari selimut. Dan mengecup kening cinta. Dan mengucapkan doa. (Ga tau author apa yang dibilangnya soalnya mulutnya komat kamit tanpa mengeluarkan suara).
---
Rafa dan cinta sedang menonton Tv.
Mereka menonton mr.bean. rafa tertawa paling kuat sedang kan cinta cuma diam. "Raf"panggil cinta.
"Iya sayang" jawab rafa namun masih melihat ke arah tv. Cinta memajukan bibir nya dia cemberut. Memang tv yang besarnya kayak layat tancap ini lebih besar dari badan cinta, sampai rafa tidak melihat cinta. Tapi cinta sekarang sedang di samping rafa menyandarkan kepalanya di dada rafa. Karena dongkol cinta mencubit pinggang rafa.
"Auh sakit" ujar rafa mengelus pinggangnya.
"aku mau cerita serius kamu ini"bete cinta.
"Kamu mau ngomong apa? Kalau soal pisah aku gak mau dengar" ujar rafa lalu mengalihkan pandangannya ke mr. Bean lagi.
"Kalau kamu enggak mau dengar aku. Aku benar2 akan menggugat kamu cerai".
Sontak rafa langsung melihat ke arah cinta dan mematikan tv.
Cinta yang sadar sekarang rafa memperhatikannya. "Aku sedang di teror" ucap cinta.
Rafa bingung hanya mengernyitkan dahinya.
"Percobaan tabrak lari aku, kado sialan itu, kecelakaan thalita dan motor yang di rumah sakit itu sebenarnya di sengaja" jelas cinta. "Aku mendapatkan telpon yang aku enggak tau itu cewek atau cowok tapi dia ingin aku pergi dari kamu." Cinta menunduk. "Jika aku tidak meninggalkan kamu, maka..."cinta terdiam.
"Karena itu kamu ingin berpisah dari aku?" Tanya rafa.
"Tidak. Aku tidak ingin berpisah dari kamu. Aku hanya bertanya aja waktu di kantin, aku ingin menceritakannya padamu. Cuma kamu salah paham berpikit aku ingin berpisah. Saat mengatakan pisah aja dada ku udah sesak. Apalagi benar2 akan berpisah."mata cinta berkaca2. Cinta langsung memeluk rafa "aku hanya takut jika aku berusaha keras bertahan disisimu ternyata kamu melepaskan aku. Aku enggak tau apa aku sanggup. Aku belum pernah patah hati. Dan aku enggak mau ngalaminnya" ucap cinta pelan masih memeluk rafa.
"Kalau gitu jangan biarkan aku pergi dan kita tidak akan pernah berpisah" ujar rafa membalas pelukan cinta.
KAMU SEDANG MEMBACA
LOVE IS YOU
RomansSiapa bilang pernikahan yang di jodohkan tidak berakhir bahagia? Siapa bilang mencintaimu begitu sulit? Kamu harus tahu mengenai satu hal Cinta adalah Kamu Love is You