Save You, Erenna

14 2 0
                                    

"Te... Tentu. Lakukanlah perbuatan yang terpuji. Itu saja."

Aku mengeluarkan dua koin biru dan memberikannya pada kusir itu.

"Ini. Saya sudah membayar Anda. Terima kasih telah memperbolehkan Saya menaiki kereta cantik ini.

Kusir itu melihat uangku.

"I... Ini kelebihan, Tuan Lord. Saya tidak bisa menerima kelebihan itu."

"Tidak apa. Lagipula Anda pasti merasa kesulitan mencari penumpang. Saya memberikan ini untuk makan Anda dan kebutuhan kuda Anda."

Kusir baik itu mengambil koinku itu dan berterima kasih padaku.

"Terima kasih. Anda benar-benar membantu Saya. Inikah perbuatan Anda?"

"Iya. Inilah yang Saya lakukan. Tapi tolong Saya. Tolong antar Saya dengan cepat."

"Ba... Baik, Tuan."

Kusir itu kembali ke posisinya dan membawaku dengan cepat ke Desa Grenisa.

Erenna, bertahanlah...

"Tidurlah, Tuan. Anda pasti masih mengantuk. Pergi saat fajar pasti membuat Anda mengantuk."

"Ba... Baiklah."

Aku memang merasa sedikit mengantuk. Mataku terpejam dan aku tidur sambil memeluk tanganku dengan Erenna disana.

.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Tuan Zaide, kita sudah sampai."

Aku membuka mataku dan melihat kusir yang tersenyum padaku.

Aku bangkit dan berterima kasih pada kusir itu. Kemudian aku turun dan kereta kuda itu pergi.

Aku melihat Dojo Grenisa yang begitu indah. Aku belum lama meninggalkannya.

Aku tersenyum sejenak dan berlari. Berlari menuju kegelapan Hutan Terlarang.

Drap drap drap...

Aku berlari sambil memegangnya dengan erat. Aku tak ingin dia lepas dari genggamanku ini.

Tapi...

"Zaide! Di mana dia? Mengapa dia menghilang?"

Itu yang kukhawatirkan.

Dan... Bagaimana aku bisa kemari?

Aku lupa memikirkannya karena Erenna.

Aku lihat langit biru dengan matahari yang sudah terbit. Setahuku ini sudah jam 8. Tidak ada orang berkeliaran di sekitar hutan ini.

Hanya aku yang ada disini.

Dan.... Aku melihat hutan yang sudah tak jauh dari pandanganku ini.

Aku terus saja berlari dengan kencangnya dan membiarkan angin memperlambatku. Tapi, aku akan melawan mereka.

"Zaide! Di mana kau? Apa kau melarikan diri lagi?"

Aku tak akan tahu caraku pergi ke istana tua itu.

Tapi... Keajaiban membawaku.

Membawa diriku yang besar ini ke suatu tempat yang menyeramkan.

Diriku punya misi.

Misi yang amat penting.

Untuk diriku dan dirinya.

Aku melewati garis polisi dan memasuki hutan menyeramkan ini.

Setelah memasukinya, rasanya seperti kembali ke malam hari. Dimana hewan liar berkeliaran dengan bebas.

Tap... Tap... Tap...

Aku kembali berjalan setelah pelarian yang membuatnya semakin parah.

Diriku tak menyadari akan itu semua. Tapi aku baru saja teringat bahwa... Aku belum siap untuk pergi.

Dan... Aku juga tak tahu harus lewat mana.

Diriku ini benar-benar tersesat dalam hutan sepi bagaikan tak ada kehidupan di dalamnya.

Tapi... Semakin jauh diriku dari cahaya, kegelapan terus menyelimuti hutan ini.

Seperti tak ada apapun di dalamnya. Hanya pepohonan dan ranting yang menemani.

Suhu pun turun seiring berjalannya waktu. Diriku ini memeluknya dengan hangat.

"Zaide! Kaulah harapanku!"

"Erenna!"

"Zaide. Ba.... Bawalah aku. Bawa aku ke Hutan Terlarang. Ba... Bawa aku ke sebuah sungai. Su... Sungai yang indah."

"Hu... Hutan Ter-terlarang?!"

"Ya... Jika sudah ketemu, tenggelamkan aku disana. Ki... Kita akan bertemu... Lagi."

Erenna...

Maaf... Tapi, aku tidak tahu harus kemana. Diriku ini amatlah tersesat.

Aku tak tahu harus kemana.

Maafkan aku.

Aku melihat sebuah cahaya yang membuatku tertarik untuk kesana.

Aku berjalan mengikuti dari mana Sang Penerang itu berasal.

Akan tetapi... Diriku ini kembali. Kembali dalam keadaanku tadi. Rasa sakit itu tak bisa kuhindari.

AAARRGGHH!!!

Diriku ini memang merasa seperti itu. Tapi... Aku masih dapat melakukannya.

Aku ingin dia selamat! Meskipun aku tak begitu tahu tentangnya.

Seorang gadis mungil yang meminta pertolongan dari Sang Pembunuh yang sedang sakit...

Itu adalah kesalahan yang fatal.

Karena... Bisa jadi aku tak sadar membunuhnya.

Diriku ini memang tidak pernah menyadarinya.

Bahwa... Aku adalah seorang pembunuh.

Pembunuh yang bergerak layaknya Sang Pemangsa dari kegelapan.

My LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang