Prologue

60 5 0
                                    

Ku lihat mereka yang berlatih di bawah teriknya matahari. Aku hanya duduk dibawah pohon yang rindang.

Hidupku kembali. Saat ini aku berada di dojo lagi. Sudah satu tahun lamanya sejak aku pergi, aku kembali dengan keluarga dan teman di tempat ini.

Aku ingat diriku bukan seorang guru lagi. Aku menetap sebagai seorang pemimpin bagi mereka. Tapi kadang... Merekalah yang memimpinku. Mereka memimpinku menuju cahaya dunia yang cerah.

Ku buka buku catatanku dan kutulis rencanaku hari ini. Aku memang tidak bekerja lagi. Tapi aku memang harus mencari sebuah pekerjaan sambil melakukan hal yang baru... Seperti berpetualang.

O ya, kau ingat aku? Aku adalah Sang Legenda Bulan Hitam itu.

Dulu aku terlihat menyeramkan. Keras kepala, menyedihkan... Dan aku masih berpikir siapa saja yang ku bunuh selama hidupku. Aku benar-benar merasa berdosa pada mereka.

Tapi sekarang, aku kembali. Dengan bantuan penghuni istana yang baik. Diriku yang lama telah kembali dengan cara hidup yang baru. Aku akan mencoba melakukan apapun dengan hidupku ini. Makanya kutulis rencanaku di sini.

Kulanjutkan ceritaku yang kujanjikan pada yang lainnya.

You know, my story is not fiction.

Aku selalu menjelajahi tempat yang pernah ku kunjungi saat menyelamatkan kakek.

Hutan Terlarang.

Mungkin ada yang lupa atau belum tahu diriku... Aku akan memperkenalkan diri.

Namaku Zaide West. Sebenarnya, sih Zaide Lord. Aku tinggal di Grenisa's Dojo bersama keluargaku. Mereka sangat baik padaku.

Dulunya aku dijuliki Penguasa Malam oleh keluargaku. Aku terlalu mengerikan saat itu. Tapi aku akan mencoba... Menjadi baik.

Aku memang sudah baik. Tapi... Itu belum cukup. Aku perlu belajar lagi dari adikku, John West. Tapi saat ini, ku biarkan ia berlatih untuk mengajar besok.

Ku tutup bukuku dan meletakkannya di sampingku. Kemudian ku pegang kepalaku yang mulai pusing.

Kenapa setiap aku berada disini, aku selalu sakit?

Sakit itu biasa. Tapi berlebihan untukku. Hampir setiap harinya aku selalu jatuh sakit. Aku tidak mengerti mengapa. Tapi setiap aku berada di dojo ini... Aku selalu sakit.

Jika aku di tempat lain... Aku sehat-sehat saja. Tapi... Sewaktu di hotel kemarin... Aku sempat demam. Mungkin tubuhku ini cukup lemah, sehingga aku mudah sakit.

Aku kembali melihat mereka berempat yang masih sibuk berlatih tanpa melihatku sekali pun. Tak apa. Mereka memang sibuk saat ini.

Cahaya menyilaukan menusuk mataku. Aku langsung memejamkan mataku sejenak kemudian membuka mataku lagi. Aku tersenyum tipis setelahnya.

Tapi... Tiba-tiba saja pusingku ini semakin membuatku sakit kepala. Kepalaku mulai berat karenanya.

Aku tidak bisa masuk ke dalam karena aku harus mengawasi mereka. Ini adalah tugasku yang baru. Aku sebagai seorang pengawas disini. Ini bukan suruhan. Tapi ini kemauanku sendiri.

Semakin lama, kepalaku semakin berat. Begitu pun dengan mataku. Aku harus melihat mereka. Tapi mataku ini sulit diajak kerja sama.

Tak lama semuanya terasa berat. Aku hampir tidak bisa bergerak karena ini. Tapi aku harus mengawasi mereka. Mataku harus terbuka lebar.

Suara yang ku dengar juga mulai terdengar samar. Aku tidak bisa mendengar dengan jelas.

Ini... Rasa yang sama saat aku akan demam. Tapi mengapa begitu berat?

Apa ini.... Ini...

Mataku pun terpejam dengan sendirinya.

Dan pertanyaanku telah terungkap.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang