Mungkin Dia Jodohku

16.9K 295 10
                                    

Happy Reading guyss...
*part ini khusus POV Raihan sama Ica ya.

****

RAIHAN POV

Sudah sekitar 2 hari aku dirawat dirumah sakit ini dan aku dengar besok adalah hari pernikahan Bulan dan Fanny juga Mila dan Adit.

Entahlah apa yang membuat mereka berempat menikah dihari dan jam yang sama. Dan kata dokter Ica besok aku boleh datang ke pernikahan mereka.

Bicara soal dokter Ica. Dia adalah gadis cantik,lucu,imut. Mata yang agak sipit, kulit yang putih, hidung mancungnya, juga bibir tipis berwana pink itu. Entah kenapa setiap melihat dia hatiku sejuk dan nyaman. Dia perempuan yang lembut.

'Ceklek'

Pintu kamarku terbuka dan itulah dia. Dokter cantikku. Dia tersenyum kepadaku. Sangat manis sekali, mungkin kalau dia selalu tersenyum aku bisa diabetes.

"Hai,gimana keadaan kamu sekarang?"

"Sudah baikan kok Ca." Ya. Dia menyuruhku memanggilnya Ica saja, supaya lebih akrab katanya.

"Syukurlah. Mungkin kamu semangat untuk datang ke pesta pernikahan mereka besok."

"Iya. Tapi Ica, aku boleh minta sesuatu?" Tanyaku ragu ragu.

"Tentu. Apa?"

"Apa kau mau menemaniku besok ke acara pernikahan besok?"

"Aku ga bisa janji Han, soalnya aku ga tau masih ada jadwal operasi atau engga. Semoga aja ga ada ya." Ucapnya sambil tersenyum tulus.

"Amiin."

"Yaudah, kamu istirahat dulu ya."

"Iya." Ica pun berjalan keluar ruangan.

Aku mengambil handphone ku dan meminta orang suruhanku untuk membelikan gaun dan juga tuxedo untuk ku.

"Halo Dika, saya minta tolong belikan gaun dan tuxedo dengan warna yang serasi."

"Baik tuan, tapi tuan, badan untuk wanita yang memakai gaun itu bagaimana?"

"Kamu datang kerumah sakit sekarang."

"Baik tuan." Akupun memutuskan sambungan sepihak.

Sekitar 10 menit kemudian Dika pun datang dan memasuki ruanganku. Dan berdiri disampingku.

"Lu duduk dulu, nanti gue panggil dokter itu. Nanti lu perhatiin ya gaun yang pas buat dia."

"Baik tuan." Akhirnya Ica dan suster masuk kedalam ruanganku untuk memeriksa keadaanku sekali lagi.

"Tuan, yang mana yang harus saya perhatikan?" Bisik Dika

"Dokternya." Bisikku juga. Dika pun memperhatikan Ica dari atas sampai bawah lalu dia memperhatikan setiap inci wajah Ica.

"Sialan, Dika perhatiinnya lama banget. Ngeliatin muka Ica ampe gitu banget. Jangan bilang kalo dia suka sama Ica lagi?? Wahh gawat nih." Batinku.

"Han, keadaan kamu udah sehat kembali kok. Dan besok kamu udah bisa pulang."

"Ohh gitu ya Ca. Oke deh makasih ya."

"Kembali. Kalo gitu aku permisi dulu ya." Akupun mengangguk dan juga Whatt.. Dika juga manggut manggut sambil senyam senyum.

"Ica tunggu." Panggilku.

"Kenapa?"

"Gimana? Besok kamu bisa ikut?"

"Kayanya bisa." Ucapnya seraya tersenyum.

Perjodohan Indah [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang