26

117 9 0
                                    

Rina berlari ke kelas dengan perasaan gembira. Sepertinya ia baru saja tertimpa durian runtuh. Ia langsung duduk di tempatnya. Tina teman sebangkunya bingung melihat temannya yang satu ini.

"Lo kenapa rin? Obat lo abis?" Tanya Tina.

"Gakk, gue seneng banget, lo harus tau sumpah lo harus tau," kata Rina bersemangat.

"Tau apa?"

"Tadi di kantin gue ketemu ayahnya Tian, gue tanya-tanya tentang Tian," kata Rina.

"Lo bego banget sii, udah tau ayahnya Tian lagi sedih malah lo tanya-tanya," marah Tina.

"Tapi dia gak marah kok, ayahnya baik banget sama kayak anaknya," kata Rina.

"Namanya juga anak sama bapak," kata Tina cetus.

"Dan lo harus tau gue diajak ke mobilnya, mobilnya bagus bangett, ahh kalau lo masuk lo gak akan mau keluar, gue aja sampe gak mau keluar,"

"Apa? Bukannya mobil gak bisa masuk yaa? Anak dari Jakarta aja jalan dari hotelnya?" Tanya Tina.

"Kok sekarang lo yang bego sii, kan ada jalan lain, cuma butuh waktu 3 jam karena harus muter dulu, lo gimana sii orang sini gak tau," kata Tina.

"Maaf dehh,"

"Di dalem mobil itu ayahnya Tian nunjukkin foto album keluarganya, ibunya cantik banget, dia juga punya adik perempuan, lucu banget cantik pula, terus gue juga ngeliat foto Tian waktu kecil, lucuuuuuu bangettt sumpahh,"

"Lebay lo,"

"Dan yang harus lo tau, Tian sayang banget ama adeknya, di foto itu banyak banget foto sama adeknya, ada yang lagi senyum, pelukan ahh banyak dehh, suami idaman banget,"

"Apa lo bilang?" Bentak seseorang, itu Lucy ketua geng.

"Sekali lagi lo bilang kayak gitu abis lo ama gue, Tian itu milik gue,"

"Emang lo udah dapetin dia?" Kata Rina. Tanpa berbicara lagi ia langsung keluar kelas.

"Rin lo tau gakk kemaren Lucy ngajak Tian selfie di depan Dea," kata Tina.

"Bodo, dia ngajak kan? Gue diajak,"

"Bodo, mending ngejar Adam, gak ada yang nyaingin. Apalagi dia udah masuk lagi hari ini,"

"Ada nohh Dea, inget,"

"Yee lo,"

"Yaudah, coba aja gue bisa dapetin Tian, gue akan jadi cewek yang paling beruntung,"

***

Akhirnya Adam menemukan Radit.

"Hai lo Adam kan? Gimana luka lo?" Sapa Radit.

"Simpan basa-basi lo yaa, gue mau nanya kenapa Gue sama Novi jadi nominasi ter-couple?"

"Itu berdasarkan pengamatan kami, sepertinya kalian cocok,"

"Tapi bagaimana dengan perasaan Dea?"

"Ohh kemaren Dea dan Tian sudah sempat protes,"

"Lalu kenapa lo masih masang itu mading?"

"Sorry, tidak bisa dirubah,"

"Cepat rubah itu atau lo akan-"

"Sorry gue gak punya waktu gue harus pergi"

"Mau kemana lo?"

"Gue mau mencari Tian dan tentunya Dea,"

"Apa? Lo bego atau apa sih? Dengan lo pergi ke sana itu akan menambah masalah," teriak Adam.

The Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang