22

192 10 0
                                    

Kejadian tadi siang membuat Adam sedikit tersulut amarahnya. Amarahnya sempat memanas namun hal itu tidak sempat terjadi karena murid-murid sudah harus berkumpul. Mungkin ia akan membalasnya malam ini. Tetapi, sampai saat ini hal itu belum terjadi.

Tian sudah selesai membersihkan badannya. Ia melihat ke sekeliling kamar, tidak ada orang. Padahal Adam ada di sini saat ia pergi mandi. Kemudian, ia menemukan post-it di bawah ranjang Adam. Sepertinya ini terjatuh.

"Adam, kita harus bertemu di lobby hotel malam ini"

N

Apa ini? Tian bertanya-tanya dalam hatinya. Ia penasaran, ia lekas memakai pakaiannya dan berjalan menuju lobby hotel. Saat keluar dari lift ia bertemu dengan Dea.

"Tian? Mau ke mana?" Tanya Dea.

"Mau ke lobby," jawab Tian yang langsung pergi.

"Eh-Tian, tunggu," kata Dea yang kemudian mengikuti Adam. Dea langsung mengikuti Tian. Namun, Tian menghiraukan hal itu. Sesampainya di sana Tian tidak menemukan Adam. Ia mecari-cari di sekeliling namun tidak ada.

"Tian, kamu cari siapa sihh?" Tanya Dea.

"Cari-ah Dea lebih baik kita sembunyi," kata Tian sambil menarik tangannya. Tak lama kemudian Adam datang. Ia sempat melihat sekeliling, kemudian pergi keluar hotel.

"Jadi kamu mencari Adam?" Tanya Dea.

"Iya, aku menemukan ini di kamar," kata Tian. Kemudian Dea membacanya.

"N? Siapa dia?" Kata Dea.

"Aku juga tidak tahu Dea," Dea berpikir sejenak.

"Apa mungkin itu Novi?" Ujar Dea.

"Apa? Gak mungkin Dea,"

"Tapi mungkin saja, lihat sekarang novi datang,"

"Kau benar juga, tapi untuk apa mereka bertemu di sini?"

"Kalau itu aku juga tidak tau. Kuharap dia tidak selingkuh," kata Dea yang membuat senyum tipisku tercipta. Mereka melihat Adam dan Novi berbicara. Kemudian Novi memberikan sesuatu pada Adam.

"Sabun?" Teriak Tian dan Dea yang membuat mereka ketahuan.

"Eh-kalian? Kenapa kalian ada di sini?" Tanya Adam.

"Hmm, tadi aku minta anterin Tian buat jalan-jalan soalnya aku tadi cari kamu tapi kamunya gak ada," kata Dea bohong.

"Ehhh.....Dam kenapa Novi ngasih lo sabun? Apa lo abis ini mau-"

"Tian apaan sihh pikiranmu kotor," kata Dea.

"Jadi gini tadi Adam mau mandi cuma katanya sabunnya habis, dia minta sama gue, terus gue kasih punya gue," kata Novi.

"Kenapa lo harus minta ke Novi? Gue kan punya," kata Tian.

"Ehhh........gimana yaa? Yaa gitu deh pokoknya, yaudah yaa gue mau mandi dulu," kata Adam sambil meninggalkan kami bertiga. Kami berdua menengok ke arah Novi, Novi hanya mengangkat bahunya kemudian pergi.

"Mereka aneh yaa?" Kata Dea.

"Iyaa aku jadi curiga sama mereka,"

"Ah sudahlah, aku mau kembali ke kamar," kata Dea.

Mereka berdua kembali ke kamar. Sesampainya di kamar ia tidak melihat Adam, ia menuju kamar mandi namun tidak ada juga.

"Kemana dia? Katanya ia ingin mandi," kata Tian. Namun, ia tidak mempedulikan hal itu. Ia langsung menghujamkan dirinya di ranjang kemudian memainkan iphone-nya. Beberapa saat kemudian suara pintu memecah keheningan di kamar itu. Seseorang masuk, itu adalah Adam. Ia tampak kaget melihat Tian sudah ada di kamar.

The Triangle LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang