Happy Reading guyss..
****
ARIANI POV
"Adit? Mila? Lo berdua pacaran?" Tanyaku. Dan mereka hanya mengangguk malu malu.
"Gue rasa Kak Faris harus tau masalah ini." Ucapku seraya tersenyum.
"Yaudah yuk kita pulang. Gue muak berlama lama ditempat kaya gini." Ucap Mila. Adit mengangguk dan merangkul bahu Mila.
"Eehmm.. gue jadi obat nyamuk nih kayanya." Ucapku sambil melirik mereka berdua.
"Ahh lu Ar. Ga bisa liat sahabat lu yang cantik ini seneng dikit." Aku dan Adit hanya menggeleng gelengkan kepala. Akupun mengambil handphone ku dan menelpon Kak Faris untuk membantu kami membawa Raihan ke rumah sakit.
"Ar. Kamu tuh kemana aja sih? Aku khawatir tau. Kamu ga bilang bilang mau pergi bahkan kamu nyuruh orang suruhan kamu buat jaga rumah. Ada apa sebenernya?"
"Udah Kak, aku jelasinnya nanti aja ya. Sekarang Kakak dateng ke gudang tua. Nanti aku jelasin semuanya."
"Yaudah tunggu aku disana." Akupun memutuskan sambungan dan menantap kearah Raihan.
"Dit, bantu gue bawa Raihan keluar ya." Adit pun mengangguk dan mulai memapah Raihan yang sudah pingsan. Adit sebelah kiri sedangkan aku sebelah kanan.
Hufftt.. Raihan sangat berat sehingga membuat pundakku pegal. Walau sudah dibantu Adit tetapi tetap saja berat.
Kulihat mobil Kak Faris baru sampai. Dan dia turun dari mobil untuk menghampiri kami. "Ariani,Mila,Adit, kalian ngapain disini? Trus Raihan, dia kenapa? Kenapa dia banyak darah gini?"
"Kak, jelasinnya nanti aja ya. Kita bawa Raihan kerumah sakit dulu Kak." Ucapku. Kak Faris pun mengangguk.
"Tapi aku bawa mobil Kak."
"Yaudah kamu sama Mila, biar aku sama Adit bawa Raihan kerumah sakit." Akupun mengangguk dan Kak Faris mengambil alih Raihan.
Setelah Raihan dimasukan kedalam mobil kami semua segera menuju rumah sakit.
-----
Kami semua -Aku,Kak Faris, Mila,Adit,Fanny,Bulan,Rustam,Andre,dan Ika- sedang menunggu Raihan yang masih ada diruangan UGD mata kami tak berhenti melihat lampu berwarna merah diatas ruang UGD itu.
"Kejadian sebenernya gimana sih Ar?" Tanya Fanny.
"Jadi gini, Raihan itu sekitar 2 hari yang lalu ngancem Mila. Dia bilang Mila harus bantu dia buat misahin gue sama Kak Faris tapi Mila ga mau. Dan tadi rumah Mila diacak acak sama anak buah Raihan. Tadinya juga Mila sempet ketangkap tapi dia berhasil lolos dan yang malah ditangkap pacarnya Mila. Yaitu Adit."
"APA?! MILA SAMA ADIT PACARAN?" Ucap mereka serempak. Dan yang disebut malah senyum salting.
"Wahh PJ nih. Harus. Kudu. Wajib pokoknya." Ucap Fanny.
"Dit, lu utang penjelasan sama gue." Ucap Kak Faris.
"Wahhh Mila, Adit, congratulations yapss. Semoga langgeng." Ucap Ika dan Andre.
"Gimana kalo kalian nikahnya bareng gue sama Fanny aja? 3 hari lagi loh." Ucap Bulan sambil menaik turunkan alisnya.
"Boleh tuh Lan. Nanti gue ikut ya dipernikahan kalian." Ucap Adit.
"Gue ke toilet dulu ya." Pamit Rustam. Semuanya pun mengangguk. Tapi aku melihat keanehan. Dimatanya terdapat kesedihan mendalam.
"Gue mau beli minum dulu ya." Ucapku dan langsung berlari menyusul Rustam. Dia bukan ketoilet melainkan ke taman yang berada dibelakang rumah sakit ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan Indah [Revisi]
RomansaCerita ini menceritakan tentang sebuah perjodohan yang dilakukan oleh gadis berusia 19 dijodohkan dengan pria berusia 7 tahun diatasnya. Setelah menikah banyak masalah yang menimpa Ariani dan Faris Lalu bagai mana akhir ceritanya? Happy Reading! Ok...