Tristan & Tasya Day's
Tidak pernah ku bayangkan hari ini datang. Hari dimana aku dan Tristan akan resmi sebagai sepasang suami isteri.
Penantian panjang, serta perjalanan cinta kami yang penuh liku akhirnya mencapai pelaminan juga.
Ini bukanlah akhir namun ini adalah awal aku dan Tristan akan mengarungi samudera cinta yang sesungguhnya. Petualangan kami akan segera di mulai.
###
Author Pov
Indahnya pemandangan pantai pulau kelor di kepulauan seribu yang menjadi lokasi pernikahan Tristan dan Tasya seakan berpadu dengan suasana bahagia yang tergambar jelas dari kedua mempelai dan keluarga.
Tamu undangan yang hadir juga menambah kesan meriah di pesta tersebut. Semua ikut merasakan kebahagian yang Tristan dan Tasya rasakan saat ini. Ucapan doa dan selamat dari tamu undangan tak luput juga menjadi hadiah special yang di nantikan oleh mereka berdua.
Deburan ombak dan musik yang dimainkan band pengiring menjadi alunan musik alam yang indah. Senyuman tak lepas dari kedua mempelai, bak raja dan ratu yang sedang menjamu ribuan kolega mereka berdua memberikan sugguhan yang luar biasa pula.
Mom Arin dan dad Bram begitu haru dan larut dalam suasana sakral itu. Namun ada kesedihan di mata mereka yang begitu jelas terlihat, seseorang yang seharusnya ikut memeriahkan acara ini malah tidak hadir.
###
Hanna Pov
Malam hari setelah resto tutup aku dan mbak Jihan bersiap utuk terbang menuju Jakarta, karena hari ini aku akan menemani mbak Jihan menghadiri acara pernikahan temannya.
Tidak banyak yang ku bawa hanya beberapa baju ganti, karena selebihnya sudah dipersiapkan oleh mbak Jihan.
Heran, tubuhku tidak bereaksi seperti biasanya, saat ini malah tubuhku terlihat segar. Bahkan malaikatku sepertinya juga tau kalo aku akan ke pesta.
Ya, sudah dua bulan ini nyawa seseorang hidup di rahimku, memang belom terlihat jelas tapi aku begitu ketat menjaganya.
Aku sampai di jakarta dengan selamat akhirnya setelah dua jan aku terombang-ambing di langit nan luas. Tak bisa ku pungkiri aku sangat merindukan jakarta. Perjalana kami lanjutkan menuju resort yang tidak jauh dari tempat pernikahan berlangsung. Mbak Jihan dan aku akan menghadiri pesta di malam hari karena mbak Jihan mendapat kerhormatan hadir di privet party sang mempelai. Setidaknya aku ada waktu untuk beristirahat sejenak.
"Ran, bajumu sudah ada di resort. Kamar kita nmor 1212 nanti langsung masuk aja. Aku udah hubungin pihak resort kalo kamu adikku". Kata mbak Jihan.
"Baik mbak, terus mbak mau kemana ini?".
"Mbak ada urusan sebentar, sebelum jam 4 sore mbak udah disana kok, acaranyakan jam 7 malem". Aku hanya membalas dengan anggukan.
Kami sibuk dengan kegiatan masing-masing. Hingga akhirnya sampai juga aku di Kelor resort. Mbak Jihan lebih dulu turun karena sedang ada urusan, jadilah aku sendirian yang datang ke resort ini.
Resort yang simple namun mewah ini memberikan kesan hommey , jadi tak salah jika kita sudah menginjakkan kaki disini akan langsung betah.
Pelayan resort segera mengantarkanku ke kamar yang sudah di tentukan juga. Rupanya undangan ini hanya untuk orang-orang terdekat dari kedua pengantin. Kalo di lihat dari pelayanan dan kamar yang disediakan berarti betapa kedua mempelai sangat menghargai kehadiran para sahabat tercintanya.