Kapal yang mengapung mendadak bergetar dan terguncang dengan keras bagai dihantam sebuah karang. Semua orang mulai terjatuh dan menghantam dinding keras. Gustavo yang sedang menombak sebuah Grayden terjatuh pada lantai kapal yang dingin, Skylar yang berlari di kapal dan tiba-tiba ia goyah dan jatuh. Ghroan-ghroan lainnya terpental beberapa meter karena guncangan yang menyebabkan semua orang terhambur.
"Gus!!?" panggil seorang pria ingin mencari tahu apa yang telah mereka tubruk. Gustavo dengan cepat menuju pinggir kapal, memeriksa ke laut. Iris abu-abunya membelalak ketika sebuah cahaya terang berbinar dari bawah, yang tak ia kira bahwa makhluk ini akan datang padanya.
"Gemirix! Dommed! Ke ruang persenjataan!" jerit Gustavo bersimbah keringat dingin.
"Ayo! Ayo!" semua orang berteriak sambung-menyambung untuk mundur ke ruang persenjataan. Melihat seorang pria yang terjatuh akan dihancurkan Ghroan yang melompat, buru-buru Gustavo menarik kerah baju pria tersebut, dan alhasil Ghroan tersebut menghantamkan dirinya pada dinding di belakang.
Gustavo masuk ke ruang persenjataan yang begitu riuh, berbagai teriakan meminta banyak benda dan amunisi terus terdengar. Ia mengambil sebuah senjata berwarna putih yang bergelantungan, mengokangnya dan berlari lagi ke luar.
Ia menemukan sosok Seth yang sendirian mengambil sebuah Tinshield, atau dikenal dengan amunisi yang berisi bahan kimia.
"Seth!" panggil Gustavo. "Di mana Skylar?" tanyanya mulai gelisah.
"Dia pergi entah ke mana," pekik Seth sambil mengambil lagi Tinshield, sebuah hantaman keras di kapal kembali membuat mereka hampir jatuh dan harus menjaga keseimbangan.
Seth berlari dengan rasa cemas tentang kapal yang bisa karam sewaktu-waktu seperti kapal milik Locmez dahulu, yang disebabkan oleh Dommed pula.
Gemirix mulai masuk ke dalam kapal, menyerang dengan ganas, penuh kebrutalan dan begitu cepat. Setiap orang yang akan menghancurkannya terlalu lamban, sehingga mereka tumbang dan tewas karena serangan duri dari Gemirix.
Mencoba membunuh makhluk itu seperti membunuh 20 Ghroan sekaligus, butuh waktu yang lama. Dan kali ini Gemirix datang dalam jumlah yang banyak, membuatnya sekarat sangat sulit apalagi tubuhnya yang cepat dan selalu menghindari peluru.
Mereka menembaki Gemirix sampai cahaya di dalam tubuhnya habis, banyak teriakan melengking hebat keluar dari tiap mulut, menerima siksa tusukan duri Gemirix yang sangat beracun, membakar kulit dan merobek-robek saraf.
Kapal kembali bergetar keras dihantam Dommed yang ada di bawah kapal.
"Pemanah, tombak! Tombak dia di bawah dan buat dia sekarat! Cepat!" pekik Gustavo. Semua orang berlari mencari posisi persiapan. Beberapa pemanah mulai mengambil anak panah besi dan melesatkannya ke air saat tentakel-tentakel Dommed terangkat dan jauh dari air.
Tembakkan pun melayang dengan kuat, tanpa bisa melihat wajah Dommed yang harusnya menjadi titik kelemahannya.
Merasakan hunusan benda tajam di tubuhnya, Dommed mulai menyerang, kaki-kaki besarnya menjalar ke atas, menuju rombongan pria-pria di ujung kapal. Secara brutal ia menggerakkan kakinya di atas kepala setiap orang dan semuanya terlempar dengan sadis ke bawah laut bersama teriakan kesakitan terakhir kali. Tak semuanya, ada beberapa yang lincah dan dengan sigap menunduk refleks dan berlari menghindari maut.
Kaki lainnya mulai menghantam dengan buih amarah ke sisi lainnya, setiap jiwa yang lengah tak melihatnya hilang terbawa arus di bawah laut.
Sisi kapal yang hanya selebar tiga meter terasa sangat penuh dengan banyaknya bangkai Ghroan dan mayat rekan-rekan Skylar yang mati mengenaskan. Ia berlari mengarah pada tangga dengan cepat, melebihi kecepatan maximalnya hanya untuk menemui Aleena di tempat ia dilindungi. Dengan rasa gugup dan cemas tak karuan ia membuka pintu dan tampaklah dua wanita terdiam dengan kilat mata ketakutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fortless
ActionThe Fort, sebuah benteng tua termegah yang pernah ditemukan ini terbuat dari besi tebal mengelilingi, menjadi satu-satunya tempat teraman di kota. Telah ada sejak puluhan abad silam dan kembali menjadi tempat tinggal semua orang untuk berlindung. K...