20

282 10 0
                                    

Author POV

Api telah berhasil dipadamkan 1 jam kemudian setelah beberapa pemadam kebakaran berjibaku dengan si jago merah. Pak Kepala Sekolah, Bu Sulis, Dea, dan Adam masih menunggu di tempat parkir rumah makan. Sementara itu, para siswa dan guru telah berangkat terlebih dahulu menuju hotel karena anak-anak sudah cukup lelah.

"Pak maaf? Apakah bapak yang tadi menginformasikan bahwa salah satu murid anda berada di dalam?" Tanya pengelola gedung.

"Iya pak,"

"Saya dan pemadam kebakaran akan masuk ke dalam untuk mencarinya," kata

"Baiklah, saya ikut," kata Kepala Sekolah. Akhirnya mereka masuk ke dalam mencari Tian. Sementara itu Bu Sulis dan Adam tetap berada di lapangan parkir menemani Dea yang terus menangis.

"Tiann buu tiann," kata Dea lirih.

"Iyaa ibu tahu, kamu sabar ya nak, sebaiknya kita berdoa,"

Pengelola gedung, pak Kepala Sekolah serta beberapa petugas pemadam kebakaran mulai masuk ke dalam gedung yang sudah terbakar.

"Pak..maaff," panggil Dea.

"Iya ada apa?"

"Sebaiknya bapak terlebih dahulu mencari di toilet, tadi sebelum kebakaran ia bilang ingin pergi ke toilet," kata Dea.

"Baik Dea,"

Beberapa saat kemudian, Pak Kepala sekolah keluar.

"Pak bagaimana?" Tanya Bu Sulis.

"Saya tidak menemukannya,"

"Di toilet?" Kata Dea.

"Tidak ada juga Dea, tapi saya menemukan ini di toilet," kata Pak Kepala Sekolah sambil menyerahkan jam tangan ke Dea.

"Ini.....ini.....ini jam tangan Tian," kata Dea yang kemudian menangis.

"Dea sudah," kata Adam.

"Tapi Tian sudah-"

"Cukup Dea, Tian belum meninggal, jika ia sudah terbakar maka kami akan menemukan mayatnya," kata Kepala Sekolah. Kemudian, terdengar handphone berdering. Itu handphone pak Kepala Sekolah. Beliau mengangkatnya dan berbicara.

"Ibu bagimana ini?" Tanya Dea.

"Mungkin Tian berhasil meloloskan diri dari toilet tersebut," hibur Bu Sulis. Pak Kepala Sekolah datang dengan wajah terkejut.

"Ada apa pak?" Tanya Bu Sulis.

"Pak Arif menelpon dan memberitahukan bahwa Tian sudah ada di hotel tempat kita menginap. Keadaannya cukup parah dengan baju yang sobek di beberapa bagian," jelas Pak Kepala Sekolah.

"Apa? Bagaimana bisa?" Tanya Adam

"Bapak juga tidak tahu, lebih baik kita cepat pergi ke hotel," kata Kepala Sekolah.

"Tapi dengan apa?" Tanya Adam.

"Pak apakah anda butuh tumpangan? Kebetulan saya bawa mobil, mau saya antar ke hotel?" Tawar pengelola gedung.

"Apakah tidak merepotkan? Anda sedang menyelidiki penyebab kebakaran kan?" Tanya Pak Kepala Sekolah.

"Tidak, saya sudah menyerahkan tugas ini kepada pihak berwajib," kata pengelola gedung.

"Baiklah, kami sangat berterima kasih," Akhirnya mereka berangkat ke hotel. Sesampainya di hotel mereka sudah disambut oleh Pak Arif di lobby hotel. Sementara itu pengelola gedung sudah pamit untuk pergi.

"Maaf pak kami tidak dapat menjemput bapak di sana," kata Pak Arif.

"Tidak apa-apa, beritahu Dea dan Adam di mana kamar mereka," kata Pak Kepala Sekolah.

The Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang