Kehilangan

18.3K 325 20
                                    

Part ini cocok banget denger lagu Agnez monica -Rapuh. Insyaallah nyentuh banget ya.

Happy Reading guyss...

****

AUTHOR POV

"Ya halo?"

"Kamu mau anak kamu selamat? Dateng ke gedung lama sekarang juga. Jangan telpon polisi kalau kamu mau anak kamu selamat dan jangan bawa siapapun selain suami kamu."

"Ini siapa?? Nadia?! Astagfirullah Nadia."

"Bun..daa hikss.. tolongin hikss.. Nadiaa."

"Astagfirullah Nadiaaa?! Sayang bertahan nak. Bunda sama Ayah akan segera kesana." Ariani pun mematikan sambungan tersebut sepihak. Dan tak terasa pipi Ariani sudah basah dengan airmatanya.

"Kenapa Ar? Nadia kenapa?" Tanya Faris

"Nadia diculik." Lirih Ariani

"APAA?!" Ucap mereka serempak.

"Gak mungkin Ar. Nadia kan ada dirumah Mamah. Dia yang minta kesana, jadi ga mungkin dia diculik."

"Tapi tadi ada suara Nadia Kak. Dia nangis dan hikss.. dia minta tolong aku hikss.. buat selamatin dia."

"Yaudah kita kesana sekarang." Ucap Adit.

"Engga. Penculiknya cuma mau gue sama Kak Faris yang dateng. Jadi kalian tunggu disini aja."

"Yaudah yuk Ar." Ucap Faris dan langsung menarik tangan Ariani. Faris menyetir mobil dengan kecepatan diatas rata rata. Dan tak butuh waktu lama, akhirnya mereka sampai di gedung lama.

"Ayo Ar." Ucap Faris sambil menggandeng tangan Ariani. Dan saat mereka masuk kedalam Nadia sedang duduk disebuah bangku dengan keadaan diikat.

"Nadiaa." Ucap Faris dan segera berlari kearah Nadia.

Namun Ariani yang dari tadi merasa ada yang memperhatikan diapun menengok dan melihat Rendy disana sedang memegang pistol menuju...

TIDAK.. menuju Faris. Ariani segera berlari menuju kearah Faris dan tiba tiba.

DORR.

Peluru tersebut meluncur begitu saja dan menembak perut Ariani. Ariani langsung terjatuh dilantai.

"ARIANIII!"

"BUNDAAA" Faris langsung berlari kearah Nadia dan melepaskan tali yang mengikat tubuh Nadia dan menggendong Nadia. Faris berlari menuju Ariani.

"Ar, bangun Ar, buka mata kamu." Faris menepuk nepuk pipi Ariani.

"Nadia kamu lari keluar ya. Kemobil Ayah. Ayah mau gendong Bunda." Nadia pun mengangguk dan berlari keluar. Faris langsung menggendong Ariani dan segera memasukan Ariani kedalam mobil.

Dilihatnya wajah Nadia yang sedang menangis karna khawatir dengan keadaan Ariani.

"Bundaa hikss.. bangun Bun.. Hikss.. ini pasti salah Nadia ya hikss.. bun.. Nadia nakal ya Bun? Maafin hikss..Nadia ya Bun." Ucap Nadia sambil memeluk Ariani.

Faris menyetir mobil bagai orang kesetanan. Dia tidak peduli jika harus ditilang atau apapun. Yang difikirannya sekarang hanya menyelamatkan nyawa Ariani.

Akhirnya mereka sampai dirumah sakit. Faris keluar mobil dengan Ariani berada di gendongannya. Nadia berada disampingnya.

"SUSTERR!! TOLONG!!" Teriak Faris.

Kebetulan ada suster yang sedang mendorong kursi roda kosong. Dan segera berhenti didepan Faris. Faris pun mendudukan Ariani di kursi roda tersebut. Suster langsung mendorong kursi roda tersebut dan membawa Ariani ke ruang UGD.

Perjodohan Indah [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang