Ibu Sulis masuk ke kelas. Beliau langsung meletakkan tasnya di meja kemudian mengeluarkan laptopnya. Setelah laptopnya menyala, beliau kemudian mengambil 3 buah surat di dalam tasnya. Anak-anak bertanya untuk siapa dan apa isi surat itu.
"Anak-anak dengarkan sebentar, sebelum ibu lanjutkan materi kita, ibu ingin memberikan pemberithuan penting dari kepala sekolah. Jadi minggu depan sekolah kita akan mengadakan program pertukaran pelajar dan ibu hanya memilih 3 orang dari kelas kita. Silakan yang namanya dipanggil maju ke depan" kata bu sulis sambil melihat nama yang ada di surat itu.
"Yang pertama Dea Anastasya" Dea langsung maju ke depan.
"Yang kedua Adam Maedhika Danadyaksa" mendengar nama Adam dipanggil Dea langsung senang. Bagus deh!
"Dan yang terakhir Tian Rendra Mahesa" mendengar nama gue disebut gue kaget kemudian gue maju ke depan sambil melihat Dea yang terlihat lebih senang saat nama gue dipanggil dibanding saat nama Adam dipanggil.
"Ini surat untuk orang tua kalian tolong berikan pada mereka"
"Baik bu" kata kami serentak.
***
Hari ini hari yang cukup melelahkan. Membuka pintu rumah kemudian disambut dengan mama gue di ruang tamu sedang membaca majalah kesukaannya.
"Mahh papa udah pulang belum?" Tanya gue
"Belum lahh, baru juga jam segini" kata mama
"Kira-kira pas makan malam papa udah pulang belum?" Tanya gue lagi
"Mana mama tau"
"Yaudah deh mah" kata gue sambil langsung menaikki anak tangga menuju kamar gue.
Sesampainya di kamar tanpa berganti baju gue langsung tidur dan terbangun sebelum matahari terbenam. Gue pun memutuskan untuk mandi. Setelah mandi gue mengambil pakaian di lemari dan gue terkejut karena tiba-tiba ada yang membuka pintu kamar gue.
"Tian kamu lagi ap-" kata mama terkejut dan menutup muka saat melihat gue hanya memakai handuk sepinggang.
"Yaelah mah sama anak sendiri juga" kata gue.
"Mama gak mau ngeliat selain punya papa kamu" kata mama yang membuat gue bingung
"Mama ngomong apaan si?" Kata gue sambil memakai kaos yang gue ambil.
"Nah gitu dong, Tian mama mau nanya. Kamu kenapa tadi nanyain papa? Ada yang penting yaa? Apa ada masalah?" Kata mama gue."Nanti aku ceritain pas makan malam, makanya papa suruh pulang cepet" kata gue
"Iyaa mama udah telfon papa kamu, katanya lagi di jalan" kata mama
"Bagus deh" mama masih berdiri di depan pintu. Melihat gue yang hanya memakai kaos dan handuk sepinggang. Gue melihatnya heran. Ada apa dengan mamaku ini?
"Lho mama ngapain masih di sini? Mama mau ngeliat punya aku juga? Penasaran yaa?" Kata gue
"Apaansi kamu, mama sudah berkomitmen untuk tidak melihat selain punya papa" kata mama
"Yaudah gih sana aku mau pake celana, bentar lagi maghrib mau sholat" kata gue
"Iya iya mama juga mau sholat"kata mama sambil berlalu pergi.
***
Untung papa pulang sebelum makan malam walaupun kami hampir mengambil makanan di meja makan. Akhirnya kami menunggu papa untuk bersih-bersih. Mama pun menemani papa bersih-bersih alhasil hanya ada gue dan Fanny di meja makan.
"Gimana sekolah lo dek?" Tanya gue membuka obrolan.
"Ya gitu deh kak, aku mau tanya nih kak" katanya
KAMU SEDANG MEMBACA
The Triangle Love
Teen FictionTian seorang siswa kelas 9 tiba-tiba jatuh cinta dengan seorang wanita lain. Padahal Tian sendiri sudah berpacaran dengan seorang perempuan sebayanya sejak 1 tahun yang lalu. Apakah pacarnya mengetahuinya? Bagaimana hubungan mereka selanjutnya?