Married again

19.9K 364 10
                                    

Happy Reading guyss...

****

ARIANI POV

Hari ini adalah hari pernikahanku. Aku sudah siap dengan gaun pernikahanku dulu. Aku memang tidak mau membeli gaun lagi. Karna aku ingin pakai gaun pertama ku. Kak Faris juga setuju dan dia memakai pakaian pernikahan pertama kita. Rasa deg deg-an, gugup, takut, senang, bahagia bercampur menjadi satu saat ini.

"Udah siap De?" Tanya Kak Nisa yang aku tidak tau kapan Kak Nisa ada disampingku. Akupun mengangguk. Kak Nisa menuntunku disebelah kanan dan sebelah kiri ada Rika.

Benar kata Rika dia akan menggunakan pakaian yang Wow. Dan hari ini dia dandan dengan cantik sekali juga baju yang berlapis berlian. Tak lupa mutiara indah memutari pinggang rampingnya. Sepatunya sekitar 15cm juga mutiara yang kurasa asli itu menghiasi sepatu tersebut. Dia juga memakai mahkota seperti putri dari kerajaan. Berapa kira kira pengeluaran yang dia gunakan untuk memakai gaun indah ini?

"Ar, biasa aja liatnya. Gimana bagus ga? Ga jauh bedakan sama Syahrini?" Tanyanya

"Iya lu cantik. Gue rasa gue kalah nih sama lu. Nanti dikiranya lu pengantinnya lagi." Ucapku dan dia tertawa.

"Iya, tapi Faris bakalan tau mana pengantinnya mana bukan. Ya kan?" Aku pun mengangguk dan mulai berjalan. Dibawah Kak Faris sudah duduk menghadap penghulu. Akupun duduk disampingnya sambil meliriknya. Dia tersenyum kearahku dan membuatku tersenyum.

"Bagaimana bisa kita mulai sekarang?" Kak Faris mengangguk.

Sebentar lagi aku akan menjadi istri Kak Faris lagi. Aku tidak menyangka ini semua. Aku merasa bahagia. Tapi, apa Kak Faris tidak akan menyakiti ku lagi? Semoga saja tidak. Aku sudah terlalu lelah untuk menangis terus menerus. Aku terlalu lelah menata hatiku yang hancur berkeping keping. Aku belum siap dan tidak akan pernah siap untuk sakit hati lagi. Aku tidak mau itu semua terjadi lagi. Aku terlalu rapuh untuk merasakan itu. Aku terlalu...

"SAH" Aku tersentak kaget saat semua tamu berkata 'SAH.' Apa Kak Faris sudah mengucapkan ijab qabul? Ohh.. aku terlalu larut dengan pikiranku. Padahal aku ingin mendengar Kak Faris ijab qabul. Tapi gara gara aku melamun semuanya tidak jadi aku dengar.

"Ar." Panggil Kak Faris

"Eh.. iya Kak kenapa?"

"Jangan bengong."

"Ohh iya iya."

"Ayo mbak Ariani silahkan cium punggung tangan mas-nya. Dan mas-nya silahkan cium kening mbak-nya." Ucap penghulu tersebut. Akupun mencium punggung tangan Kak Faris, dan Kak Faris mencium keningku.

Acara terus berjalan. Dan disaat resepsi aku merasa lemas sekali. Entah kenapa tiba tiba kepalaku pusing sekali.

"Ariani!" Teriak Fanny. Dia langsung memelukku.

"Aduh jangan teriak teriak Fan. Malu maluin gue aja." Kulihat Fanny meneteskan airmata.

"Aduhh Fan gue cuma bercanda. Gausah nangis. Udah udah cup cup cup" Ucapku menenangkannya.

"Gue nangis bukan gara gara lu ngomong gitu. Gue cuma sedih aja. Lu nikah udah 2 kali sedangkan gue? Bulan belom ngajak gue nikah tuh. Ihh kesel " Aku dan Mila pun tertawa.

Kemudian aku melihat Bulan yang sedang mengobrol dengan Andre, dan Rustam. Raihan? Jangan ditanya, dia ga dateng hari ini. Entahlah aku bingung dengan anak satu itu.

"Bulan!" Panggil Mila. Bulan pun menengok kearah kami dan menghampiri kami.

"Bulan, kapan nyusul sama Fanny?" Tanyaku.

Perjodohan Indah [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang