4

358 17 0
                                    

   Gue melamun di kamar gue sambil memainkan pulpen yang gue pegang. Gue gak nyangka kalau gue akan putus tanggal 18 Agustus, 1 hari setelah hari bahagia bangsa Indonesia. Gue akuin emang akhir-akhir ini gue cuek sama Nita. Walaupun begitu, gue belum mau putus, gue masih pengen ngelanjutin hubungan ini. Jujur, gue masih ada perasaan suka sama Nita walaupun seiring berjalannya waktu perasaan tersebut mungkin akan tergantikan oleh perasaan gue sama Dea.
   Gue ngecek hp gue. Rasanya sepi banget karena Nita yang biasanya nge-line gue tapi sekarang gak. Gue juga gak bisa menghillangkan bayangan-bayangan Nita dari gue. Gue mungkin masih berharap balikan sama dia tapi itu mungkin tidak akan terjadi.

***

   Gue berjalan menuju dapur untuk mengambil segelas air untuk menyegarkan pikiran gue lagi.

"Mau nyari apa Tian?" Tanya mama gue.

"Mau minum mahh" jawab gue.

"Oh yaa mahh, nanti minggu malam aku mau ke rumah Raihan yaa" kata gue

"Yaa silakan Tian"

"Makasih mahh"

Gue kembali ke kamar dan bermain Hp lagi. Tanpa sengaja gue membuka foto kenangan gue sama Nita. Gue mencoba mengenang kebersamaan gue dengan Nita. Namun, hal tersebut malah membuat gue makin sulit melupakan Nita.

   Gue menuju dapur karena tiba-tiba gue merasa lapar. Di sana ada mama gue yang sedang menyiapkan makan malam.

"Mahh udh siapa belum makan malamnya" tanya gue

"Belom, sebentar lagi, tumben kamu nanyain makan malam biasanya harus dipanggil dulu" kata mama gue

"Gk tau nihh lagi laper. Yaudah aku nungguin di meja makan aja" kata gue.

   Akhirnya makan malam jadi, kami semua mulai makan.

"Yan, besok kan hari Sabtu, papa sama adik kamu mau ke taman mau jogging kamu mau ikut?" Tanya papa gue

"Gak dulu deh pah, aku lagi gak mood nihh weekend ini" kata gue

"Kapan-kapan aja yaa pahh, gak kenapa-kenapa kan pahh?" lanjut gue

"It's okay" kata papah gue

"Kamu kenapa sihh sayang? Lagi galau yahh?" Tanya mama gue

"Iyaa mahh kakak lagi galau, abis diputusin kali sama pacarnya" kata adik gue

"Apasih kamu sotoy banget, gak kok mahh aku gak kenapa kenapa" jawab gue.

Weekend ini gue gak kemana-mana namun, pada minggu malam gue diajak untuk ke rumah Raihan. Walaupun gue udah mencoba untuk menolak tapi ia tetap memaksa dan gue gak mau mengecewakan sahabat gue.

  Minggu malam gue bersiap-siap pergi ke rumah Raihan. Seperti biasa sesampainya di sana gue langsung disuruh masuk.

"Kita ke kamar gue aja yukk" kata Raihan

"Ngapain?" Kata gue

"Nonton film, lo lagi galau kan? Ayo nonton film di kamar gue, kita nonton film comedy biar lo gak galau lagi okey?" Kata Raihan

"Oh yaa syarif gimana kita gak nunggu dia?" Tanya gue

"Dia lagi pergi, tapi ada gantinya kok" kata Raihan

"Gantinya?" Tanya gue penasaran

"Udh lo banyak nanya, nanti lo juga tau" kata Raihan.

Gue berjalan ke kamar Raihan. Saat Raihan membuka pintu kamarnya gue melihat seorang perempuan yang mungkin gue pernah gue lihat tapi gue lupa dimana dan kapan.

The Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang