Penyelesaian

26.6K 669 2
                                    

Happy Reading guyss...

****

ARIANI POV

Hari ini aku berjanji pada Kak Faris bahwa nanti siang aku akan ke kantornya untuk makan siang, karna nanti siang aku tidak ada jam kuliah.

Dan sekarang aku sudah siap untuk ke kantor Kak Faris. Dari kampus aku naik taxi dan tidak butuh waktu lama aku sudah sampai didepan kantor Kak Faris. Tidak sabar rasanya ingin makan siang bersamanya.

Aku pun mulai memasuki kantor dan naik lift. Dan sampai dilantai 14 dimana tempat ruangan Kak Faris berada. Aku pun menghampiri  sekertaris Kak Faris. Shinta namanya. Dia hanya beda 2 tahun diatasku tapi dia sudah bisa berkerja.

"Shin,Kak Faris ada?" Tanyaku

"Emm.. anu mbak.. pak Faris.. ehmm.." Ucapnya dengan nada gugup.

"Kenapa Shin? Kamu jangan bikin aku panik dong? Ada apa sihh?" Tanyaku khawatir.

"Ehmm.. ituu.. pak Faris.. anu.."

Karna tak sabar menunggu jawaban Shinta aku langsung masuk ke ruangan Kak Faris. Dan aku terkejut melihat Kak Faris sedang berciuman dengan seorang perempuan. Aku menutup mulutku dan aku menangis.

Kemudian aku membanting pintu ruangan dengan keras dan berlari masuk kedalam lift. Sesampainya di depan gedung banyak karyawan yang menatapku bingung.

Karna muak dengan tatapan mereka akupun memberhentikan taxi dan mulai membuka grup bbm dan memberi tahu aku ingin mereka semua kumpul dirumah Fanny. Aku butuh jalan keluar untuk permasalahan ini. Aku butuh jalan keluar dari sahabatku.

Sekitar 20 menit aku sampai dirumah Fanny dan sudah ada Mila,Andre,Rustam. Berarti tinggal Raihan yang belum datang. Akupun turun dari taxi setelah membayar argo taxi.

"Ar,lo kenapa nangis??" Tanya Mila.

"Gue jelasin didalem ya." Ucapku sambil sesekali sesegukan.

Kami semua sudah kumpul dan Fanny,Mila,Andre,Rustam,Raihan memasang wajah meminta penjelasan dariku.

"Jadi kenapa Ar?" Tanya Andre.

"Jadi tadi gue liat suami gue ciuman dikantor sama cewe lain. Gue ga tau siapa cewe itu. Tapi pas ngeliat itu entah kenapa hati gue sakittt bangett"

"Apaa!! Kok bisa Ar???"Tanya Fanny yang sepertinya sudah mulai emosi.

"Sabar Fan, sabar. Kita selesaiin baik baik. Jangan gampang emosi"Ucap Rustam.

"Gilaa!! Gimana ga emosi. Sahabat kita disakitin gitu aja sama cowo model kaya gitu. Ihh istighfar dah gua mah." Ucap Fanny.

"Iya tau. Tapi sabar dikit Fan, jaga emosi." Ujar Raihan.

"Trus pas ngeliat gitu lu langsung kabur aja gitu Ar?? Ga ada niatan mau ngomel ngomel sama tuh cewe?" Tanya Mila.

"Ga ada. Pas ngeliat gitu pikiran gue udah buyar. Yang ada dipikiran gue cuma lari sejauh jauhnya dari tempat itu. Gue ga mau liat itu lagi. Sakittt rasanya."

"Tunggu tunggu. Lu sakit hati ngeliat dia ciuman sama cewe laen. Berarti lu ada rasa ya sama dia?? Ayo ngaku Ar." Ucap Andre dengan nada jail. Dan yang lain juga menatapku dengan pandangan yang sama dengan Andre.

"A...apaan??" Tanyaku gugup.

"Alahh ayolah Ar, ngaku aja kalo lu udah mulai ada rasa sama Kak Faris. Yakan??" Tanya Fanny.

"Emm.. gimana ya.. gue juga bingung.. tapi tadi pagi kan dia meluk gue. Trus gue ngerasain ada rasa nyaman pas dia meluk gue. Dan pas dia lepas pelukannya gue ngerasa kaya ada yang hilang gitu."Jelasku malu malu.

Perjodohan Indah [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang