SL 13

3.8K 148 1
                                    

Nara Pov

Aku masih tidak nyangka kamu bakal balik lagi, Ta. Aku merasa seperti manusia bodoh yang tidak mengetahui alasan dulu kenapa Nata melepaskannya begitu saja, harusnya aku menanyakan kepada orang tuanya. Saat ini aku sedang berada di kamar kost setelah Nata pulang aku menangis memang sudah 2 kali Nata mengunjungiku, aku merasa bodoh karena tidak mengetahui penyebab dia meninggalkanku. Aku saat ini sedang berada di dalam kamar kost sejak saat Nata pulang aku menghubungi Kinan untuk menginap di kostku karena saat ini aku butuh teman curhat aku tidak bisa menyimpannya sendiri, aku sangat merindukannya dan kini dia sudah kembali. Aku mengingat kejadian dihalte, aku mengetahui dia karena hanya Tata yang mengetahui aku menyukai aroma petrichor.

Flashback On

"Ternyata kamu masih suka aroma petrichor ya,"

Deg! Suara itu, suara yang hampir hilang selama 3 tahun. Apakah mungkin itu dia? Jantungku berdegup sangat kencang masih seperti 3 tahun yang lalu.

"Hi Rara, apakah kamu melupakanku?"

Deg! Aku tidak mungkin bermimpi aku langsung mendongakkan kepalaku, aku langsung menengang melihat wajah itu mata itu senyum itu.

"Ta.. ta?" Cicitku, aku merasakan mataku berkaca kaca lalu, aku ingin sekali memeluk tubuh yang sekarang sudah semakin gagah wajah yang semakin tampan tapi itu tidak akan mudah.

"Iya ini aku, Rara. Aku kembali untukmu," Jawabnya sambil merentangkan tangannya. Aku tidak bisa berbohong lagi langsung mendekap tubuhnya.

"Kamu jahat kenapa kamu ninggalin aku, aku kangen kamu, Ta," Bentakku sambil memukul dadanya, aku menangis tidak memeperdulikan tatapan orang sekitar.

"Hi jangan nangis, ayo pulang. Rumah kamu masih yang dulu kan?"Aku menggeleng. Dia langsung menuntunku memasuki mobilnya dan memasangkan seatbelt aku merasakan jantungku berdetak seperti dulu.

"Ternyata ini masih untukmu, Ta," batinku.

"Lalu?" Tanyanya sambil menaikkan alisnya, mungkin dia bingung.

"Aku sekarang tinggal dikost, ayo jalan aku akan menunjukkan," Jawabku sambil menghapus airmataku.

Suasana dimobil hanya sunyi tetapi aku menyadari dari tadi Nata selalu saja sempat melirikku, aku menunjukkan arah menuju kostku. Aku melihat sekilas ke arah Nata diam-diam aku tersenyum karena wajahnya yang semakin dewasa, tampan dan mungkin saja sudah menjadi dokter. Tetapi aku merasakan wajahnya semakin tirus.

"Apakah kamu sudah menjadi dokter?" tiba-tiba saja pertanyaan itu meluncur dari mulutku, aku langsung merutuki mulutku.

Dia langsung tersenyum kemudian mengelus rambutku "Tentu saja, bagaimana dengan kamu?"

Ternyata dia sudah menjadi dokter mungkin banyak suster-suster yang akan mengagumi ketampanan seorang Nata, siapa yang menolak pesonanya.

"Aku sudah kuliah di Universitas Jakarta dan lulus test Fakultas Kedokteran," Jawabku dengan antusias lalu dia tersenyum mengacak rambutku. Mobil hening kembali, tidak terasa sudah sampai didepan kostku.

Aku menyuruhnya untuk duduk didepan kursi kost sebentar lalu aku mengambil teh hangat untuk Nata. Dia sangat menyukai hujan dan teh bersamaan karena itu akan memadukan aroma yang menyegarkan pikiran. Tetapi dia sangat menyukai teh hijau.

Aku langsung memberikan teh hangatnya kepadanya "Maaf ya gak ada teh hijau, kamu mendadak banget datangnya,"

"Ini sudah cukup ditemani aroma petrichor," Jawabnya sambil tersenyum. Aku merasakan kecanggungan bersamanya biasanya dulu aku yang akan cerewet saat dia diam. Aku menghirup aroma petrichor dalam-dalam lalu tiba-tiba Nata berdehem pelan aku langsung menoleh ke arahnya.

Sincerity and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang