Chapter 4

23.9K 1.6K 26
                                    

Hari ini gue berangkat ke kampus, gue kuliah udah masuk semester terakhir, dan siap-siap bakal berhadapan dengan skripsi. Gue buru-buru make sepatu gue, dan langsung tancap gas ke kampus.

Pas gue lagi jalan di koridor kampus. Gue liat ada cewe yang kayaknya gue kenal, Prilly! Ya itu Prilly. Kayaknya gue harus jedotin kepala gue ke tembok deh, gue lupa kalo Prilly juga ngampus di sini.

Langsung aja gue samperin dan gue sapa. "Prill.."

Prilly yang lagi celingak-celinguk langsung balik ke gue.

"Eh.. Li? Assalamu'alaikum..."

"Wa... Wa'alaikum salam." Jawab gue tergagap, maklum.. jarang banget yang ngucap salam ke gue.

"Lo ngampus di sini juga?" Tanya Prilly.

"Iya Prill. Lo baru pindah ke sini ya. Semester berapa?"

"Iya Li. Gue baru pindah dari kampus gue yang lama. Semester ketiga. By the way lo ngambil jurusan apa?"

"Kedokteran. Kalo elo?"

"Desain."

"Gue anter ke kelas desain yuk."

"Gak usah Li. Bukannya gue gak mau, tapi gue udah janjian sama sepupu gue bakal ketemuan di sini."

"Berarti sebenernya mau dong??"

Prilly cuma senyum aja. Kayaknya dia udah mulai terbiasa ama mulut gue ini.

"Ehmm.. Prill, pin ATM lo minta dong."

"Hah!!?"

"Eh.. salah! Maksud gue pin BBM."

Aduh.. kenapa salah ngomong sih! Tapi untung Prilly cuma ketawa, dan gak nganggep serius.

"Sorry Li, tapi kalo pin BBM itu privasi. Di BBM gue gak ada kontak cowo, semuanya cewe. Paling yang cowo cuma yang termasuk keluarga doang."

"Gitu ya.." jawab gue sedikit kecewa.

"Lo pake SosMed yang lain gak? Yang gak privasi.." tanya gue masih berharap.

"Ada. Lo follow instagram gue aja, ada twitter juga, atau lo bisa add facebook gue."

"Nama instagram, twitter, dan facebook lo apa?"

"Instagram prilly_adzani, twitter PrillyAnita, facebook Prilly Anita Adzani."

"Ok. Kalo mau chattingan sama lo pake apa selain BBM? Yang gak privasi."

"Mmm.. whatsapp aja deh.. ya sebenarnya juga privasi sih. Cuma kalo buat lo gak papa deh.. gak terlalu privasi kayak BBM."

"Oke nomor whatsapp lo berapa?"

"08133668xxxx" Prilly nyebutin nomor whatsapp-nya.

"Prill!"

Tiba-tiba ada suara perempuan manggil nama Prilly.

"Husna.." sahut Prilly.

"Sorry Prill nunggu lama ya?" Ucap seorang perempuan yang dipanggil Prilly Husna tersebut.

"Enggak kok gak papa."

"Eh.. ini siapa Prill?" Tanya Husna ke Prilly sambil ngelirik gue.

"Ehmm.. ini Ali. Temen gue + tetangga gue."

Gue gak langsung nyalamin tangan Husna. Takut kejadiannya kayak Prilly waktu itu. Karena penampilannya pun sama seperti Prilly. Rok, kemeja lengan panjang dan jilbab menutupi dada.

"Ali." Ucap gue.

"Husna, sepupunya Prilly." Owh.. jadi ni orang yang ditungguin Prilly dari tadi.

"Ohh.. kalian tetangga ya. Bentar lagi jadi rumah tangga dong ya..?" Ucap Husna. Sementara Prilly langsung melototin Husna.

"Aamiin." Ucap gue lagi-lagi tanpa sadar. Nih mulut kayaknya kagak bisa dikontrol ye..

Tiba-tiba hening...

"Eh... Li. Gue sama Husna pergi dulu ya." Ucap Prilly mecahin keheningan.

"I-iya Prill."

"Yaudah kalo gitu, Assalamu'alaikum.." ucap Prilly sambil nyeret Husna.

"Wa'alaikum salam."

***

POV off

Prilly sepulang dari kampus langsung masuk ke kamarnya. Capek hari ini sehabis kuliah. Ganti baju dan mandi, lalu merebahkan badannya di kasur

Tiba-tiba notifikasi muncul di Iphone Prilly. Ternyata, Ali sudah memfollow instagramnya. Tujuan utama Prilly memakai instagram sebenarnya bukan untuk posting foto, melainkan berdakwah.

Foto-foto di instagramnya pun tidak ada foto narsis, alay sampai memonyong-monyongkan bibirnya. Semua fotonya hanya foto tampak samping yang hanya menampilkan sebagian wajahnya. Lalu captionnya pasti tentang dakwah. Dakwahnya pun ringan, mudah diterima oleh remaja zaman sekarang.

Prilly pun mulai membuka instagramnya. Memasang fotonya yang sedang duduk di rerumputan memeluk lututnya, dan lagi-lagi tampak samping.

Prilly pun mulai menulis caption dakwahnya.

'Aku ingin menjadi wanita yang pertama kali kau lihat saat bangun tidur.

Aku ingin menjadi wanita yang terakhir kali kau lihat saat hendak tidur.

Aku ingin menjadi wanita pertama, terakhir dan satu-satunya dalam hidupmu.

Dan aku ingin kau berada di depanku saat sholat, menjadi imamku. Lalu sesudahnya aku akan mencium tanganmu, dan kau membalasnya dengan mencium keningku.

Untukmu yang ditakdirkan bersamaku..♡'

Prilly menghela nafas perlahan. 'Dan gue harap lo yang ditakdirkan bersama gue, Li.' Gumamnya dalam hati.

Ya, tanpa sadar Prilly telah jatuh cinta pada Ali. Begitupun dengan Ali. Mereka sama-sama memiliki perasaan yang sama namun tak saling mengungkap rasa.

Prillypun mempostingnya di instagram. Prilly mangambil buku hariannya, tempat dia mencurahkan semua isi hatinya. Dan mulai menulis di dalamnya.

'Pertama kali bertemu, kutawarkan kau makan, namun kau bilang kau ingin berkenalan denganku.
Pertemuan kedua, kau mengucapkan 'hati-hati' padaku, padahal aku tepat berada berdiri di depan rumahku. Dan tinggal melangkah masuk.
Pertemuan ketiga, kau mengajakku pulang bersama. Boncengan naik motor berdua, namun aku menolaknya. Karena aku tak mau menyentuhmu sebelum ikatan yang halal. Dan aku sangat berharap ikatan yang halal itu terjadi.
Pertemuan keempat, hari ini. Kau meng-aamiin-kan bahwa kita akan membina rumah tangga. Dan tanpa sepengetahuanmu aku pun ikut meng-aamiin-kannya dalam hatiku.'

------------------------------------------------------
Assalamu'alaikum.. gimana ceritanya?? Masukin di perpustakaan dan tambahin di daftar bacaan ya.. jgn lupa vote+comment.

20 Desember 2015

Aku Mencintaimu karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang