Welcome Back- Kagami Taiga

3.9K 380 8
                                    

Kagami duduk di sofanya sambil memikirkan kekasihnya yang berada di Amerika. Ia tahu seharusnya ia ikut dengan F/N, tapi Kuroko dan timnya melarang dengan alasan kejuaraan selanjutnya akan segera dimulai dan mereka harus mulai berlatih. F/N sendiri juga menolak untuk ditemani oleh Kagami dan menyuruhnya fokus dengan basket.
Kagami teringat saat ia harus membangunkan F/N karena sarapannya sudah siap dan mereka harus berangkat sekolah.

Kagami teringat saat ia harus membangunkan F/N agar tidak terlambat sekolah dan sarapannya sudah siap.

Kagami masuk ke dalam kamarnya dengan suara pelan, takut membangunkan F/N yang sedang menginap di apartemennya. Ia tidak bisa menahan senyum saat melihat F/N masih asyik bergelung dengan selimutnya. Sinar matahari yang masuk lewat celah tirai menambah efek menakjubkan di mata Kagami. Bagaimana bisa seseorang bisa terlihat menakjubkan hanya dengan tertidur?

"F/N. Hey, F/N. Sarapannya sudah siap. Kau tidak mau kita terlambat, kan?" Kagami mengguncangkan bahu F/N dengan lembut berharap F/N akan bangun lebih mudah.

Ia kira F/N terlihat menakjubkan saat tertidur, tapi F/N sepuluh kali lebih memesona saat ia meregangkan badan dan membuka matanya. F/N terlihat seperti bidadari di matanya saat itu. Betapa ia bersyukur F/N menerima pengakuan cintanya saat itu.

"Selamat pagi Taiga," ucap F/N dengan suara khas baru bangun tidur. "Aku bisa mencium telur dan roti. Kau sudah memasak sarapannya?"

Kagami mengangguk. "Sudah. Karena itu cepat bangun dan makan atau kita akan terlambat."

F/N tersenyum cerah mendengar sarapan sudah matang. Ia selalu menyukai apapun yang dibuat Kagami. F/N rasa Kagami sudah bisa mandiri walaupun baru sebentar tinggal di Tokyo sendirian. Dan ia sudah tidak sabar untuk mencicipi sarapan lezatnya pagi ini.

"Baiklah, tapi kau harus menyuapiku ya?"

"A-apa!? Tidak mau!"

Kagami tersenyum mengingat kenangannya. Ia merebahkan dirinya di sofa saat punggungnya mulai terasa pegal. Ah... salah satu otaknya kembali memutar ulang memorinya dengan F/N diatas sofa.

"Taiga! Minggir, sofa ini tidak muat untuk kita berdua," protes F/N saat Kagami ikut merebahkan diri di atas sofa.

"Aku tidak mau berada di bawah. Kalau kau tidak suka sempit, lebih baik kau yang berada di bawah," balas Kagami. Ia menyamankan dirinya dengan menghimpit F/N diantara tubuhnya dan sandaran sofa.

Malam ini mereka ingin menonton film bersama, permintaan F/N tentunya dan Kagami tidak ingin tiduran di bawah karena suhu malam ini rendah. Ia tidak mau mati membeku karena tertidur di lantai. F/N juga tidak ingin mengalah, sudah menjadi kebiasaannya merebahkan diri saat menonton film dan Kagami tahu hal itu.

"Apa yang terjadi dengan ucapan 'wanita lebih dulu'?" kata F/N sambil berusaha mendorong Kagami ke bawah. Sayangnya, badan Kagami yang dipenuhi dengan otot itu tidak bisa digerakkan oleh F/N semudah itu.

"Sejak kapan kau peduli dengan ucapan itu? Bukankah kau membenci diskriminasi gender? Jadi mengalahlah dan biarkan aku menonton film dengan tenang," seru Kagami. Ia tetap mempertahankan posisinya. Kedua tangannya terlipat di depan dada sebagai isyarat kalau ia akan tetap seperti ini dan tidak akan mengalah.

"Dasar keras kepala yang takut dengan Nigou! Kenapa kau tidak bisa mengalah padaku sih!?"

Kagami menghela nafas kesal mendengar gerutuan kekasihnya lalu mengangkat F/N dan membiarkan gadis itu berbaring di atasnya. Lengan Kagami berada di pinggang F/N, menjaga agar F/N tidak terjatuh. F/N bergerak sebentar lalu mengistirahatkan kepalanya di dada Kagami.

"Bagaimana sudah lebih nyaman?" tanya Kagami.

F/N mendongak sambil tersenyum. "Yang paling nyaman. Terima kasih Taiga."

Banyak yang sudah terjadi di dalam apartemennya. Kagami mungkin harus pindah apartemen kalau terjadi sesuatu dengan hubungan mereka atau ia tidak akan bisa melupakan F/N. Bukan berarti ia berharap sesuatu yang buruk terjadi pada hubungannya dan F/N.

Omong-omong Kagami juga teringat saat ia berusaha untuk menjadi romantis dengan mengajak F/N kencan di tempat terbuka.

"Taiga tempat ini indah sekali," F/N ternganga melihat pemandangan di sekitarnya.

"Aku menemukan tempat ini beberapa waktu yang lalu dan ingin membawamu ke sini," balas Kagami.

Kagami membawa F/N ke danau yang tempatnya agak tersembunyi. Di sekitar danau, tumbuh bunga yang membuat suasana lebih cerah, pohon tinggi yang berada di sana juga membuat udara yang mereka hirup tercium segar. Kagami tahu ia tidak salah memilih tempat saat F/N berkali-kali berdecak kagum.

"Aku suka tempat ini. Terima kasih karena sudah membawaku ke sini, Taiga. Kau memang kekasih paling hebat sedunia," kata F/N.

Wajah Kagami memerah mendengar kalimat terakhir yang diucapkan F/N. "K-kau berlebihan, F/N."

Mereka menikmati pemandangan dari tengah danau sementara Kagami terus mendayung sampan yang mereka naiki. Semakin lama F/N menyadari kalau air menjadi lebih dekat dengan permukaan sampan. Ia menoleh saat Kagami mengutuk pelan.

"Ada apa Taiga?" tanya F/N.
Kagami hanya menatap F/N sebentar sebelum pandangannya beralih pada dasar sampan. Astaga... dasar sampan mereka mulai terisi air. Kagami memutar arah sampan mereka dan mendayung secepat mungkin. Sayangnya, sebelum mereka sampai di tepi danau, sampannya sudah hampir tenggelam. Mau tidak mau mereka berdua harus berenang sampai ke tepi.

"Maafkan aku karena sudah merusak hari ini, F/N," kata Kagami. Ia memeras bajunya yang basah dengan harapan akan lebih cepat kering.

F/N terkekeh pelan. "Siapa bilang kau merusak kencannya? Kurasa ini baru dimulai. Mau menemaniku berenang di danau lagi? Aku belum pernah berenang di danau sebelumnya."

Kagami mengangguk sambil berterima kasih dalam hati karena F/N bukanlah salah satu gadis yang peduli dengan baju dan dandanannya.

Hah... mengingat semua kenangan itu membuat Kagami lebih merindukan sosok F/N di sampingnya sekarang. Ia menggerutu saat suara bel mengganggu waktunya untuk memikirkan kenangan lain bersama F/N.

Mata Kagami terbelalak saat ia melihat orang yang sangat ia rindukan berada di depannya sambil memasang senyum cerah yang membuat hari Kagami jauh lebih baik. F/N terkekeh pelan melihat reaksi Kagami.

"Kau pasti sedang berbaring di sofa sambil memikirkanku, kan?" tebak F/N.

"B-bagaimana kau tahu?" tanya Kagami.

"Aku sudah mengenalmu sangat lama, Taiga," ucap F/N sambil memasuki apartemen Kagami. "Omong-omong aku pulang."

Kagami bergerak secara insting untuk memeluk F/N dan berbisik. "Selamat datang kembali F/N."

Ini yang request romancenya Kagami..

Kuroko no Basuke DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang