SL 04

8.6K 305 2
                                    

Nara

Sekarang aku sudah selesai bekerja sungguh melelahkan karena ramai sekali orang-orang yang sedang berbincang-bincang pada hari minggu saat aku keluar dari tempat karyawan dengan baju yang sudah aku ganti dengan tanktop hitam dibalut kemeja yang keliatan lecek tidak dikancing dan celana jeans yang sangat lusuh. "Benar kata Kinan sepertinya aku harus membeli baju-baju dan pakaian baru," Gumamku.

Saat aku keluar aku melihat Kinan yang menghapiriku dan aku langsung mengajaknya untuk duduk dimeja bagian pojok yang masih tersisa. "Kayaknya dosen tampan itu naksir sama lo, Nar," Godanya sambil mengedipkan matanya, langsung saja aku memukul kepalanya dengan buku menu yang aku bawa setiap saat.

"Gue gak suka sama dia, Nan,"

"Awas lo jatuh cinta sama dia, Ra,"

"Demi apapun gue gak bakal suka, lo tau kemarin di Cafe ada dua orang yang cakep banget gitu. Semoga saja dia mau mengunjungi Cafe lagi," Ucapku sambil membayangi wajah pria tampan tersebut.

"Hm kayaknya lo lagi suka atau kagum sama cowok cakep yang lo bilang tadi ya," Godanya sambil menoyor kepalaku.

Setelah cukup lama berbincang dengan Kinan tiba - tiba saja lonceng pintu masuk di Cafe berbunyi yang menandakan bahwa seorang dosen yang tampan menghampiriku dan Kinan. Saat dia sampai dihadapan kita dia langsung menyapaku "Hi Nara, oh rupanya kamu mengajak temanmu," sambil melihat ke arah Kinan.

"Eh um iya pak karena saya akan pergi dengan Kinan maka lebih baik dia langsung menyusul saya kesini," Ujarku sambil tersenyum tipis.

"Um it's okay girl."

Setelah menyelesaikan membantu dosenku itu dia langsung pamit kelihatannya dia sedang kesal denganku aku tidak tau salahku apa.
Ah yasudah biarkan saja.

Saat ini aku ada didalam mobilnya Kinan, Kinan yang sedang melirikku tiba - tiba dia berkata "Kayaknya tuh dosen emang suka sama lo deh, Nar. Soalnya ya tadi dia tuh kayaknya pengen berduaan sama lo keliatan tuh dia kesel gitu sama gue. Kayaknya lain kali gue gak akan menganggu lo berdua ketemuan," Goda Kinan sambil mengedipkan matanya.

Sialan

Saat ini aku dan Kinan sudah sampai disalah satu mall yang ada di Jakarta. Saat aku memasuki salah satu butik di dalam mall, ada seorang lelaki yang sangat tampan sedang menerima telfon tanpa melihat ke arah jalan sepertinya dia sedang kesal sepertinya aku pernah melihatnya. Tiba-tiba tanpa menoleh ke depan dia sudah berjalan mendekat ke arahku dan

BRUKKK

Oh tuhan sungguh barang belanjaanku jatuh seketika sial, "Rugi sekali tampan tetapi mata tidak digunakan," Ucapku dalam batin.

Seketika lelaki itu melihatku dengan mata yang kaget yang sama kagetnya denganku karena dia adalah pria tampan yang di Cafe kemarin dan dia memandangku tidak berkedip sama sekali. Aku merasa diperhatikan langsung berdehem dan membereskan barang bawaanku dan dia juga membantuku sekaligus mematikan telfonnya itu.

Dia langsung menoleh kepadaku "Maafkan aku, sungguh aku tidak melihatmu."

"Oh tidak apa-apa juga aku tidak terluka sedikit pun," Ujarku tulus dan berusaha untuk tersenyum.

"Bagaimana sebagai permintaan maaf aku akan menraktirmu di Cafe tersebut," Ajaknya sambil menunjuk salah satu cafe.

"Maaf, aku tidak bisa tadi aku kesini bersama temanku dan dia sedang di dalam butik ini, mungkin lain kali kalau kita bertemu kembali," Tolakku halus. Sebenarnnya aku tidak menolak ajakannya tetapi bukankah aku kesini bersama Kinan dan harus pulang bersama Kinan kan.

"Yasudah semoga saja kita bertemu kembali. Ohya perkenalkan namaku Arvando, kau bisa memanggilku R atau Vando mungkin," Ujarnya halus sambil tersenyum yang membuatnya semakin kelihatan tampan sekali.

"Okay R, aku Nara. Nice to meet you," Ujarku sambil pergi dari hadapannya yang mematung seperti sedang melihat hantu saja.

***

"Gimana lo udah ketemu bajunya? Tumben banget Rion ngajakin lo pasti dia mau ngelamar lo deh percaya sama gue," Godaku sambil menoel pipinya. Tetapi semoga saja benar Rion akan melamarnya karena mereka berpacaran sangat lama.

"Semoga saja dia ngelamar gue jadinya gue gak bakal jadi perawan tua kayak lo deh," Ejeknya sambil memeletkan lidahnya

"Sial, awas aja gue bakal berdoa biar gue diberi jodoh yang tulus. Amin," Doaku tulus semoga saja benar - benar menjadi kenyataan.

"Ayo cepat ini sudah hampir malam gue laper nih, lo gak pengen traktir gue?" Tanyaku.

"Iya ini udah, ayo gue bakal traktir makan tempat biasa ya gue kangen nasi goreng Mas Udit nih hehe."

"Dasar, cepat."

***

Hari yang sangat melelahkan ya sekarang aku sudah pulang dari mengantar sahabatku shopping, aku juga membeli beberapa kemeja baru dan celana karena Kinan memaksaku maka aku gunakan sedikit uang dari hasil kerja part timeku untuk membeli.

Aku jadi ingat lelaki pria tampan yang berada di Cafe yang bernama Arvando yang awalnya aku kira dia adalah pria dingin seperti lelaki yang seperti di novel - novel yang aku baca. Ternyata dia sangat ramah kepadaku.

Sudahlah lupakan saja itu dulu aku mau tidur besok sudah kuliah pasti sangat melelahkan belum lagi aku akan part time lagi, aku kangen Ayah, Bunda dan Kakak sepertinya besok aku akan menghubungi karena sekarang aku akan tidur cantik terlebih dahulu.

----------


Jangan lupa Vote dan Comment ya teman teman!

Sincerity and LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang