SL 08

5.7K 216 2
                                    

Sudah seminggu ini mereka menjadi dekat hanya Vando yang hanya ingin membahas kue untuk resepsi pernikahan David-teman Vando harus repot - repot menjemput Nara, padahal Nara sudah menolak tapi Vando tetep kekeh untuk tetap menjemputnya di kampus. Seperti sekarang ini Nara sedang duduk di dalam mobil Vando.

Vando melirik orang yang disampingnya yang selalu membuat debaran di jantungnya berpacu sambil tersenyum tidak menyangka bahwa dia bisa sedekat ini bersama Nara bercanda, bercerita hobi dan bercerita tentang Kuliah Nara.

"Ngelamun aja neng, ngapain sih ngelirik keluar. Padahal ada cowok ganteng di sebelah," Goda Vando yang langsung dapet tatapan mata tajam dari Nara. Nara langsung menghembuskan nafasnya sambil melirik dan menunjuk sesuatu "R, coba deh lo dorong gerobak begituan pasti makin sexy deh," Goda Nara sambil mengedipkan matanya.

"Iya gue bakal makin sexy kalau yang gue dorong itu lo," Goda Vando yang mendapatkan cubitan karena Nara merasa pipinya memanas mendapat godaan seperti itu. Seminggu bersama Vando dia dapat merasakan nyaman dekat dengannya padahal awalnya dia hanya menganggap Vando hanya orang asing.

"Mau mampir bentar gak? Mau beli nasi goreng gue bungkus nih buat makan bentar malam, lagi mager masak," Ucap Nara.

"Boleh dong manis, apa sih yang gak buat kamu neng, hati akang juga akang berikan untukmu," Goda Vando sambil bersiul siul karena berhasil buat Nara blushing.

"Sialan, aku gak butuh hatimu kang. Aku hanya butuh ketulusan kang," Ucapnya tersenyum sambil mengingat Nara. Seketika ucapan Nara membuat Vando diam apalagi melihat mata Nara yang menandakan adanya kesedihan pasti ada yang disembunyikan.

"Lo kenapa? Gue ada salah bicara ya? Maaf ya," Tanya Vando yang merasa bersalah. Seketika Nara langsung menggeleng "Bukan salah lo kok cuma kebawa suasana. Kita gak usah mampir ya langsung ke kost aja," Ujarnya lirih sambil memikirkan Nata.

Vando hanya menganggungkan kepalanya seakan ia merasa bersalah kepada Nara. Sesampainya di depan gerbang kost pun Nara hanya berkata makasi tanpa berniat melihat kearah Vando tetapi Vando merasakan ada cairan bening yang keluar dari mata indah itu. Vando akan merubah hidup Nara menjadi indah Vando berjanji akan hal itu.

Vando memasuki rumahnya tersebut dan seketika melihat Bi Sumi sedang memasak untuk makan malam seperti biasanya. Vando menghampirinya dan mencium pipi Bi Sumi "Lagi masak ya, Bi. Pantes aromanya enak jadi laper nih tunggu bentar ya, Bi," Bi Sumi yang melihat itu langsung menggeleng gelengkan ke kepalanya sambil memikirkan "Kapan ya Vando mengajak wanita ke sini."

***

Selesai makan bersama, Vando langsung mengajak Bi Sumi duduk diruang keluarga karena Vando saat ini butuh teman. "Bi, Vando mau cerita selama ini Vando suka ngeliat seseorang cewek, Bi. Mungkin juga Vando udah jatuh cinta. Orangnya cantik banget, Bi. Coba aja kalau Bi Sumi liat pasti ngerasa kita kayak di datengin Bidadari deh. Tapi Vando bingung, Bi, kayaknya hatinya udah beku gitu terus banyak rahasia yang disembunyiin, Bi. Vando bingung, Bi, harus gimana," Curha Vando sambil menghela nafas seakan bebannya berkurang sedikit.

Bi Sumi yang melihat langsung tersenyum dan menepuk pundak seorang anak yang sudah dianggap anaknya sendiri "Perjuangin dia bantu dia melewati masa tersulitnya walaupun kamu gak tau tapi jika lama-lama dia ada disamping kamu maka dia akan menceritakannya. Gak peduli dia secuek apapun cewek itu kalau udah dikasik perhatian pasti bakal luluh juga dan jangan lupa jaga hatinya berikan ketulusan," Saran Bi Sumi sambil tersenyum.

Seketika Vando langsung tersenyum mendengar saran Bi Sumi langsung memeluk Bi Sumi "Makasi Bi, Vando sayang Bi."

***

Vando yang saat ini sedang berada ditempat kerjanya selama 2 jam tapi ia merasa lelah dengan dokumen dokumen ini. Seakan dia ingat besok hari Sabtu yang berarti Nara tidak kuliah terlintas di otaknya untuk mengajak Nara kesuatu tempat langsung mengambil hpnya dan mengirimkan pesan kepada Nara.

Sincerity and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang