Teror#1

22.1K 219 1
                                    

Rafa langsung turun dari mobilnya berlari dengan cepat dari parkiran menuju rumah sakit.
"Dimana istri saya?"tanya rafa pada perawat yang lewat di depannya. Perawat itu terlihat bingung.
"Maaf, Anda suami cinta"kata seorang pria.
Rafa menoleh. "Mana istrinya, bagaimana keadaanny?"rafa beralih menggenggam kedua bahu pria itu.
"Silahkan keruangan nya"ajak pria itu melepaskan tangan rafa dari bahunya.

Rafa langsung ke tempat cinta berbaring.
"Raf"kata cinta pelan.
"Kamu enggak kenapa-kenapa? Kan sayang" rafa melihat seluruh badan cinta sambil menggenggam tangan cinta erat. "Ini sakit" rafa menyentuh perban yang ada di kepala cinta.
"Saya merasa tabrakan itu disengaja" ucap pria itu.
"Anda siapa?"tanya rafa dengan wajah sinis. "Raf"colek cinta "dia dosen ku" cinta menatap tajam rafa. Mungkin cinta menyadari rafa kurang sopan dengan dosennya sekaligus orang yang menyelamatkannya.
"Saya melihat mobil itu pertama hanya diam di parkiran pinggir jalan. Saat cinta keluar dari gerbang. Dia langsung melajukan mobilnya dengan cepat." Jelas dosen cinta.
"Dimana pelakunya?"tanya rafa.
"Dia lolos. Tapi saya sempat melihat plat nomornya." Dosen itu mengetik di handphonenya dan menunjukkan kepada rafa.
"Terima kasih sudah menyelamatkan istri saya" ucap rafa.
---

Rafa menggendong cinta ke tempat tidur. Dan membaringkan cinta dengan pelan. "Kamu mau makan apa?biar aku pinta mereka siapin." Ujar rafa sambil memasukkan beberapa rambut cinta ke belakang telinganya.
"Raf aku tuh masih bisa jalan enggak perlu di gendong kayak tadi" wajah cinta merona.
"Kamu malu dengan pelayan kita?"tanya rafa.
Cinta mengangguk.
"Ya ampun kita ini suami istri sayang. Kamu tenang aja aku akan cari pelakunya dan kasi dia pelajaran"rafa mengelus rambut cinta.
"Kamu tunggu disini. Aku ingin meminta pelayan menyiapkan kita makan malam" rafa keluar kamar sebelum itu dia mencium bibir cinta singkat.
"Maaf nyonya, ada paket untuk anda" pelayan itu masuk dengan box berwarna merah.
"Dari siapa?"tanya cinta duduk menyandarkan badannya.
"Tidak ada namanya nyonya" pelayan itu memberikannya pada cinta.
"HAAAAAAAAAAAA" Jerit cinta melempar box itu
"HAAAA"pelayan itu juga ikut menjerit saat apa yang ada di box keluar. Ohh bangkai tikus dengan darah yang banyak.
Rafa berlari masuk ke kamar.
"Kenapa cinta?" Rafa menuju tempat tidur melihat cinta memeluk kakinya dan menutup wajahnya.
"Apa ini?" Kaget rafa kemudian menatap pelayannya.
"Se..se...orang mengi...rimi ini un..tuk nyo..nya ci..nta" kata pelayan itu terbata-bata karena melihat wajah tuannya yang marah besar.
"Kenapa kalian menerima nya jika tidak ada nama pengirimnya HAH" bentak Rafa.
"Raf"lirih cinta menarik tangan rafa.
"Kamu tenang aja sayang. Kita pindah ke kamar bawah ya. Aku gendong kamu" rafa menggendong cinta, saat melewati bangkai itu rafa melihat ada kertas bertulisan MATILAH KAU!!!.
--
Rafa menatap tajam semua pelayannya. Semua berkumpul dari satpam, tukang kebun, pelayan rumah, bahkan sopir.
"Siapa yang bisa menjelaskan ini?"tanya rafa mencoba menenangkan diri.
Seseorang mengangkat tangannya. "Box itu sudah ada di depan pagar dari pagi tuan. Jadi saya dan teman2 yang lain tidak melihat siapa yang mengirim cuma tertera untuk nyonya cinta"jelasnya.
Rafa menghela nafas mencoba menenangkan emosinya. Rasanya dia ingin memecat mereka semua. Tapi tadi cinta meminta kepadanya jangan ada yang di pecat.
"Dengarkan saya baik2 jangan pernah menerima apa pun yang tidak jelas. Jika pun ada nama pengirimnya kalian lihat dulu isinya apa. Dan jangan izin kan orang sembarangan masuk kerumah ini kecuali saya, keluarga saya,dan keluarga cinta. Orang lain masuk harus atas seizin saya. Jika hal ini terulang kalian akan saya pecat. "Kata rafa tidak dengan nada tinggi tapi penuh dengan penekanan disetiap kata.
"Dan kamu Mia ditugaskan menemani cinta kemana pun dia pergi beraktivitas diluar. Jangan biar kan dia sendirian, kamu paham?"tanya rafa.
"Paham tuan"mia menunduk
Rafa pun kembali ke kamar.

Rafa melihat cinta diam di tempat tidur. Makanan disebelah nakas tidak di sentuh oleh cinta. Rafa mendekat dan duduk di tepian ranjang disebelah cinta. "Kamu mau aku suapin?"tanya rafa.
"Raf, aku belum lapar."
"Kamu harus makan. Sini aku suapin"rafa mengambil sendok.
"Aku ingin pulang ke rumah papa dan mama. Tadi mama nelpon. Aku jadi kangen dengan mama"airmata cinta jatuh. Rafa langsung mengapus jejak air mata cinta.
"Aku takut"cinta langsung memeluk rafa dan menangis.
"Tenang aku tidak akan membiarkan seseorang menyakiti kamu lagi. Aku tadi sudah menelpon pihak kepolisian minta di usut. Aku juga akan menyewa bodyguard khusus untuk kamu. Mia juga akan menemani kamu"Rafa mengelus punggung belakang cinta. "Aku enggak mau terjadi apa2 pada mu cukup aja tadi aku seperti orang gila saat tau kamu di tabrak lari" rafa melepas pelukan cinta dan mencium kening cinta.
"Makan kemudian kamu istirahat. Kamu terlihat lelah sayang."rafa tersenyum.
---
Tengah malam sudah pukul 11.50 pm. Cinta kebangun karena suara handphonenya. Dia melihat rafa tertidur disebelahnya.
"Hallo" Kata cinta dengan ngantuk.
"Apa kamu tidur nyenyak? Aku bisa jamin setelah besok kamu tidak akan berani tidur. Tinggalkan rafa dan jauhi dia. Dia milik ku. Jika tidak bukan hanya kamu yang terluka tapi seluruh keluarga kamu juga hahahhaha" suara nya tidak di ketahui pria atau wanita tapi serak2 bas gitu deh gak pake basah ya.
"ini siapa?dasar pengecut" tanya cinta.
Tapi panggilan itu sudah mati.

Besok pagi.
Hari ini rafa tidak mengizinkan cinta untuk ke kampus. Mulai besok cinta boleh ke kampus. Padahal tadi pagi cinta sudah mati2an membujuk rafa. Apa daya rafa memang keras kepala. Kepalanya terbuat dari batu.
Sekarang cinta hanya diam membaca buku di perpustakaan di temanin dengan mia.

"Kamu enggak capek ngikutin aku mulu?"tanya cinta pada mia yang duduk di depannya.
"Tidak nyonya"ucap gadis itu.
"Sini duduk kita ngobrol. Eh tapi jangan manggil pake nyonya kalau kita cuma berdua. Kan aku sudah pernah bilang"bete cinta.
Mia tersenyum dan mendekat.
"Kamu pernah jatuh cinta?"tanya cinta.
Mia kaget dengan pertanyaan cinta.
"Belum ya"tebak cinta "aku juga baru jatuh cinta. Ini cinta pertama ku dan dia pacar pertama sekaligus jadi suamiku" ucap cinta tidak melihat kearag cinta. "Aku tidak yakin rafa mencintaiku, entah kenapa masih ada keraguan di hati aku"
"Tapi saya yakin nyonya. Tuan khawatir dengan kondisi nyonya. Semua harus sempurna untuk nyonya. Saya juga melihat tuan rafa memperlakukan nyonya spesial" kata mia langsung.
"Tapi dia masih mencintai wanita lain. Mantannya"ujar cinta. Mia menaikkan alisnya.
"Dari mana nyonya tau?"tanya mia
"Aku tebak aja. Soalnya wanita itu adalah wanita yang berhasil mengubah hidup rafa.".
"Ya ampun nyonya. Saya rasa itu perasaan nyonya aja karena ada rasa cemburu. Tuan rafa tidak pernah membawa wanita lain kesini selain nyonya." Jelas mia.
"Hei kenapa dari selalu nyonya nyonya"bete cinta.
"Maaf"mia menunduk. "Saya hanya merasa tidak sopan jika memanggil nama"
"Aku tuh ngerasa seperti burung di sangkar emas ini. Rafa benar2 menyebalkan dia melarang ku keluar hari ini" cinta menyandarkan badannya.
"Mulai besok nyonya sudah boleh kembali kuliah kata tuan"ucap mia ingin membuat suasana hati cinta senang.
"Aku udah tau. Dia bilang tadi. Padahal aku tuh pengen ketemu teman2 aku. Aku yakin rafa melarang teman2 aku kemarin menjenguk" sebel cinta.
Dreett dreet handphone cinta berbunyi
"Iya ma" sahut cinta menjawab panggilan di handphoneny
"Cin, thalita kecelekaan dia tabrak motor. Kondisinya parah. Dia sedang di operasi"tangis mama cint
"APA??" kaget cinta berdiri. "Aku segera kesana ma" cinta keluar.
"Nyonya tapi tuan melarang" tahan mia.
"Adik aku kecelakaan dan sedang di operasi. Apa aku harus diam disini"marah cinta. "Suruh mang ujang siap kan mobil"perintah cinta.

Di mobil
"Maaf saya harus ikut nyonya. Tadi saya sudah menghubungi tuan dan memberi kabar"jelas mia yang duduk disebelah cinta.

Di rumah sakit
"Bagaimana kondisi thalita ma?"tanya cinta pada mamanya yang sedang menangis memeluk adik nya jasmine.
"Operasinya belum selesai kak"isak jasmine.
"Papa mana?"tanya cinta
"Papa diluar kota. Mama sudah hubungin mungkin papa lagi perjalanan menuju bandara"mama lisa memeluk jasmine dengan erat.
'Apa ini ada kaitannya dengan telpon semalam'batin cinta.
"Ma penabrak nya sudah di tangkap?"tanya cinta
Mama lisa menggeleng
"Sayang" rafa sudah datang."Bagaimana kabar thalita?"
"Operasinya belum selesai"jawab cinta.
"Aku sudah telpon mama dan papa. Mereka lagi dijalan menuju rumah sakit" rafa merangkul cinta.
"Raf"lirih cinta.
"Iya sayang"sahut rafa.
Tapi cinta hanya diam.
Rafa masih melihat cinta.
"Ada yang ingin aku ceritakan sama kamu" cinta meremas kemeja rafa.
"Apa sayang" rafa mengucapkannya sangat halus. Sampai author meleleh
"Enggak disini" cinta menunduk..
'Aku tidak sanggup kehilangan kamu raf. Tapi aku juga tidak sanggup melihat keluargaku seperti ini'batin cinta bimbang

***
Niatnya mau tamatan dengan tambahan 3 part lagi tp gr2 author baca lg ga da konflik ya di cari deh konfliknya hehehe
Mungkin akan tamat dalam 5 part lagi

LOVE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang