Bento- Kuroko Tetsuya

20.3K 823 53
                                    

Aku tersenyum puas saat melihat bekal yang kusiapkan sudah rapi dan siap untuk di bawa. Nigou yang juga berdiri di sebelahku ikut menggonggong senang, mungkin karena mencium aroma daging di sekitar kotak bekalnya. Sebenarnya, aku juga tidak mau alias malas untuk membuat bekal seperti ini, tapi karena Tetsuya yang meminta untuk di buatkan khusus hari ini, aku sama sekali tidak bisa menolak.

Hari ini Seirin memilih untuk tetap berlatih untuk meningkatkan stamina dan memperkuat teknik mereka daripada bersantai dan menikmati liburan. Tebakanku karena sebentar lagi Winter Cup akan di mulai dan Kagami sangat bersemangat untuk memenangkan kejuaraan ini untuk membuktikan kalau ia lebih hebat daripada Kiseki no Sedai, tim Tetsuya bermain dulu.

Mataku melihat jam yang tergantung di dinding, kedua jarumnya hampir menyatu di angka dua belas. Buru-buru aku memasukkan bekal ke dalam tas kecil dan memberi isyarat pada Nigou untuk mengikutiku. Omong-omong soal Nigou, ya ia sedang bersamaku karena tadi pagi Tetsuya harus buru-buru jadi ia menitipkan Nigou padaku. Awalnya, Nigou menggonggong protes ingin ikut, tapi setelah aku dan Tetsuya membujuknya di tambah dengan semangkuk penuh makanan kesukaannya, akhirnya ia menurut.

"Ne, Nigou. Apa menurutmu Tetsuya akan menyukai masakanku?" tanyaku pada Nigou yang berjalan cepat di sampingku.

"Arf!" Nigou memang hanya bisa menggonggong, tapi aku bisa melihat kalau ada rasa senang di matanya. Seperti mencoba mengatakan kalau Tetsuya pasti akan menyukai masakanku. Benar-benar mirip seperti pemiliknya.

"Kuharap juga begitu."

Suara decitan sepatu yang beradu dengan lantai terdengar jelas saat aku membuka pintu gimnasium. Tetsuya, Kagami, Hyuga-senpai dan yang lainnya sempat menoleh ke arahku, tapi segera kembali berlatih karena mendapat pelototan dari Riko. Aku menghampiri Riko yang berdiri di depan gimnasium sambil berkacak pinggang, Nigou mendudukkan dirinya di sebelahku tanpa mengeluarkan suara.

Riko menyenggol bahuku dengan bahunya. "Ne, kau ingin melihat Kuroko ya?"

"Iya, sekalian mengantar Nigou dan membawakannya bekal," jawabku.

Aku yakin sirat mata Riko berubah saat mendengar kata 'bekal'. Sepertinya Kuroko pernah bercerita padaku kalau Riko sempat memasak kari atau setidaknya ia mengakui kalau itu kari. Hasilnya, Hyuga-senpai mencoba menghabiskan semua yang ada di piringnya, tapi langsung pingsan tepat di lorong.

"Jangan bilang yang lain, tapi aku sudah menyiapkan menu spesial untuk mereka hari ini, sebagai tanda apresiasi untuk kerja keras mereka," bisik Riko di telingaku.

Aku mengangguk. Saat aku menoleh ke arahnya, Riko sedang tersenyum. Aku tidak tahu senyum itu memiliki arti 'penuh terima kasih untuk kerja keras mereka' seperti yang barusan ia katakan atau memiliki arti 'rasakan pembalasanku karena kalian sudah membuang makananku dulu'. Yang mana saja tidak penting, tapi aku harus menahan senyum agar tidak terlihat Riko karena seperti biasa Tetsuya sudah memiliki cara untuk menghindari masakan maut Riko.

"Tapi aku sudah membawa bekal untuk Tetsuya, apa tidak apa-apa?" tanyaku dengan sorot mata memelas yang kupelajari dari Tetsuya.

Riko buru-buru tersenyum. "Tidak apa-apa. Akan kulepaskan Kuroko untuk hari ini."

Seperti menyadari sesuatu, ia melihat jam dan meniup pluit yang dikalungkan di lehernya pertanda istirahat. "Kita istirahat makan siang dulu."

Terdengar helaan nafas lega dan gerutuan samar dari tim sambil berkumpul di tempat mereka menaruh tas. Aku kembali tersenyum saat melihat Tetsuya sudah berdiri di sampingku sambil mengelus kepala Nigou yang menggonggong senang. Dari sudut mataku, Kagami beringsut menjauh dari kami, mungkin karena rasa takutnya pada anjing. Padahal Nigou adalah anjing paling pintar dan imut yang pernah kutemui.

"Kau membawa bekalnya hari ini, F/N-chan?" tanya Tetsuya.

Aku mengangguk. "Aku harap kau menyukai masakanku."

"Aku selalu menyukai apapun yang kau buat, F/N-chan," balas Tetsuya dengan wajah datar khas dirinya.

Hanya kalimat sederhana darinya, tapi sudah membuat wajahku terasa panas. Entah kenapa, saat Tetsuya mengatakan hal sederhana seperti itu padaku membuatku lebih merasa di cintai daripada berada ditengah kemewahan dan suasana elegan. Tentu saja alasannya karena aku tahu, apapun yang ia katakan dan lakukan padaku, itu adalah ungkapan perasaannya. Walaupun wajahnya tetap datar seperti itu, tapi aku bisa melihat kelembutan di iris birunya.

Tetsuya mengambil tas berisi bekal dari tanganku, tepat bersamaan dengan Riko yang masuk ke dalam gimnasium sambil membawa kereta untuk membawa makanan yang berisi sepanci besar -yang kutebak- kari, beberapa piring untuk tim dan nasi. Aku melirik Tetsuya yang tampak tenang, berbeda dengan sisa tim yang tampak panik dan sibuk mencari alasan untuk tidak memakan apapun yang diberikan Riko.

"Omong-omong Tetsuya, kau sudah tahu kalau Riko akan membuat makanan untuk tim hari ini, karena itu kau menyuruhku untuk membawa bekal?"

Tetsuya mengangguk sambil menyuap. "Kemarin aku melihatnya sedang membawa tiga tas belanjaan yang sama persis ketika ia ingin memasak untuk kami dulu dan aku langsung berpikir kalau ia ingin memasak untuk kami lagi karena hari ini ada latihan. Apa kau keberatan, F/N-chan?"

"Tidak. Tidak sama sekali. Bagaimana kau bis-"

Tetsuya memasukkan sepotong daging ke dalam mulutku saat aku sedang bicara. Aku menatapnya penuh tanda tanya sambil mengunyah. Tetsuya hanya mengangkat bahunya dan memberikan sepotong daging pada Nigou juga.

"Aku yakin kau belum sarapan karena membuat bekal ini untukku. Karena itu kau harus makan siang, F/N-chan, tidak perlu memikirkan hal yang tidak penting. Aku tidak ingin kau sakit."

Aku tersenyum mendengar ucapan Tetsuya. Senyumku berubah menjadi tawa kecil saat mendengar Kagami dan sisa tim protes ketika Riko tidak memberikan sepiring masakannya untuk Tetsuya.

"F/N-chan sudah membawakan bekal untuknya. Aku mau mereka memperdalam hubungan mereka, siapa tahu mereka akan menghasilkan Kuroko-Kuroko yang kecil nan imut, kan?" senyum Riko.

"Tidak adil! Hoi, Kuroko-teme, bagaimana kau bisa mendapatkan F/N sih?!" teriak Kagami dengan penuh kesal.

Tetsuya menatap Kagami seperti biasa, datar. "Maafkan aku Kagami-kun, tapi F/N-chan adalah kekasihku. Kalau kau ingin seseorang membuatkan bekal untukmu, carilah kekasihmu sendiri. Aku benar-benar kesal sekarang."

Kagami terdiam saat mendengar kalimat terakhir Tetsuya, sementara Riko, Hyuga-senpai dan Kiyoshi-senpai hanya tersenyum penuh arti. Aku mengusap punggung Tetsuya saat ia kembali menyuapiku. Aku hanya tersenyum saat terdengar suara 'aww' dan gerutuan dari Kagami.

Kurasa aku benar-benar beruntung menjadi kekasih dari Kuroko Tetsuya.

N/A::
Ini pertama kalinya aku bikin fic soal kuroko no basuke, di tambah lagi aku belum pernah nonton animenya, tapi kalo cuma sepotong2 di youtube sih pernah...

Jadi buat kalian yang kecewa dengan fic gak jelas ini, aku minta maaf... Hontou ni gomen nasai..

Buat kalian yang pengen request, silahkan, aku bakalan senang hati bikin critanya buat kalian, tapi inget siapapun kalian, aku cuma bakalan bikin KNB x reader aja...

Ini data yang aku butuhkan

Nama pasangan kalian:
Situasinya gimana:
Itu aja...

Happy New Year!!

Kuroko no Basuke DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang