Pernikahan

21.5K 361 2
                                    

Happy Reading guyss...

(Ini lanjutan dari part sebelumnya. Soalnya part sebelumnya itu kepotong. Jadi ini ada lanjutannya)

****

AUTHOR POV

Waktu berjalan begitu cepat dan sekarang Faris akan menikah dengan Yulia. Sekarang Faris ada dirumah Yulia dan sudah rapi dengan pakaian pernikahannya.

Dia melihat kearah tamu. Ariani dan yang lain tidak datang. Mungkin mereka merasa jijik datang kerumah ini.

Faris melihat Yulia sudah siap dengan baju pengantinnya dan senyum manis diwajahnya. Faris muak melihat itu.

Hingga ijab kabul pun dimulai. "Saya terima nikah dan kawinnya Yulia Salsa Raditya binti Raditya dengan maskawin seperangkat alat sholat dibayar tunai."

"Bagaimana para saksi? Sah?"

"SAH" Penghulu pun membacakan do'a. Faris melirik Yulia dengan tatapan sinis, Yulia hanya senyum lebar.

"Dasar tidak tau diri." Batin Faris.

"Aku seneng banget sayang, akhirnya kita nikah"

"Sayangnya gue ga seneng nikah sama lu. Dan liat aja nanti gue bakal bikin lu nyesel karna udah jebak gue kaya gini" Ucap Faris sinis.

Terlihat wajah tegang dari Yulia. Dia tau kalo Faris sudah berkata seperti itu, dia pasti akan melakukannya. Yulia menatap kearah lain.

FARIS POV

Pernikahan itu sudah selesai sekitar 3 jam yang lalu dan sekarang aku berada dikamar yang sudah disiapkan untuk kami.

Oke. Aku mulai jijik menyebut kata 'kami' antara aku san Yulia.

Akupun membaringkan tubuhku diranjang dan memejamkan mataku. Aku membuka mataku dan melihat Yulia yang memandangku dalam diam.

Aku bosan dilihat seperti itu ingin rasanya aku ceraikan dia. Sudahlah aku tidak mau memikirkan masalah itu lagi.

Akupun membalikan badanku, memunggungi dia. Aku merasa ranjang sebelahku bergerak tanda Yulia akan berbaring. Akupun memejamkan mataku dan masuk kealam mimpi.

YULIA POV

Pagi pagi saat aku bangun, aku sudah tidak melihat Faris. Dia sudah berangkat mungkin.

Huftt.. kenapa dia bersikap dingin seperti itu?? Oke. Aku emang salah. Tapi bisa ga sih dia cintai aku lagi? Apa salahnya aku mau dapetin dia kaya dulu lagi? Emangnya salah?

Akupun menuju keruang tengah dan mencoba menetralkan pikiranku. Namun tiba tiba handphone ku berbunyi.

Ternyata Rendy, mau apa dia? "Halo?"

"Selamat pagi nyonya Pratama."

"Apaan sih? Ngapain telpon gue?" Tanyaku ketus. "Sabar sabar. Jangan emosi dong. Cuma mau kasih kabar, tadi gue kerumah Ariani tapi disana sepi banget, bahkan kata tetangganya Ariani pergi pagi pagi tadi. Gue takut kalo mereka ketemuan dibelakang kita."

"Masa sih? Tapi tadi juga Faris berangkat pagi pagi juga. Sebelum gue bangun malah."

"Nah trus kita harus gimana dong?"

"Yaudah gue tunggu sampe Faris pulang. Nanti gue tanyain."

"Yaudah". Akupun mengakhiri pembicaraan tersebut. Aku menunggu Faris pulang. Mungkin sekitar 13 atau 14 jam lagi dan itu sangat lama.

Akupun kedapur dan meminum susu ibu hamil dan segera mandi karna badanku sangat lengket.

Selesai mandi aku kembali memainkan handphone ku, namun tiba tiba aku menginginkan nasi goreng seafood.

Perjodohan Indah [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang