Birth

18.8K 249 6
                                    

Beberapa bulan kemudian
Cinta sedang duduk di halaman belakang rumah. Cinta menikmati teh hangat dan cookies sambil melihat bunga-bunga di tamannya.
Seseorang mencium puncak kepala cinta. Aroma tubuh yang selama ini menjadi candu cinta. Cinta tersenyum.
"Kamu pulang lebih cepat hari ini"cinta tersenyum pria itu mencium pipi cinta.
"Kangen sama dedek bay" rafa mengelus perut cinta.
Cinta cemberut.
"Kangen sama kamu juga sayang" ujar rafa yg yang tahu perubahan wajah cinta.
"Kamu enggak lapar? Udah saatnya makan siang" cinta berdiri di bantu rafa.
"Hem aku pengen makan kamu bole?" Goda rafa.
"Dasar mesum" cinta memukul bahu rafa.
"Ayo la sayang" rafa melingkarkan tangannya di pinggang cinta. Dan mencium singkat bibir cinta. "Tubuh kamu yang hamil benar2 menggoda. Santapan yang lezat" cetus rafa menjilat leher cinta dan sekali-sekali mengecupnya.
"Raf.." desah cinta yang belakangan ini sangat sensitif mungkin dampak hamil.
"Aku lapar"manja cinta
"Oke kita makan. Kasian babynya." Rafa menghentikan aktivitas mesumnya.

Di ruang makan
Rafa kaget melihat rama yang sudah ada di meja makan mereka.
"Sejak kapan lo datang?"tanya rafa.
Cinta juga ikutan bingung melihat rama.
"Sejak aku melihat aksi mesum di belakang rumah"cetus rama
"Hahahaa bilang aja lo iri" tawa rafa. Cinta menyikut rafa.
Rama hanya diam.
"Aku lapar" rama mengambil nasi menaruh dipiringnya.
"Dasar tamu tidak sopan"kesal rafa. Cinta hanya tertawa. Cinta duduk kemudian disusul rafa.

" sudah masuk bulan berapa?"tanya rama
"sudah masuk bulan ke 8" cinta menaruh lauk ke piring rafa.
"Sebentar lagi ya" gumam rama.
"Lo kenapa?" Rafa merasa ada yg aneh dengan rama.
"Enggak kenapa-kenapa hanya pengen makan dirumah kalian aja"jawab rama menyantap makanannya.

Selesai makan siang. Cinta masuk kedalam kamar. Rafa dan rama sedang mengobrol di ruang kerja rafa.
"Lo pasti merasa bahagis sekalikan sekarang?"tanya rama.
"Tentu aja. Gw ga pernah nyangka akan sebahagia ini. Gw bersyukur banget sama Allah udah ngenalin gue dengan cinta" rafa senyam senyum melihat frame foto pernikahannya dengan cinta.
"Gw pengen seperti kalian" cetus rama.
Rafa mengalihkan pandangannya kearah rama.
"Maaf" ucap rafa
"Buat apa?"tanya rama
"Buat segalanya" jawab rafa.
"Bukan salah lo x nasib gw semenyedihkan ini. Gw aja dah seneng pas tau kalau kondisi grace baik2 aja dari lo" ujar rama.
"Sebenarnya..." rafa diam.
Rama menunggu rafa meneruskan perkataannya.
"Sebenarnya gue merasa bersalah buat lo jadi semakin sedih" bohong rafa. Awalnya rafa ingin mengatakan mengenai grace yang lagi hamil. Dan lokasi grace sekarang. Tapi rafa khawatir akan memperkeruh keadaan. Dan dia udah janji dengan cinta akan merahasiakannnya dari rama.
"Sampai kapan lo akan terus seperti ini?"tanya rafa.
"Entahlah raf. Mungkin sampai hidup gw berakhir" rama berbarinh di sofa ruang kerja rafa.
----
Malam hari
Rama sudah pulang dari rumah rafa.
Rafa sedang berbaring di tempat tidur. Cinta datang membawa segelas air putih dan menaruhnya di nakas.
Cinta berbaring disebelah rafa. "Bagaimana kabar dedek bay hari ini?"rafa mengelus perut cinta.
"Baik papa" jawab cinta meniru suara anak kecil.
Rafa tertawa.
"Papa boleh berkunjung bertemu dedek?"rafa senyam senyum
"Raf.."tegur cinta
"Papa akan pelan2 enggak akan nyakitin dedek kok" rafa memasang wajah memelas.
"semalam kita sudah melakukannya, raf" ujar cinta
"Dokterkan menganjurkan sering2 agar mudah lahirannya" rafa mendekat kepundak cinta menaruh kepalanya ke bahu cinta.
"Hem. Tapi aku pengen bangun pagi2 besok berkunjung ke tempat grace." Jelas cinta. Membalik badannya menghadap rafa.
"Ya sekali ronde aja" pinta rafa lagi
"Kamu bohong mah. Mana pernah sekali ronde"
"Aku sih mau sekali ronde. Tapi ada yang minta lagi dan lagi" goda rafa memandang cinta
"Iih kamu kan tau aku gairah ku tinggi belakang ini. Makanya raf. Jangan mulai ya." Cinta manyun
"Ok ok sayang" rafa mengecup singakt bibir cinta. "Ehm sampai kapan kita tidak memberi kabar tentang grace pada rama. Aku kasihan dengan dia sayang" rafa membaringkan badannya menghadap cinta.
Cinta diam sejenak. "Aku sebenarnya bingung alasan grace apa. Dan aku lebih bingung ada masalah apa antara grace dan alisha. Alisha tidak ingin menceritakan masalahnya pada ku begitu juga grace. Kalau misalnya aku lagi enggak hamil pasti aku dah maksa2 mereka cerita." Jelas cinta
"Ya sudah mereka sudah dewasa. Biar mereka menyelesaikan masalahnya sendiri. Tapi sebagai sahabat aku kasian melihat sahabatku hidup tapi tidak hidup. Dan dia tidak menyadari bahwa dia akan menjadi seorang ayah"
Cinta memeluk dada rafa, cinta merasakan kesedihan rafa. Cinta menyadari bagaimana pun rama adalah sahabat rafa. Tapi sungguh "cinta" itu membingungkan. "Mencintai" kamu akan merasa sakit "dicintai" kamu juga akan merasa sakit. Itulah di katakan grace setiap cinta mengatakan bahwa grace tidak perlu khawatir dengan hubungannya dengan rama bahwa grace dan rama saling mencintai. Entah lah selama ini cintanya dgn rafa juga mendapatkan ujian tapi dari ujian itu dia menyadari bahwa dia tidak bisa tanpa rafa. Jika orang bilang semakin besar cinta mu terhadap seseorang maka semakin besar pula kerelaan mu dia pergi dari mu asal dia bahagia. Tapi bagi cinta sendiri semakin besar dia mencintai seseorang semakin besar keinginan bersama dengan orang yang dicintainya dan bahagia.

"Raf. Aku mencintaimu"ucap cinta mengangkat kepalanya yang tadinya di tempelkan di dada rafa. Cinta manyun ternyata rafa sudah terlelap tidur.

----
Ini bulan kesembilan
Sudah mendekati kelahiran anak pertama cinta.
Cinta penasaran dengan jenis kelamin anak pertama mereka. Rafa dan cinta memang sepakat untuk tidak mengetahuinya. Makanya cinta dan rafa,tidak bisa membeli banyak barang buat bayi mereka. Hanya beberapa yang memang harus segera di beli dan warnanya pun yang netral yang bisa di pakai bayi laki-laki dan perempuan.

Cupp
"Kamu dicariin malah duduk disini" rafa mengelus kepala cinta
"Kamu engggak kerja lagi?"tanya cinta. Melihat rafa yang memakai baju kantor tapi masih tetap dirumah
"Aku enggak bisa kerja di kantor. Aku mengkhawatirkan kamu dan dek bay. Apa lagi sudah mendekati kelahiran"rafa duduk di sebelah cinta.
Cinta tersenyum. Cinta menyandarkan kepalanya di bahu rafa.
"Jika aku melahirkan nanti aku mau kamu selalu disisi ku raf"
Rafa mengangguk
"Jika nanti ada masalah dalam proses melahirkan maka pilihlah bayi kita"
Rafa menoleh kecinta dan menggenggam erat tangan cinta.
"Kamu dan bayi kita akan baik2 saja. Kamu tenang saja. Aku sudah menyiapkan dokter yang hebat menangani persalinan kamu"ucap rafa.
"Takdir Allah enggak ada yang tahu."manyun cinta.
"Kamu jangan ngomong gtu" rafa menahan amarahnya pria mana yang mau kehilangan wanitanya dan suami mana yang mau kehilangan istrinya.
"Pokoknya kamu harus janji akan pilih bayi kita " ngambek cinta. Rafa cepat mengangguk sungguh rafa malas menbahas ini belakangan ini hal itu sering dibicarakan cinta membuat ada ketakutan sendiri bagi rafa. Makanya rafa tidak ingin kerja dulu dan rafa sampai berkonsultasi dengan beberapa dokter ternama.
"Nanti jika aku enggak ada. Bayi kita masih kecil. Aku izinin kamu nikah lagi. Tpi dia harus sayang sama anak kita ya. Aku enggak ingin anak ku tersiksa"ucap cinta lagi.
"Stop!!!!"bentak rafa. Rafa sudah tidak bisa menahan amarahnya
"Berhenti membahas itu cinta."marah rafa.
"Kamu dan bayi kita satu paket tidak akan ada yang terpisah. Dan aku akan menyelamatkan kaliab berdua." Cinta menangis dimarahi rafa. Rafa menghela nafasnya dan berjongkok memegang tangan cinta.
"Aku mencintaimu sangat mencintaimu. Aku tidak bisa tanpa mu sayang. Tidak terbayangkan hidup tanpamu." Ucap rafa lembut
"Aku hanya takut rafa.. aku takutt.."tangis cinta pecah...

Rafa tidak mengerti dengan kondisi cinta sekarang. Rafa hampir pernah konsul ke psikolog. Psikolog mengatakan hal ini bisa saja terjadi apalagi dikehamilan pertama dan hamil di usia muda. Tapi sungguh dia heran cinta adalah mahasiswa psikologi dan malah calon seorang psikolog bagaimana bisa cinta seperti ini. Rafa menjadi takut sendiri menjelang kelahiran cinta.
"Raf.."lirih cinta dipelukan rafa.
"Raf"lirih cinta lagi..
Rafa melepaskan pelukannya.
"Sakiiitt... perut.. kuuu sakittt" cinta memegang perutnya. Keluar cairan dari bawah daster cinta.
Raf langsung menggendong cinta.
"Siapkan mobil"jerit rafa... wajah rafa pucat dia berlari menuju mobil.

Di dalam mobil rafa mencoba menenangkan cinta yang menjerit kesakitan. Rafa tidak menyangka cinta akan melahirkan sekarang, karena terakhir mereka periksa dokter mengatakan bahwa dua minggu lagi kemungkinannya.
"Cepatt"bentak rafa pada supir mereka..

Di rumah sakit.
Cinta terus meremas kemeja rafa.
"Sakitt..." cinta terus menjerit
"Kamu kuat sayangg kamu kuat"ucap rafa.
Cinta langsung dibawa keruang persalinan.
"Saya ingin mendampingi istri saya"ucap rafa saat suster melarang rafa masuk.
"Maaf pak tidak bisa"ucap suster
"Saya bilang saya ingin masuk"bentak rafa.
"Biar kan suaminya masuk sus" perintah dokter.

Rafa mendekat ke cinta yang sudah di baringkan. Rafa menggenggam tangan cinta.
"Sayang kamu kuat" kata2 yang terus dikeluarkan rafa.
"Raf kamuu janji akan memilih bayi kita kan"lirih cinta yang sebenarnya sudah tidak sanggup lagi berbicara.
Rafa diam. Cinta meremas tangan rafa.
"Kamu dan bayi kita akan selamat".

_______
Oke sampai sini dulu ya makasi ya like nya. Like lagi ya setiap baca kasih likean nya ya

LOVE IS YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang