Kay Flame

11 2 0
                                    

Tok tok tok....

Kakek terkejut dan mengusap air matanya secara terburu-buru.

"Aku lupa. Sekarang giliran Kay. Aku akan pergi sekarang. Tersenyumlah, Zaide. Penderitaanku tak akan lama lagi akan hilang."

Aku hanya mengangguk pelan dan Kakek keluar dan Kay masuk dan mendekatiku.

"Sudah merasa baikkan, Sensei?"Tanyanya sambil meletakkan sebuah kantung plastik di atas meja di sebelahku.

Aku mengangguk sekali dan Kay tersenyum padaku.

"Jika kau ingin menulis, aku sudah membawakan buku dan pulpen kesayanganmu."Kata Kay sambil menunjukkan buku dan pena yang ia ambil dari kantung

Aku kembali mengangguk pelan.

"Kau tak ingin bicara atau kau memang tak bisa bicara saat ini?"Tanyanya

"Maafkan aku. A... Aku bisa bicara. Aku hanya tidak mau."Jawabku

"Oh... Itu tidak masalah. Tapi maafkan aku atas segalanya. Aku sudah melakukan hal yang tidak seharusnya padamu."Katanya

"Tak apa. Kau sudah memberiku banyak pelajaran."Kataku yang kemudian tersenyum kecil pada orang berambut coklat itu

Kay membalas senyumanku. Ia terdiam sebentar dan mulai pembicaraan baru.

"Ada apa dengan kakek tadi?"Tanyanya

"Beliau hanya bicara padaku hingga membuatnya bersedih."Jawabku

"Oh... Sebuah penyesalan, kan?"Tanyanya lagi

"Kau benar. Dan kau tahu sendiri Beliau berjuang dengan baik."Jawabku

"Kau benar."Kata Kay

"Kau masih ingat orang tuamu?"Tanyaku

"Iya. Aku sempat menemukan sesuatu beberapa tahun yang lalu. Sebuah surat yang mengatakan aku harus menjaga adikku dengan baik saat sebuah tragedi terjadi. Setelah tahu akan itu... Aku selalu melindunginya dari bahaya."Jawabnya

"Jangan lupa lindungi dia dariku. Aku merasa sangat menyesal telah membunuh kedua orang tuamu. Tapi saat ini aku takut! Aku takut sesuatu terjadi pada keluargaku. Aku tak bisa mencegahnya!"

"Aku bisa mengerti itu. Dan aku sudah tahu bahwa kau... Sahabatku yang baik dan begitu perhatian. Tapi... Aku selalu membencimu ketika kejahatanmu kembali dan menyakiti seluruh keluargaku."

"Bencilah diriku yang satu itu! Dia pantas kau benci! Kenapa kau tidak membenci diriku saat ini? Apa yang membuatmu baik padaku setelah semua yang kulakukan pada keluargamu?"Tanyaku

"Sangat simpel. Hanya dirimu yang lain yang dapat menyakiti keluargaku. Sedangkan Zaide ini... Dia tak akan berani melakukan apapun yang buruk.

"Aku percaya dirimu yang saat ini bersamaku adalah orang baik yang selalu memberi pada muridnya."Jelas Kay

Aku tersenyum lagi pada Kay. Dan ia membuka bukuku.

"Apa yang kau lakukan?"Tanyaku

Kay menunjukkan sebuah tulisan di salah satu halaman bukuku.

To Zaide West.

Zaide, maafkan aku. Kali ini Kay yang akan menjagamu. Aku akan pergi ke Kerajaan Wood untuk mengantar Corwin. Katanya Ibunya sedang sakit.

Aku tidak akan lama. Aku akan kembali. Maafkan aku jika harus pergi dalam keadaan mendadak begini. Tapi Corwin baru membuka surat saat kami mampir ke dojo.

Kakek Foregin dan Nenek Tasya akan ikut. Tania juga. Jadi hanya Kay yang akan menemanimu. Jika kau sakit, katakan saja padanya. Kau tidak perlu takut pada sosok yang membenci dirimu.

Hanya dirimu yang lain yang ia benci.
Dan kau tak akan kubenci.

4th May 2016.
John West.

"Jadi begitu, ya?"Tanyaku

"Ya. Saat giliranku, John sudah mengatakan semuanya pada kakek. Jadi Beliau langsung pergi dengan keadaan sedikit menangis."Jawab Kay

Aku tersenyum dan mengangguk. Begitulah saat ini. Bersama Kay yang membenci sosok jahatku.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang