Years- Kise Ryouta

4K 350 15
                                    

"F/N-cchi, Hana-cchi kejam padaku!!" suara yang terlalu familiar di telinga F/N terdengar dari arah ruang tengah. F/N meninggalkan kamar tidurnya dan berjalan ke arah ruang tengah untuk melihat apa yang sebenarnya dilakukan oleh anaknya sampai suaminya berteriak histeris.

"Ada apa Ryouta? Umurmu sudah mencapai kepala empat, tapi tingkahmu masih sama saja ketika Hana berumur sepuluh tahun," ucap F/N. Ia memilih untuk duduk di samping suaminya lalu mencium pipinya cepat.

"F/N-cchi juga kejam sekali sih! Sepertinya sudah tidak ada yang menyayangiku lagi di rumah ini," keluh Kise. "Lihat saja, kalau aku tidak ada nanti kalian pasti akan merindukanku dan menyesal karena sudah berlaku kejam padaku."

F/N dan anak perempuannya, Hana, terkekeh mendengar ucapan Ayahnya. F/N mengedarkan pandangannya. Di atas meja ada guntingan kertas dan sebuah album foto yang terbuka di bagian hari pernikahan mereka. Hari paling bahagia yang pernah terjadi di hidup F/N dan Kise. F/N tersenyum diam-diam mengingat bagaimana perasaannya ketika mereka berdua mengucapkan janji suci.

"Lihat saja, F/N-cchi bahkan tidak mengatakan apapun saat aku berkata kalau aku tidak ada nanti. Sepertinya aku benar-benar sudah tidak dicintai di rumah ini," rengek Kise. Ia mengubur wajahnya di leher F/N dan menggesekkan pipinya dengan pipi F/N.

"Jangan berlebihan, Ryouta. Kau tahu aku akan selalu mencintaimu dan tidak ada yang bisa mengubah itu, bahkan kematian. Sesuai janjiku saat hari pernikahan kita, kan?" F/N memainkan rambut Kise yang masih jarang dipotong walaupun sudah tidak menjadi model lagi. F/N juga melirik Hana untuk meminta bantuannya.

"Benar. Tidak mungkin aku tidak mencintai Papa. Walaupun Papa agak kekanakkan dan selalu merasa kalau dirinya masih berumur tujuh belas tahun, aku akan selalu mencintai Papa," timpal Hana sambil tersenyum menenangkan.

Seperti mengabaikan sindiran halus untuknya, Kise mendongak dan menampilkan senyumannya yang paling lebar sementara F/N menggelengkan kepalanya dan bertanya dalam hati apa yang membuatnya bertahan lebih dari belasan tahun dengan Kise.

"Ternyata dewi fortuna masih berpihak padaku. Kedua gadisku masih sangat mencintaiku!!"

"Omong-omong apa yang kalian lakukan sebelum ini? Dan kenapa album foto kita ada disini, Ryouta?" tanya F/N. Ia memandangi suami dan anaknya bergantian.

"Hana-cchi bertanya bagaimana ekspresi F/N-cchi saat hari pernikahan kita. Karena itu aku menunjukkan album foto ini padanya, tapi Hana-cchi malah berkata kalau walaupun umurku semakin bertambah, ternyata sikapku masih tidak bertambah dewasa. Apa itu benar F/N-cchi? Benarkah itu F/N-cchi?" jelas Kise. Ia mengusap kedua matanya dengan satu lengan seperti akan menangis.

F/N melirik ke arah Hana untuk memastikan apa Kise berkata hal yang sebenarnya dan Hana mengangguk dengan senyum jahil. "Sifat kekanakkanmu itu bukan kekurangan Ryouta, kalau kau selalu bersikap dewasa Hana tidak akan memiliki teman saat ia masih bayi. Lagipula aku mencintaimu yang seperti ini."

"Wahh!! Aku juga mencintai F/N-cchi!!" Kise menghambur dan merangkul F/N ke dalam pelukannya.

"Ry-Ryouta aku tidak bisa bernafas, terlalu erat," ucap F/N dengan nafas setengah hilang.

"Inilah yang kumaksud dengan Papa yang masih kekanakkan," cetus Hana. Ia menyibukkan dirinya dengan membalikkan halaman di album. "Omong-omong kapan foto ini di ambil?"

Kise melepaskan pelukannya dan memperhatikan foto yang ditunjuk oleh Hana lalu tersenyum. Reaksi yang sama juga bisa terlihat dari F/N, karena ia juga tersenyum kecil. Sepertinya foto yang baru saja Hana lihat menyimpan memori yang sangat indah.

Foto itu menampakkan sosok F/N dan Kise yang sedang bersandar pada batang pohon. Kise merangkul bahu F/N yang memegang kamera. Tidak ada satu pun dari mereka yang menghadap ke arah kamera, mereka saling bertatapan mata. Sepertinya saat itu mereka berada di taman dan keadaan angin sangat kencang karena rambut kedua berada pada posisi aneh. Yang menonjol pada foto itu adalah senyuman keduanya yang terlihat sangat bahagia dan tatapan mata yang menunjukkan rasa kasih sayang yang sangat terlihat.

"Itu diambil saat kami SMA. Tepatnya kapan Mama lupa, tapi saat itu kami berada di taman dekat studio pemotretan Papamu dulu," jawab F/N. Ia masih saja tersenyum seperti kejadian itu baru kemarin terjadi.

"Lalu apa yang terjadi sampai foto ini ada?" tanya Hana penasaran. Sejujurnya, Hana selalu menyukai cerita tentang masa lalu kedua orang tuanya, terutama tentang cerita cinta mereka berdua. Menurut Hana, cerita kedua orangtuanya jauh lebih romantis daripada cerita dalam dongeng yang biasa dibacakan oleh Ayahnya dulu.

"Saat itu hubungan kami baru saja terjalin. Kau tahu, F/N-cchi masih suka cemburu dengan teman modelku dan kurasa sifat itu masih ada sampai sekarang," Kise mengaduh pelan saat F/N memukul lengannya. "Nah, ceritanya, aku meminta F/N-cchi untuk menungguku selesai pemotretan untuk mengenalkannya dengan teman-teman modelku agar F/N-cchi tidak cemburu lagi, tapi karena saat itu tema pemotretanku adalah pasangan, tingkat kecemburuan F/N-cchi malah semakin bertambah dan mengabaikanku seharian."

"Tentu saja aku cemburu. Kau memeluknya, menggandeng tangannya dan terlihat seperti mencium pipinya di depanku. Walaupun itu untuk pekerjaan, aku tetap tidak bisa terima," tukas F/N cepat. Ia masih tidak bisa menahan rasa cemburunya saat memikirkan Kise bersikap romantis pada orang lain.

Kise terkekeh pelan, begitu juga dengan Hana yang geli melihat tingkah Mamanya. "Setelah selesai, aku mengajak F/N-cchi ke taman terdekat dan mencoba menenangkannya. Walaupun F/N-cchi sangat keras kepala dan susah menerima permintaan maafku, akhirnya F/N-cchi memaafkanku dengan janji yang harus kutepati."

"Janji? Janji apa Mama?" tanya Hana pada Mamanya.

F/N tersenyum kecil dan mengucapkan janji yang dulu di ucapkan Kise. "Aku berjanji hanya akan mencintai F/N-cchi saja, kalau aku berbohong atau F/N-cchi tidak percaya padaku, F/N-cchi bisa meninggalkanku. Itu kata Papamu."

"Ternyata aku masih mencintai F/N-cchi saja sampai sekarang. Sebenarnya ada dua orang yang sangat kucintai, F/N-cchi dan Hana-cchi, tapi aku yakin F/N-cchi tidak akan meninggalkanku karena mencintai Hana-cchi," Kise nyengir pada F/N yang melemparkan senyum.

"Ya, seperti yang sudah dijanjikan. Ternyata Papamu hanya mencintai kita berdua, Hana," ucap F/N sambil menatap putri mereka yang sudah besar.

"Tentu saja F/N-cchi. Aku sudah melakukan selama hampir tiga puluh tahun dan sepertinya perasaanku pada F/N-cchi akan selalu begitu," bisik Kise lalu mencium puncak kepala F/N.

"Aku iri dengan Mama yang mendapatkan cinta seperti Papa. Apa aku akan mendapatkan pengalaman yang sama?" Hana menatap kedua orangtuanya sambil cemberut lalu melipat kedua tangannya di depan dada.

"Apa yang kau katakan Hana? Tentu saja kau akan mendapatkan cinta yang sama seperti Mama. Ditambah lagi, Mama yakin Papamu akan bersikap sangat protektif kalau kau mengenalkan kekasihmu pada kami," ujar F/N.

Hana menggeleng. "Tidak. Aku masih menyayangi kalian."
Kise meringis saat Hana tiba-tiba memeluknya. "Aku ingin memiliki kisah cinta yang indah seperti kalian."

Adakah yang pengen punya kisah cinta kayak Ryouta? Atau kayak orangtua kalian sendiri?

Ini buat seseorang yang pengen baca Ryouta yang sudah menikah. Maaf requestnya kelamaan.

Kuroko no Basuke DrabblesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang