Part 6

7.5K 308 9
                                    

Tepat hari ini aku resmi menjadi CEO Kastara Group, selama daddy pensiun maka aku lah yang akan menjalankan kerjaan bisnis keluargaku. Daddy dan si siput mendampingiku saat berkeliling untuk mengenal devisi dan karyawan di kantor ini mulai dari devisi besar hingga kecil. Tatapan memuja dari para karyawan wanitaku tidak aku pedulikan, sedang tatapan segan ditunjukkan oleh karyawan laki-laki disini. Yah aku dan daddy punya kesamaan dalam menangani bisnis tegas,displin,penuh strategi dan pekerja keras , namun aku bukan tipe tukang selingkuh seperti daddy dan si siput.

Hari pertama kerja aku sudah disuguhi oleh tumpukan berkas dan jadwal meeting oleh beberapa pemegang saham , untung saja semuanya sudah aku pelajari.

Entah kenapa saat aku tak sengaja melihat si siput darahku seakan mendidih. Kebencianku bertambah sejak si siput berhasil merayu daddyku. Ternyata dia ingin cepat-cepat balik kekantor waktu itu karena dia ingin bermesraan dengan daddyku, ini tidak bisa di diamkan. Kurang baik apa coba keluargaku kepadanya tega sekali dia menipu kami semua terutama mommy.

Aku tak habis pikir dia berani bermain api di belakang mommy padahal yang aku tau mommy sangat menyayangi dia seperti putrinya. Mommy dan Tasya ternyata salah menilai dia.

" pakai saja uangnya.. Om menyayamgimu"

Kata-kata itu selalu terngiang di kepalaku. Ternyata daddy cukup berbakat juga, aku baru tau alasan kenapa daddy ngga mau sekertarisnya di ganti.. Iya agar daddy lebih gampang bertemu dengan dia.

Aku harus mencari tau semua tentang Hanna. Berani sekali bermain-main dengan keluarga Kastara, lihat saja Hanna seberapa jauh kamu berani melangkah.

" hey siput apa jadwal saya hari ini" dia benar benar enggak becus lihat saja dia malah asik melamun.

" maaf pak saya punya nama, nama saya Hanna Qiran Falguni" berani beraninya diaaaa...

" saya tidak menanyakan namamu bodoh, apa kamu tuli yang saya tanyakan jadwal saya hari ini dan ingat saya tidak menerima bantahan apapun camkan itu!!" ku tinggalkan dia yang saat ini mematung tidak percaya aku bisa berbicara sekasar itu.

###

Rasanya ingin sekali aku mencekik, menguliti dan mencabik-cabik otaknya, yah sbiang iblis tampan dari hutan amazone. Bahkan ikan piranha pun jauh lebih beradab dibandingkan dirinya.

Dia pikir dirinya itu jauh lebih baik dari semua umat didunia ini. Aku tak menyangka bagaimana bisa Om Bram dan Tante Arin mempunyai putra sepertinya. Kebanggan apa yang mereka lihat? Hah? Tampan? Dan nyiyir mulutnya itu. Kepalaku seakan ingin terlepas dari tempatnya karena sudah tak sanggup lagi untuk berfikir tentang Iblis amazone.

Aku tidak boleh kalah darinya, mungkin ini cara dia untuk membuatku tidak betah bekerja disini. Tapi kau sungguh salah besar Tuan iblis , jangan sebut namanku Hanna kalo tidak bisa bertahan.

Jangan ditanya bagaimana aku berjalan saat ini, sedikit angkuh dan penuh percaya diri. Jangankan dia seorang Demian Kastara , monsterpun akan aku hadapi.

"Permisi pak".

"Selain siput aku rasa orang tuamu tidak mengajarkan sopan santun". Aku terlonjak kaget saat dirinya masuk keruanganku tanpa mengetuk pintu.

Lalu ku berikan jadwalnya dengan sedikit melemparkannya.
"Saya rasa bapak bisa membacanya sendiri, dan satu hal JANGAN PERNAH BERANI MENILAI ORANG TUA SAYA KALO ANDA TIDAK TAU MENAU". Balasku tak kalah sengit. Aku berlalu meninggalkannya dan viola !!! Skor seimbang sekarang dirinya yang terbengong-bengong atas sikapku. Sebodoh amat kalopun dia akan mengadu ke Om Bram. Karena waktu sudah menunjukkan pukul 17.00 segera aku bergegas pulang. I miss my penthouse.

My DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang