Part 16

11.6K 221 3
                                    

Ku ajak kau
Melayang tinggi
Dan ku hempaskan ke bumi

Ku mainkan
Sesuka hati
Lalu kau ku tinggal pergi

Uthophia - Boneka

----------------------------------------------------

Hanna Pov

Aku benar-benar bahagia. Demian ternyata laki-laki yang baik, selama liburan kami disni aku dimanjakannya. Tidak ada satu hal pun yang luput dari perhatiannya. Semua penilaian burukku tentangnya sirna sudah. Aku tidak salah pilih mengikutinya berlibur.

Memang aku harus membayar mahal atas semua perlakuan Demian terhadapku dengan keperawananku, terkadang saat aku merenung ada sedikit penyesalan telah melakukan hal itu, namun saat ku tatap mata indah itu, aku tau sebenarnya Demian juga memiliki ketertarikan terhadapku, namun dia begitu gengsi untuk mengakuinya.

Sayangnya hari ini adalah hari terakhir kami berlibur di Barcelona. Untuk menikmati malam terakhir, kami berempat memutuskan bersenang-senang dilantai dansa. Sebetulnya aku bukan penggila dunia malam namun sesekali aku akan pergi ke tempat itu sekedar mencari hiburan, lagi pula aku juga bukan peminum.

"Hey, kenapa ngelamun sih?". Inilah kebiasaan Demian setiap tau aku sedang melamun, tangan kekarnya akan singga di pinggang rampingku. Tak lupa dagunya akan diletakkan dibahuku hingga sapuan nafasnya menyapa tengkuk ku.

"Ngga, cuman mikir aja. Kayanya baru kemaren sampai sekarang udah mau balik aja ke habitat asli". Dengan sangat nyaman ku letakkan kepalaku didada bidangnya.

"Hey, jangan sedih darl. Kapan aja kita bisa pergi kesini. Dan menginap di hotel ini juga".

"Kenapa harus di hotel ini lagi?". Dasar Demian, walau sebagus apapun interior kamar hotel ini tetap saja aku ingin menjelajah Barcelona lebih luas lagi.

"Karena disana, di ranjang itu adalah saksi bisu ke ganasan si siput pluto dan iblis amazone". Rupanya dia juga mengingat pergulatan kami, aaa Demian kau membuatku meleleh.

"Aku baru tau tuan Demian Kastara ini ternyata mesum juga".

"Haha hey, jangan salahkan aku. Salahkan tubuhmu ini yang ngga tau diri menggodaku". Eh eh eh apa dia bilang tadi aku dan tubuhku yang salah. Andai saja dia tidak mengusirku waktu itu mungkin dia tidak akan melakukannya.

"Enak aja aku yang salah, kamu tuh jahat. Orang lagi enak-enak tidur juga pake ngusir. Sebel hh". Aku bersunggut-sunggut menimpali ocehan Demian. Eh dianya malah ketawa, duh makin cakep deh kalo kaya gini.

"Renang yuk darl?". Oh oh si bulus ini rupanya ada-ada saja niatnya.

"Ngga mau ah ntar item".

"Hey sejak kapan seorang Hanna Falguni takut hitam haha masuk rekor muri ini warbyasah".

"Bodo bwek". Aku pun kabur.

"Jangan lari darling, kita berenang aja yuk". Ohh dia menarik pinggangku posesif.

"Aku ngga bisa nafas Dem".

"So?".

"Iyeye dasar otoriter huh".

"Haha cepat ganti bajumu, aku tunggu di dalam air darling". Lalu dia pun lebih dulu menuju kolam renang yang tersedia di kamar kami.

Aku rasa memakai bikini yang sedikit berani tidak masalah, toh ini privet swimming pool jadi ya hanya kami berdua tubuh kami masing-masing.

Tak butuh waktu lama akupun segera menuju kolam renang. Demian sudah berenang kesana-kemari. Lihat dia betapa tubuh itu sangat aku dambakan setiap tidur. Aku benar-benar tersihir suguhan di hadapanku, lalu segera aku ceburkan diriku ke dalam kolam. Tak mau nantinya Demian melihat penampilanku yang sedikit naked ini.

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang