First Meet - Murasakibara Atsushi

1.4K 158 26
                                    

Murasakibara hampir tidak pernah dekat dengan seorang gadis, bahkan satu-satunya gadis yang dekat dengannya hanyalah manajer klub basketnya, Momoi. Tidak terpikir olehnya untuk memiliki pasangan ketika pikirannya penuh dengan maiubo, basket, pocky, bersantai, kue, basket lagi, jellybean, pelajaran, apa iya sudah menyebut camilan? Hanya itu yang berada dipikirannya selama ini. Dan pemikiran sederhana seperti ini terus berlangsung bahkan saat ia sudah memiliki toko kue sendiri.

Ia tidak ingin dicap sombong, tetapi walaupun banyak gadis yang mengaku suka padanya saat sekolah dulu, ia sama sekali tidak tertarik. Tidak sedikit siswi yang memberinya bekal atau kue setelah pelajaran memasak selesai, tapi ia tidak pernah menerimanya. Ia trauma setelah menerima pemberian manajernya waktu masih SMP. Entah bagaimana Aomine bisa bertahan dengan rasa masakan itu selama beberapa tahun.

Hingga suatu hari ia melihat seorang gadis yang tengah menyantap sepotong brownies cokelat dengan mata berbinar.

Sejujurnya, ia tidak mengerti mengapa gadis itu terlihat begitu sumringah saat memakan sepotong brownies yang bisa ditemukan diberbagai tempat. Gadis itu memancing ketertarikan Murasakibara. Ia menyadari gadis itu datang ke toko setiap hari dengan memesan berbagai menu kemudian menyantapnya dengan penuh antusias dan sorot mata bahagia.

Muro-chin, apa yang harus aku lakukan?

Kalau kau memang tertarik padanya, cobalah untuk bicara dengannya, itu kata Himuro saat ia menceritakan gelagat aneh salah satu pelanggan tetapnya.

Tapi bagaimana kalau gadis itu menganggapku aneh, Muro-chin?

Kau ini kan pemilik tokonya. Bilang saja kau sedang berkeliling meminta pendapat para pelanggan, Murasakibara mengangguk ringan, menyetujui ide Himuro. Kuharap usahamu berjalan mulus, Atsushi.

Dan itulah yang ia lakukan sekarang. Tidak ia pedulikan pandangan heran para staffnya, mengingat ia hampir tidak pernah keluar dari dapur, perhatiannya tertuju pada gadis berperawakan tinggi dengan rambut yang diikat kuncir kuda.

"Selamat siang," sapa Murasakibara.

Suara Murasakibara mengejutkan gadis itu hingga lututnya terantuk meja. Bibir Murasakibara tertarik membentuk seringai tipis dengan sikap canggung gadis misterius. Gadis itu sepertinya mengenal siapa Murasakibara karena sesaat setelah mereka beradu tatap, gadis itu berdiri lalu membungkuk ke arahnya.

"S-selamat siang juga, Murasakibara-san," sapanya balik.

Suaranya nyaring sekali, itulah yang langsung terlintas dibenaknya ketika mendengar suara gadis ini.

"Boleh aku duduk di sini?" tanya Murasakibara lagi.

"A-ah silahkan," cicit gadis itu. "Silahkan duduk Murasakibara-san. Tidak perlu meminta izin karena ini kan tokomu."

Satu hal yang ia sadari ketika duduk berdekatan dengan gadis yang mengenakan gaun terusan berwarna cerah. Gadis ini menguarkan aroma manis, ia tidak bisa menentukan apakah aroma ini adalah vanila atau cokelat, atau ... hanya bau mentega yang dipanggang ? Entahlah ... ia tidak bisa menentukannya.

"Boleh aku tahu siapa namamu?"

"Namaku?" tanya F/N memastikan. Murasakibara mengangguk. "F/N. Namaku F/N L/N."

Murasakibara menjulurkan tangannya. "Aku Murasakibara Atsushi. Salam kenal F/N-chin."

F/N menjawab uluran tangannya dengan canggung dan ragu-ragu. Untuk alasan yang tidak diketahui, Murasakibara tidak menyukai fakta bahwa F/N masih terlihat canggung, atau mungkin takut padanya. Murasakibara mengeratkan genggamannya pada tangan F/N yang gemetar.

Kuroko no Basuke DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang