Chapter 5

22.4K 1.5K 23
                                    

Hari ini Prilly kembali kelelahan sehabis kuliah. Dan sialnya, tidak ada taxi sama sekali yang lewat. Abinya juga tidak bisa menjemputnya karena ada jadwal mengisi pengajian. Prilly dilarang naik angkutan umum oleh Abinya, dan akhirnya dia terpaksa pulang dengan berjalan kaki.

Hari sudah mulai petang, tetapi Prilly belum sholat ashar. Akhirnya ia mampir di musholla dekat kampusnya. Namun, saat ia hendak membelokkan kakinya. Terdengar suara klakson motor yang sangat Prilly hafal. Suara klakson motor Ali.

"Prill.." panggil Ali sambil menghentikan motornya.

"Li.. kok bisa ada di sini?"

"Ya bisa dong, kan jalan pulang kita sama."

"Oh iya ya.." jawab Prilly malu.

"Lo ngapain?"

"Mau sholat ashar dulu. Udah sore banget tapi dari tadi belom sholat ashar. Lo udah sholat?"

"Belum.."

"Sholat bareng yuk. Belum sholat juga kan?? Kalo sampe rumah nanti takutnya keburu maghrib." Jelas Prilly.

Sebenarnya Ali malas dan berencana akan sholat di rumah saja. Tapi karena merasa tidak enak pada Prilly, akhirnya ia memutuskan untuk ikut sholat.

"Yaudah deh yuk.."

Mereka berdua bergegas pergi ke tempat wudhu. Setelah wudhu mereka masuk ke musholla. Musholla tampak sepi dan hening. Hanya ada mereka berdua

"Pril sholatnya jama'ah ya. Tanggung, kita cuma berdua, lebih baik jama'ah aja." Ucap Ali.

Ali juga tidak menyangka bahwa kalimat itu akan terlontar dari mulutnya.

"Iya Li."

Beruntung kain yang membatasi wilayah laki-laki dan perempuan sedang disingkapkan. Jadi, mereka berdua bisa sholat berjama'ah dengan leluasa.

Sebelum mulai sholat, Prilly yang berdiri di belakang Ali bergumam dalam hatinya.

'Semoga, hal seperti ini tidak akan terjadi sekali dua kali, Li. Gue harap hal seperti ini akan terjadi setiap hari disaat yang tepat nanti. Lo berdiri di depan gue sebagai imamnya. Dan gue akan berdiri di belakang lo sebagai makmumnya.'

Ali pun juga menggumamkan sesuatu dalam hatinya sebelum mulai sholat.

'Mulai saat ini gue sadar Prill. Gue salah selama ini. Gue terlalu jauh dari-Nya. Dan gue mau kembali lagi ke jalan-Nya. Makasih Prill... udah ngerubah seorang Ali, bahkan mungkin lo gak nyadar telah ngerubah gue melalui sikap lo. Melalui sikap lo yang gak mau disentuh lawan jenis, selalu ngucapin salam, ngingetin sholat seperti barusan, dan banyak hal lainnya. Sekali lagi makasih Prill..'

"Li??" Tegur Prilly karena Ali masih terdiam melamun.

"Eh.. iya sorry Prill."

"Allahu akbar..!!" Ucap Ali memulai sholatnya.

Prilly merinding seketika mendengar suara Ali. Suaranya sangat merdu dan syahdu, padahal Ali hanya mengucapkan takbiratul ihram.

Kemudian, Prilly segera takbiratul ihram dan mengikuti Ali sholat.

Sesudah sholat, Ali baru saja akan menaiki motornya namun dia teringat sesuatu.

"Prill, lo pulang naik apa?" Tanya Ali karena dia tau, Prilly akan menolak berboncengan dengannya.

"Gak tau nih.. dari tadi nunggu taksi tapi kok gak ada ya." Jawab Prilly memelas.

Ali berpikir bagaimana caranya agar Prilly tidak pulang sendirian. Tiba-tiba dia menemukan ide.

Aku Mencintaimu karena AllahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang